ASTHENOPIA: DIAGNOSIS, TATALAKSANA, TERAPI

Authors

  • Pande Putu Arista Indra Pratama Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha
  • Komang Hendra Setiawan Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ketut Indra Purnomo Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/gm.v1i2.39551

Keywords:

(asthenopia, diagnosis, management, therapy)

Abstract

Asthenopia (kelelahan mata) merupakan sekumpulan gejala berupa permasalahan pada penglihatan (visual), mata (okular), dan muskuloskeletal yang umumnya terjadi hilang timbul. Keluhan ini sering muncul akibat pengaruh penggunaan perangkat digital dalam waktu yang lama terutama lebih dari 6 jam perhari. Penderita asthenopia secara global mencapai 60 juta orang yang didominasi usia muda. Gejala asthenopia yang paling sering dirasakan adalah keluhan mata kering, kesulitan dalam memfokuskan objek, mata tegang, mata lelah, dan sakit kepala. Diagnosis asthenopia dapat dilakukan secara subjektif dengan menggunakan kuesioner standar ataupun secara objektif dengan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan berupa pengukuran Critical Flicker-fusion Frequency (CFF), pengukuran frekuensi berkedip, kemampuan akomodasi, serta refleks cahaya dan ukuran pupil yang dapat memberikan gambaran lebih jelas ke arah asthenopia. Tatalaksana dan terapi pada asthenopia diberikan untuk meredakan gejala dan mengatasi penyebabnya seperti terapi untuk mengatasi mata kering, koreksi gangguan refraksi, terapi gangguan akomodasi dan vergensi, dan penggunaan kacamata filter cahaya biru. Walaupun asthenopia terjadi secara hilang timbul, penyakit ini dapat menjadi menetap dan berkembang menimbulkan keluhan permanen. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil literature review dari penelitian terkait diagnosis, tatalaksana, dan terapi asthenopia yang sudah dipublikasi. Penulisan artikel ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menindaklanjuti kasus asthenopia sehingga prevalensi dan insidensinya dapat ditekan.

References

Sheppard AL, Wolffsohn JS. Digital eye strain: Prevalence, measurement and amelioration. BMJ Open Ophthalmol. 2018;3(1).

Kim DJ, Lim C-Y, Gu N, Park CY. Visual Fatigue Induced by Viewing a Tablet Computer with a High-resolution Display. Korean J Ophthalmol. 2017;31(5):388.

Sari FTA, Himayani R, Kedokteran F, Lampung U, Kedokteran MF, Lampung U. Faktor Risiko Terjadinya Computer Vision Syndrome Risk Factors Occurrence of Computer Vision Syndrome. Majority [Internet]. 2018;Vol.7 No.2(Maret):278–82. Available from: https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/view/50

Dessie A, Adane F, Nega A, Wami SD, Chercos DH. Computer vision syndrome and associated factors among computer users in Debre Tabor town, Northwest Ethiopia. J Environ Public Health. 2018;2018.

Akinbinu TR, Mashalla YJ. Medical Practice and Review Impact of computer technology on health : Computer Vision Syndrome ( CVS ). Acad Journals. 2014;5(November):20–30.

Bogdănici CM, Săndulache DE, Nechita CA. Eyesight quality and Computer Vision Syndrome. Rom J Ophthalmol. 2017;61(2):112–6.

Alemayehu AM. Pathophysiologic Mechanisms of Computer Vision Syndrome and its Prevention: Review. World J Ophthalmol Vis Res. 2019;2(5):1–7.

Ranganatha, Jailkhani S. Prevalence and Associated Risk Factors of Computer Vision Syndrome among the Computer Science Students of an Engineering College of Bengaluru-A Cross-Sectional Study. Galore Int J Heal Sci Res [Internet]. 2019;4(July):10. Available from: www.gijhsr.com

Mohan A, Sen P, Shah C, Jain E, Jain S. Prevalence and risk factor assessment of digital eye strain among children using online e-learning during the COVID-19 pandemic: Digital eye strain among kids (DESK study-1). Indian J Ophthalmol [Internet]. 2021;69(1):140. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28331284%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC5354527%5Cnhttp://bmcpsychiatry.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-244X-11-49%5Cnhttp://bmcophthalmol.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12886

Gowrisankaran S, Sheedy JE. Computer vision syndrome: A review. Albin TJ, editor. Work [Internet]. 2015 Sep 30;52(2):303–14. Available from: https://www.medra.org/servlet/aliasResolver?alias=iospress&doi=10.3233/WOR-152162

Sawaya RT, El Meski N, Saba J, Lahoud C, Saab L, Haouili M, et al. Asthenopia among university students: The eye of the digital generation. J Fam Med Prim Care [Internet]. 2020;9(8):3921. Available from: http://www.jfmpc.com/article.asp?issn=2249-4863;year=2017;volume=6;issue=1;spage=169;epage=170;aulast=Faizi

Seguí MDM, Cabrero-García J, Crespo A, Verdú J, Ronda E. A reliable and valid questionnaire was developed to measure computer vision syndrome at the workplace. J Clin Epidemiol [Internet]. 2015;68(6):662–73. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jclinepi.2015.01.015

Bali J, Neeraj N, Bali R. Computer vision syndrome: A review. J Clin Ophthalmol Res. 2014;2(1):61.

Kajita M, Muraoka T, Orsborn G. Changes in accommodative micro-fluctuations after wearing contact lenses of different optical designs. Contact Lens Anterior Eye [Internet]. 2020;43(5):493–6. Available from: https://doi.org/10.1016/j.clae.2020.03.003

Dabrowiecki A, Villalobos A, Krupinski EA. Impact of blue light filtering glasses on computer vision syndrome in radiology residents: a pilot study. J Med Imaging. 2019;7(02):1

Downloads

Published

2021-12-29

Issue

Section

Articles