https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ENMAP/issue/feedJurnal ENMAP2024-03-18T10:50:12+00:00I Gst Ngr Yoga Jayantarayoga.jayantara@undiksha.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal ENMAP</strong> is a peer-reviewed journal published by Universitas Pendidikan Ganesha since 2020. ENMAP is an integrated media for ongoing communication related to significant new research findings related to geoinformation, field surveying, environmental, regional issue investigations, resource management, disaster management, remote sensing techniques (RS) and the application of geographical information system (GIS) and in-depth discussion on the development of surveying and mapping tools.. <br /><strong>p-ISSN:</strong> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2745-3731" target="_blank" rel="noopener">2745-3731</a> and <strong>e-ISSN:</strong> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2745-3723" target="_blank" rel="noopener">2745-3723</a></p>https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ENMAP/article/view/75993PENDAMPINGAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA SEBAGAI UPAYA MITIGASI KONFLIK DI DESA KEDIRI, KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN2024-03-18T10:50:05+00:00I Wayan Krisna Eka Putrakrisna.ekaputra@undiksha.ac.idI Putu Gede Banu Astawakrisna.ekaputra@undiksha.ac.idI Wayan Tremankrisna.ekaputra@undiksha.ac.id<p>Penetapan dan penegasan batas desa merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang ditujukan untuk mencegah adanya permasalahan akibat perbedaan pemahaman tentang batas desa. Namun dalam implementasinya masih banyak desa yang belum menetapkan dan menegaskan batas desa. Kegiatan penetapan dan penegasan batas desa ini dilakukan di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada peserta dan mampu menghasilkan peta batas Desa Kediri yang disepakati oleh berbagai pihak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dalam bentuk pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah sudah mampu menghasilkan peta batas Desa Kediri yang telah disepakati oleh para pihak termasuk deskripsi batas desa sebagai dasar penyusunan Peraturan Bupati tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Hal ini sebagai implementasi program Padi Desa yang merupakan salah satu inovasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.</p>2023-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ENMAP/article/view/75995PENGEMBANGAN DATASET WILAYAH PESISIR BERBASIS CITRA FOTO UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) DI KECAMATAN BULELENG2024-03-18T10:50:00+00:00I Wayan Tremanwayan.treman@undiksha.ac.idI Gede Yudi Wisnawawayan.treman@undiksha.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan dataset wilayah pesisir pada citra UAV (Unmanned Aerial Vehicle) . Sesuai UU UU No.27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, wilayah pesisir telah didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Kabupaten Buleleng dengan ibukotanya Singaraja yang berada pada wilayah Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kota yang berada di daerah pesisir, dengan panjang pantai sekitar 144 kilometer, sehingga Pemerintah kota sangat serius memanfaatkan wilayah pesisir ini menjadi Kawasan penting seperti pariwisata, perikanan, budidaya dan Pelabuhan. Pengelolaan wilayah pesisir yang tepat menjadi sangat penting agar pemanfaatannya berkelanjutan. Data dan informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terkait dengan pengelolaan wilayah pesisir tersebut. Meskipun demikian, data dan informasi mengenai pesisir masih sangat kurang mengingat wilayah yang luas dan beberapa lokasi sulit dijangkau. Teknologi yang bisa digunakan untuk perekaman data pesisir adalah UAV yang mampu menghasilkan citra foto dengan resolusi tinggi, fleksibel, perangkat mudah dibawa, dapat dilakukan setiap saat. Penelitian ini dilaksanakan menghasilkan sistem segmentasi objek citra foto UAV untuk pengembangan dataset wilayah pesisir dengan arahan pemanfaatannya. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil perekaman dari UAV dan uji coba pada citra foto yang dapat digunakan dalam proses identifikasi objek yaitu dalam bentuk Dataset Perahu Nelayan dan Dataset Garis Pantai dengan model uji coba menggunakan Deep Learning Convolutional Neutral Network. Dataset Perahu Nelayan berada pada daerh perairan pesisir yang dangkal sehingga dapat teridentifikasi lingkungan sekitarnya seperti terumbu karang, kedalaman air, kejernihan air, dan juga substrat dasar yang dapat memudahkan memudahkan untuk memberikan arahan pemanfaatan terhadap daerah perairan tersebut. Dataset Garis Pantai yang berada diantara daerah perairan pantai dan daerah daratan pesisir, dapat teridentifikasi seperti pasir pantai, pepohonan, bangunan sekitar wilayah pesisir yang dapat memberikan arah pengembangan daerah sekitarnya.