Menggali Eskalasi Pemaknaan Secara Eksistensial terhadap Topo “Tanda Keperkasaan Laki-Laki Numba”

Authors

  • Irenius Pita Raja Boko Universitas Widya Mandira
  • Maria Roswita Boe Universitas Widya Mandira
  • Watu Yohanes Vianey Universitas Katolik Widya Mandira

DOI:

https://doi.org/10.23887/jabi.v6i2.83663

Keywords:

manusia, kebudayaan, topo, masyarakat numba

Abstract

Manusia adalah objek sekaligus subjek kebudayaan. Sebagai objek, manusia hidup dan mewujudkan kebudayaan. Sebagai subjek, manusia menciptakan kebudayaan untuk kelangsungan hidupnya. Melalui kebudayaan, benda-benda alami diubah menjadi benda-benda budaya. Ketika menjadi benda budaya, akan terjadi peningkatan makna pada benda-benda budaya tersebut. Problemnya, pengaruh globalisasi menjadikan benda-benda budaya tidak dimaknai secara lebih itensif dan sesuai dengan substansinya. Oleh karena itu, peningkatan makna dari semua kebudayaan memiliki niat positif bagi manusia. Dengan menggunakan metode kualitatif yang dibantu oleh teori difusi budaya, artikel ini ingin mengkaji benda-benda budaya, khususnya Topo, yang telah mengalami peningkatan makna dalam kehidupan masyarakat Numba. Topo dalam kebudayaan masyarakat Numba tidak hanya digunakan sebagai alat berkebun dan kegiatan lainnya. Sebaliknya, Topo dimaknai sebagai tanda kekuatan pria Numba.

References

A Lubalu, LK Wardani, L Basuki. 2019. Penerapan Konsep ‘Sao Ria’ Pada Interior Pusat Informasi Kebudayaan Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Intra.

Bakker, Jan. 2001. Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar, 12th ed. Yogyakarta: Kanisius.

Deke, M., E., Yohanes, B., & Salim, I. 2020. Perubahan Wujud dan Makna Belis dalam Perkawinan Adat Bajawa Boba. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(7): 1–9.

Mbura, E., M., Kaler, I., K., & Murniasih, A., A., A. 2022. Kebertahanan Ritual Ka Pena Kampung Wolowuwu Desa Tana Lo’o Kec Wolowaru Kab Ende/NTT. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah, 1(6) : 791–804. https://doi.org/10.56799/jceki.v1i6.872.

Farhaeni, M. 2023. Etika Lingkungan, Manusia dan Kebudayaan. Yogyakarta: Budi Utama.

Lexy, M. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakara.

Rohman, M., Dkk. 2022. Hukum Adat. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.

Neonbasu, G. 2021. Etnologi Gerbang Memahami Kosmos.” Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Neonbasu, G. 2021. Sketsa Dasar: Mengenal Manusia dan Masyarakat (Pintu Masuk Ilmu Antropologi). Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Raharusun, J., H. 2021. Makna Kerja Menurut Karl Marx (Sebuah Kajian dari Perspektif Filsafat Manusia). MEDIA Jurnal Filsafat dan Teologi. 2(1).

Rokhani, Umilia, Aprianus, S., & Adi, I., R. 2017. Konstruksi Identitas Tionghoa Melalui Difusi Budaya Gambang Kromong: Studi Kasus Film Dikumenter Anak Naga Beranak Naga. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 16(3): 141–52. https://doi.org/10.24821/resital.v16i3.1679.

Suseno, F., M. 1999. Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis Ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia.

Wahyudi, A. 2020. Filsafat Inklusivisme Menyingkap Melalui Fenomena Agama, Budaya, Politik Sanis, dan Teknologi Hinga Sejarah Pemikiran. Malang: Intelegensia Media.

Downloads

Published

2024-09-30

How to Cite

Boko, I. P. R., Boe, M. R. ., & Vianey, W. Y. . (2024). Menggali Eskalasi Pemaknaan Secara Eksistensial terhadap Topo “Tanda Keperkasaan Laki-Laki Numba”. Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 6(2), 220–226. https://doi.org/10.23887/jabi.v6i2.83663

Issue

Section

Articles