SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PADA ALILITAN KARYA YANG DILAKSANAKAN MASYARAKAT CATUR DESA ADAT DALEM TAMBLINGAN

Authors

  • Ni Putu Ayu Primayanti .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • Made Arie Wahyuni, S.E. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.9407

Abstract

Catur Desa merupakan organisasi sektor publik berbasis tradisional keagamaan yang terbentuk dari persatuan masyarakat dari empat desa. Salah satu kegiatan organisasi ini adalah melaksanakan Alilitan Karya. Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan organisasi ini masih dilakukan secara sederhana karena belum ditunjang sistem dan prosedur yang memadai dalam pengelolaan keuangannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu dengan cara deskriptif yang menekankan aspek mendalam pada suatu fenomena yang dialami subjek penelitian secara holistik. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif dengan tiga tahapan yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memahami latar belakang pelaksanaan Alilitan Karya yang dilaksanakan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, (2) memahami proses pengelolaan keuangan dalam Alilitan Karya, dan (3) memahami persepsi masyarakat tentang pengelolaan keuangan Alilitan Karya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alilitan Karya merupakan karya yang dilakukan setiap dua tahun sekali untuk mewujudkan Tri Hita Karana, (2) pengelolaan keuangan pada Catur Desa sudah dilakukan dengan baik mulai dari perencanaan, penerimaan, pengeluaran, penyusunan laporan, dan pertanggungjawaban keuangan, dan (3) Catur Desa sudah melakukan akuntabilitas dengan baik dan dapat mewujudkan good governance dimana masyarakat sekarang memiliki kepercayaan dan lebih loyal terhadap organisasi yang dibuktikan dengan keberhasilan pelaksanaan Alilitan Karya pada satu periode.
Kata Kunci : Catur Desa, Alilitan Karya, Akuntabilitas, Good Governance

“Catur Desa” is an organization activity in the public sector conducted based on religious tradition established coordinatedly among four different traditional villages. One of the programs conducted in the organization is known as “Alilitan karya” (a series of ritual activity). The financial accountability of this program activity was still relatively very simple, since it has not already supported by sufficient system and well managed financial procedures. This study was conducted by utilizing descriptive quanlitative design by focusing on deep analysis into one phenomena experienced holistically by the subjects involved in the study. The data were collected based on a deep interview, observation, and documentation study which were analyzed by using interactive technique following three stages, such as: (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) concluding. This study had a purpose to: (1) understand the background of why “Alilitan Karya” program was conducted in the “Catur Desa Adat” (four local villages people of) Dalem Tamblingan, (2) understanding the process of financial management in the program of “Alilitan Karya” activity, and (3) understanding the people’s perception about the financial management of “Alilitan Karya” program. The results of the study indicated that (1) “Alilitan Karya” is a program conducted regularly once in two years to realize the concept of “Tri Hita Karana”, a Hindu wellknown concept of life, (2) the financial management of the program in the “Catur Desa” had been properly implemented starting from the planning, inflow, expenses, and financial report design, and (3) “Catur Desa” had already implemented financial accountability properly and had mad sufficient realization of good governance principle where the people had their own trust and loyal to the management of the organization which was proved by the success of the program implementation of “Alilitan Karya” in this period.
keyword : Catur Desa, Alilitan Karya, Accountability, Good Governance

Published

2017-02-21

Issue

Section

Articles