PENGELOLAAN DAN REALISASI DANA PETURUNAN KRAMA DESA DALAM PELAKSANAAN SABHA DI DESA BALI AGA (Studi Kasus Pada Desa Pakraman Pedawa)

Authors

  • Putu Edy Suryadi Yasa .
  • Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd. .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.9465

Abstract

Desa Pakraman merupakan organisasi sosial religius yang bersifat tradisional sehingga pengelolaan keuangannya seringkali masih mengacu budaya kearifan lokal setempat. Salah satu Desa Pakraman yang masih menggunakan budaya kearifan lokal dalam pengelolaan keuangannya adalah Desa Pakraman Pedawa. salah satu keunikan dalam pengelolaan keuangannya terletak pada sistem pemungutan dana peturunan krama desa khususnya dalam pelaksanaan Sabha (Piodalan Desa) yaitu pemungutan dana peturunan dilakukan setelah pelaksanaan Sabha selesai dilaksanakan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan sistem pelaksanaan kegiatan yang lazim dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Sistem pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha (piodalan desa) di Desa Pakraman Pedawa. 2) dasar filosofis yang melandasi diterapkannya sistem pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa. 3) Pengelolaan dan realisasi dari pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain; 1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data dan 3) Menarik Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Sistem pemungutan dana peturunan dalam Pelaksanaan Sabha di Desa Pakraman Pedawa yaitu pemungutan dilakukan setelah pelaksanaan Sabha selesai dilaksanakan. 2) Dasar filosofis yang mendasari sistem pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa yaitu adanya prinsip keterbukaan; adanya kesamaan tekad dan pemikiran untuk tidak melanggar peraturan yang sudah dibuat serta adanya kesamaan krama desa di mata Tuhan. 3) Pengelolaan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa sudah baik dan transparan dan adanya alur yang jelas. Realisasi dari pemungutan dana peturunan direalisasikan penuh untuk membiayai semua pengeluaran pelaksanaan Sabha.
Kata Kunci : Pengelolaan, Realisasi, Dana Peturunan, Sabha

“Desa Pakraman” or a local tranditional village is a social religious organization traditionally established around the vellages found in Bali in which its’ financial management very often remains very simple based on the culture of local wisdom. One of the traditional villages which remains conducting a program based on the local wisdom culture is Pedawa traditional village. It is unique for the people when conducting a “Sabha”, a village ritual ceremony all the fund required for the ceremonial activities are raised from the members’ fee and managed by the committee. The members’ fees are collected after the ritual ceremony has been completely finished. This tradition has been considered very unique since it is different from the common practice of the existing system. This study was conducted for the purpose of finding out 1) the system implemented when the members’ fee were collected in conducting “sabha desa” or village ritual ceremony in the traditional village Pedawa, 2) the philosophical foundation underlying the implementation of the system of fund raising based on the members’ fee when conducting village ritual in the traditional village Pedawa, 3) the management and realization of fund raising by collecting members’ fee when conducting village ceremonial activities in the traditional village Pedawa. The study utilized a qualitative design where the data were analyzed in three different stages, such as 1) data reduction, 2) data presentation and 3) drawing conclusion. The results of the study indicated that 1) the fund required for conducting village ceremony in traditional village Pedawa was collected after the process of ritual in the village had been completely finished, 2) the philosophical foundation underlying the process of the fundraiser was the principle of openness ; having the same and equal determination and thought for unbreaking the rules which had been negotiated as well the principles of equal right before the God among the members of the traditional village of Pedawa. 3) the financial management of the members’ fee when conducting village ceremony in Pedawa traditional village had been considerably good and based on the transparency principle with clear appropriate procedure. The entire fund collected from the members’ fee was completely utilized for the purpose of successful implementation of village ritual, “sabha”.
keyword : management, realization, members’fee, Sabha

Published

2017-02-22

Issue

Section

Articles