</p>2023-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 I Wayan Treman, I Gede Yudi Wisnawahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ENMAP/article/view/75996KAJIAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM UPAYA ANTISIPASI GREENHOUSE EFFECT2024-03-18T10:49:57+00:00I Gede Budiartagede.budiarta@undiksha.ac.idI Gst Ngr Yoga Jayantarayoga.jayantara@undiksha.ac.id<p>Ketika radiasi matahari mencapai atmosfer bumi, sebagian panas akan dipantulkan oleh atmosfer dalam bentuk sinar inframerah, dan sebagian lagi akan diteruskan ke permukaan bumi memantukan kembali panas tersebut dan sebagian diserap oleh gas rumah kaca seperti Karbondioksida (CO2), Metana (CH4) dan NO di atmosfer. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca akan berpengaruh luas terhadap fenomena di permukaan bumi, baik fenomena biotik, abiotik, maupun kultur. Pada fenomena abiotik, pengaruhnya dapat dilihat pada: Polusi Udara Pemanasan Global, Perubahan Iklim, Pencairan Es Di Kedua Kutub, Kenaikan Muka Air Laut. Efek rumah kaca dan pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b)gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dan sebagainya. Adapaun langkah-langkah yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut: Hemat pemakaian listrik; Hemat pemakaian air; 3 R (Reduce, Reuse, Recycle); Mencegah penebangan hutan; Penghijauan/reboisasi; dan Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi.</p>2023-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ENMAP/article/view/66526Genuk Tanggap Bencana (Gentana): Disaster Partisipatory WebGIS dalam Mewujudkan Smart Partisipatory Urban Resilience Kecamatan Genuk2024-03-18T10:50:09+00:00Ma'ruf Arief Fadillahmarufarief346@GMAIL.COMIsnaini Nur Husnaisnaninurhusna@students.undip.ac.id<p>Kecamatan Genuk merupakan Bagian Wilayah Kota (BWK) IV yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana, khususnya bencana banjir rob dan <em>land subsidence</em>. Salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penanggulangan dan mitigasi kebencanaan adalah optimalisasi teknologi <em>website </em>berbasis <em>Geographic Information System </em>(GIS) melalui pembuatan WebGIS Genuk Tanggap Bencana (Gentana). WebGIS Gentana menjadi salah satu upaya penanggulangan bencana berbasis partisipatif untuk dapat membantu meminimalisasir dampak terjadinya bencana. Desain WebGIS Gentana terdiri dari 2 fitur utama yakni <em>information feature </em>dan <em>partisipatory feature. Information feature </em>berfungsi sebagai wadah informasi kebencanaan kepada masyarakat melalui berbagai informasi spasial dan non-sapasial dengan harapan dapat membantu edukasi bencana kepada masyarakat. Sementara <em>partisipatory feature </em>merupakan fitur yang mewadahi masyarakat dalam partisipasi penanggulangan masalah kebencanaan dengan harapan dapat mengoptimalkan peran masyarakat dalam pembangunan Bersama <em>stakeholders </em>lainnya seperti pemerintah dan lembaga. 1. Hasil uji <em>usability </em>dilakukan pada 14 sampel <em>user </em>dengan nilai rata-rata uji sebesar 4,2 dari 5 yang menunjukkan bahwa WebGIS Gentana sudah dikategorikan sangat baik. Sementara tingkat kepuasan pengguna mencapai 4,8 dari nilai total 5.</p>2023-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Ma'ruf Arief Fadillah, Isnaini Nur Husnahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ENMAP/article/view/64578PEMODELAN DASYMETRIC UNTUK IDENTIFIKASI PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR2024-03-18T10:50:12+00:00Alif Hamzahhamzah.alif@students.amikom.ac.idM. Haris Yusufhamzah.alif@students.amikom.ac.idDiani Ria Lestarihamzah.alif@students.amikom.ac.id<p>Keberadaan kawasan kumuh di wilayah perkotaan perlu menjadi perhatian dalam mengembangkan kota dan tempat tinggal yang berkelanjutan. Balikpapan merupakan kota yang berpotensi berkembang karena kedekatannya dengan Daerah Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Faktor ini mendorong pertumbuhan penduduk lebih tinggi dan berpotensi mengarah pada pengembangan permukiman kumuh di wilayah tersebut. Data spasial dapat berperan dalam identifikasi permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan kumuh di wilayah Balikpapan dengan menggunakan analisis data spasial. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk dan poligon bangunan di Balikpapan. Kawasan kumuh diidentifikasi dengan metode <em>dasymetric.</em> <em>Dasymetric</em> digunakan untuk mencari kepadatan penduduk setiap bangunan. Terdapat kawasan kumuh seluas 8,47 Ha di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Barat 65,3 Ha, Balikpapan Selatan 12,78 Ha, Balikpapan Tengah 8,31 Ha, Balikpapan Kota 13,18 Ha, dan di Balikpapan Timur 58,93 Ha. Pemerintah daerah menerapkan peraturan untuk mengurangi jumlah daerah kumuh. Berdasarkan program dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Balikpapan, jumlah permukiman kumuh seharusnya mendekati 0%. Hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui capaian program tersebut</p>2023-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Alif Hamzah, M. Haris Yusuf, Diani Ria Lestari