PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DI KOTA MEDAN
Abstract
Dalam peningkatan mutu pendidikan kejuruan telah pula digariskan kebijakan mengenaipemerataan kesempatan pendidikan yang bukan hanya menambah fasilitas pendidikan secara
kuantitatitif, melainkan juga keseluruah komponen secara kualitatif. Dengan kata lain adalah pemerataan
kesempatan pendidikan yang bermutu pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Termasuk dalam
kebijakan ini adalah pengembangan pendidikan kejuruan (SMK).
Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar
lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau bidang-bidang pekerjaan lainnya. Ketika
seorang siswa masuk pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka siswa tersebut mampu
memperoleh pengetahuan dan bagaimana dapat mengembangkan potensi dirinya.
Pola pendidikan di SMK seyogyanya dikemas dalam bentuk paket keterampilan yang berlapis
dan berjenjang, dengan menerapkan prinsip multi entry-multi exit. Pola ini memungkinkan siswa SMK
yang telah memiliki sejumlah satuan kemampuan tertentu (karena program pengajarannya berbasis
kompetensi), mendapatkan kesempatan kerja di dunia kerja, maka siswa tersebut dimungkinkan
meninggalkan sekolah. Dan kalau siswa tersebut ingin masuk sekolah kembali menyelesaikan program
SMK-nya, maka sekolah harus membuka diri menerimanya, dan bahkan menghargai dan mengakui
keahlian yang diperoleh siswa yang bersangkutan dari pengalaman kerjanya.