ANALISIS TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DI TINGKAT DADIA (Studi Kasus pada Dadia Pasek Gelgel Dusun Gambang di Desa Pakraman Alap Sari)

Authors

  • Komang Yeti Riani .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE. Ak,M .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v8i2.10436

Abstract

Selama ini, bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan di dadia yang berupa laporan keuangan belum didukung oleh standar-standar yang memadai, sehingga rata-rata seluruh dadia tidak membuat laporan keuangan. Salah satu dadia itu adalah Dadia Dusun Gambang yang terletak di Desa Pakraman Alap Sari. Sumber pemasukan utama (reguler) dadia ini berasal dari iuran wajib berupa peturunan dan iuran wajib bagi warga dadia yang ada di luar Bali (ngampel). Pemasukan nonreguler berasal dari sumbangan partai politik, danapunia, dan sesari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) darimana saja sumber pemasukan Dadia Dusun Gambang, 2) mengapa Dadia Dusun Gambang tidak membuat laporan keuangan, 3) bagaimana proses pertanggungjawaban yang dilakukan oleh dadia terkait untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada persepsi dan perilaku manusia. Teknik analisis data yang digunakan yaitu; (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sumber pemasukan reguler dadia berasal dari peturunan (iuran wajib) dan pengampel (iuran wajib bagi warga dadia di luar Bali); Sumber pemasukan nonreguler dadia berasal dari danapunia, dan sesari; (2) alasan dadia Dusun Gambang tidak membuat laporan keuangan yaitu; transaksi yang tidak rutin terjadi, lingkup organisasi yang kecil, dan kompetensi warga dadia yang kurang; dan (3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dadia Dusun Gambang dilakukan dengan cara mengumumkan pemasukan dan pengeluaran, serta menempel laporan keuangan sederhana di papan pengumuman dadia.
Kata Kunci : Transparansi, Akuntabilitas, Dadia, Pengelolaan Keuangan

During this time, the form of financial management accountability in the Dadia (a system of Balinese Hindu family) in the form of financial statement has not been supported by adequate standards, so the average of all Dadia did not make financial statement. One of those Dadia I was Dadia Dusun Gambang located in Customary Village of Alap Sari. The main source of income (regular) of this Dadia was derived from obligatory dues (peturunan) and obligatory dues for Dadia’s member living outside Bali (ngampel). The nonregular income came from the contributions of political parties, Dana Punia (donation), and Sesari (offering money) . This research aimed at knowing: 1) where were the income sources of Dadia Dusun Gambang from, 2) why did Dadia Dusun Gambang not make financial statement, 3) how was the responsibility process done by Dadia about maintaining transparency and accountability. The implementation of this research used qualitative method emphasizing on human perception and behavior. Data analysis techniques used were; (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusion. The result showed that (1) the sources of regular income of Dadia were derived from peturunan (obligatory dues) and pengampel (an obligatory dues for dadia members living outside Bali); the sources of nonregular income came from Dana Punia (donation) , and sesari (offering money); (2) the reasons of Dadia Dusun Gambang did not make financial statement were; the transaction was not routine, the scope organization was small, and the Dadia’s member competence was inadequate; and (3) the responsibility of financial management of Dadia Dusun Gambang was done by announcing income and expenditure, and attaching simple financial statement on Dadia’s announcement board.
keyword : Transparency, Accountability, Dadia, Financial Management

Published

2017-06-19

Issue

Section

Articles