OKOKAN (SEBUAH TINJAUAN SENI RUPA)

Authors

  • Ni Putu Wikantariasih .
  • Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg. .
  • Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpsp.v8i1.14976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) unsur-unsur visual Okokan di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan (2) dan unsur-unsur estetik Okokan yang terdapat di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah pengrajin Okokan dan pengurus kesenian Okokan Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) observasi, (2)wawancara, (3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data, (3) dan menarik kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Unsur-unsur visual Okokan di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan,Tabanan dapat dilihat melalui perbedaan bahan, warna, bentuk dan hiasan atau motif Okokan. Perbedaan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan yang terletak pada bahan, warna, bentuk Okokan bagian atas yaitu bagian Kuping yang tidak metias dengan motif karang boma. Sedangkan Okokan yang digunakan hanya sebagai hiburan atau hiasan di bagian atasnya yaitu pada bagian kuping yang metias dan menggunakan berbagai variasi bentuk di bagian atas (kuping) Okokan serta menggunakan variasi warna dengan motif pewayangan, karang boma, barong, celuluk dan lain sebagainya sesuai dengan pesanan pelanggan. (2) Unsur utama dalam pembuatan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan terletak pada unsur suara atau bunyi dari Okokan tersebut. Motif atau hiasan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan tidak mengutamakan nilai estetik, namun mengutamakan makna dari motif yang digunakan sehingga Okokan tersebut terlihat seperti hidup (Metaksu) dan disakralkan. Sedangkan Okokan yang diperagakan sebagai hiburan atau hiasan rumah tidak mengutamakan suara atau bunyi dari Okokan tersebut. Namun mengutamakan unsur estetik dari Okokan ini, yaitu dari segi pemilihan warna, bentuk Okokan yang simetris dan motif Okokan mengikuti bentuk Okokan tersebut. Simetris mengisyaratkan bahwa belahan kiri dan kanan dari setiap objek seni dibuat harus sama. Sama dalam hal ukuran, arah yang mengikuti prinsip pencerminan (reflektif) dan sama dalam hal bentuk.
Kata Kunci : Okokan, Tinjauan, Visual, dan Estetik

This study aims to find out (1) visual elements of Okokan in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan (2) and aesthetic Okokan elements in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan. The approach used is qualitative descriptive approach. The target of this research is artisans Okokan and art administrators Okokan Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan. This research is a qualitative descriptive study. Data collection in this research using technique (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) bibliography. The data collected is then analyzed by (1) data reduction, (2) display or presentation of data, (3) and drawing conclusions or verifying data. The results showed that (1) visual elements of Okokan in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan can be seen through material, color, shape and decoration or Okokan motif. Differences Okokan that is exhibited for religious ceremony that lies in the material, color, shape Okokan the upper part of the Ear that is not a metias with karang boma motif. While Okokan is used only as an entertainment or decoration on the top is on the ears of the metias and using a variety of forms on the top (ear) Okokan and use color variations with pewayangan motifs, karang boma, barong, celuluk and so forth according to the order customer. (2) The main ingredient in the making of Okokan which is exhibited for religious ceremonies lies in the sound element or sound of the Okokan. Okokan motifs or decorations that are exhibited for religious ceremonies do not give priority to aesthetic values, but prioritize the meaning of the motives used so that the Okokan looks like life (Metaksu) and is sacred. While Okokan is exhibited as entertainment or home decoration does not give priority to the sound or sound of the Okokan. But prioritize the aesthetic element of this Okokan, namely in terms of color selection, form Okokan symmetrical and Okokan motifs follow the form Okokan it. Symmetrical hints that the left and right hemispheres of each art object are created must be the same. Same in size, the direction that follows the principle of reflection and the same in terms of form.
keyword : Okokan, Review, Visual, and aesthetic

Published

2018-03-25

Issue

Section

Articles