PERANG TIPAT BANTAL DESA ADAT KAPAL (ACI RAH PENGANGGON)

Authors

  • Mardiki Supriadi Universitas Mahendradata Denpasar
  • Linda Zakiah Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v2i2.21287

Abstract

Keberadaan Tradisi Aci Rah Pengangon atau yang lebih dikenal dengan tradisi Perang Tipat-Bantal dipercayai membawa pengaruh yang besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat Desa Kapal yang masih berlangsung hingga sekarang ini. Banyak dijelaskan dalam catatan-catatan sejarah kuno berupa lontar-lontar, salah satunya menceritakan asal mula pelaksanaan tradisi ini terdapat dalam Lontar Tabuh rah Pengangon. Dalam lontar tersebut dikisahkan di zaman dahulu, yaitu tepatnya di tahun Isaka 1259 atau tahun 1337 Masehi. Tradisi perang tipat bantal erat kaitannya dengan kehidupan pertanian masyarakat. Ini merupakan sebuah tradisi unik yang dilaksanakan sebagai rasa syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas kehidupan yang diciptakanNya, serta berlimpahnya hasil panen yang ada di Desa Kapal. Selain sebagai ritual, tradisi perang tipat bantal di desa adat kapal juga berfungsi sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat desa adat kapal. Pelaksanaan tradisi perang tipat bantal merupakan sebuah tradisi kuno yang mendirikan kearifan lokal masyarakat desa adat kapal yang mempunyai tujuan untuk menyeimbangkan dan menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan alam. Selain mempunyai maksud dan tujuan, banyak terkandung nilai-nilai pendidikan yang dapat kita pelajari di dalam melaksanakan tradisi perang tipat bantal.

Kata Kunci:  Kearifan Lokal; Nilai-Nilai Pendidikan; Tradisi Perang Tipat-Bantal

References

Arwati Sri, Ni Made. 1999. Upacara Upakara. Denpasar: Upada Sastra.

Jalaludin, H.. 2002. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Muhammad, Abdulkadir. 2005: Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Citra Aditya Bali.

Soekanto, Soerjono.2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2019-06-30

Issue

Section

Articles