Kajian Aksiologis Upacara Tribuana Manggala Bakti

Authors

  • Suharno STABN Raden Wijaya
  • Septiana Dwiputri Maharani Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v6i1.42567

Keywords:

Tribuana Manggala Bakti, Buddha, Aksiologi, Hierarki nilai Max Scheler, Nilai spiritual, Nilai kesucian

Abstract

Banyak macam ritual keagamaan Buddha di Indonesia. Tribuana Manggala Bakti merupakan ritual keagamaan umat Buddha di Kulon Progo, D.IYogyakarta. TribuanaManggala Bakti bersifat religiuskultural,keterpaduan ajaran Buddha dengan kearifan lokal budaya Jawa. Upacara Tribuana Manggala Bakti mengandung banyak makna dan nilai. Tujuan penelitian untukmengungkap nilai filosofis dari upacara Tribuana Manggala Bakti dengan menggunakan perspektif nilai Max Scheler. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis dengan kajian kepustakaan. Studi pustaka yang dilakukan penelitianadalah dengan pengkajian mengenai konsep dan teori yangdigunakan berdasarkan literatur yang tersedia,yaitu filsafat nilai dan Tribuana Manggala Bakti. Nilai filosofis Tribuana Manggala Bakti dalam perspektif hierarkhi nilai Max Scheler,yaitu nilai kenikmatan, vital, kerohanian atau spiritual,dan nilai kesucian atau kudus. Namun,dari keempat nilai dalam perspektif hierarki nilai Scheler, pelaksanan upacara Tribuana Manggala Bakti lebih pada nilai spiritual dan kesucian, bentuk aktivitas manusia sebagai makhluk spiritual dan religius yang dapat dilihat dari ritual puja bakti dan juga wujud nyata kepedulian terhadap pelestarian alam dengan penanaman pohon, pelepasan burung dan ikan.

References

Adminkominfo. (n.d.). Tribuana Manggala Bhakti Jaga Bumi Tetap Lestari. Retrieved August 18, 2021, from https://kominfo.kulonprogokab.go.id/detil/522/tribuana-manggala-bhakti-jaga-bumi-tetap-lestari

Amri, P., & Maharani, S. D. (2018). Tradisi Ziarah Kubro Masyarakat Kota Palembang dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler. Jurnal Filsafat, 28(2), 160. https://doi.org/10.22146/jf.36054

Badal, B. P. (2021). Buddhists Herminutics: An Analysis of Dhammapada in Sustainable Development. Research Nepal Journal of Development Studies, 4(1), 27–43. https://doi.org/10.3126/rnjds.v4i1.38035

Bakhtiar, A. (2012). Filsafat Ilmu, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bertens, K. (1990). Filsafat Barat Abad XX: Inggris-Jerman. Jakarta: Gramedia.

Dhammananda, S. (1989). The Buddhist Way. Kuala Lumpur: Buddhist Missionary Society.

Dinas Pariwisata Kulon progo. (2019). HARMONIS, PELAKSANAAN TRIBUANA MANGGALA BHAKTI DI JATIMULYO. Retrieved October 28, 2021, from https://dinpar.kulonprogokab.go.id/harmonis-pelaksanaan-tribuana-manggala-bhakti-di-jatimulyo.html

Frondizi, R. (2011). Penganta Filsafat Nilai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jirzanah. (2008). Aktualisasi Pemahaman Nilai Menurut Max Scheler Bagi Masa Depan Bangsa Indonesia. Jurnal Filsafat, 18(1), 93–114. https://doi.org/10.22146/jf.3519

Kaelan. (2014). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Khoiruddin, M. A. (2016). Agama dan Kebudayaan Tinjauan Studi Islam. Jurnal Pemikiran Keislaman, 26(1), 118–134. https://doi.org/10.33367/tribakti.v26i1.206

Koentjaraningrat. (2015). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Latifah, & Ary Budiyanto. (2020). Fangsheng and its Critical Discourse on Environmental Ethics in Buddhist Media. International Journal of Interreligious and Intercultural Studies , 3(1), 42–47.

Lestari, G. (2015). Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan Sara. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28(1), 31–37.

Mapanbudhi. (1979). Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Mazab Theravada di Indonesia. Jakarta: yayasan Dhammadipa Arama.

Mukti, K. W. (2020). Wacana Buddha Dharma. Jakarta: Yayasan Karaniya.

Parmono, R. (1993). Konsep Nilai Menurut Max Scheler. Jurnal Filsafat, 16, 43–51. https://doi.org/doi.org/10.22146/jf.31366

Purwadi, & Purnomo, E. P. (2008). Kamus Sansekerta Indonesia. Yogyakarta: Budaya Jawa.com.

Sarao, K. T. S. (2017). Saṃyutta Nikāya. https://doi.org/10.1007/978-94-024-0852-2_334

Sivaraksa, S. (2014). Ecological Suffering: From a Buddhist Perspective. Source: Buddhist-Christian Studies (Vol. 34). Retrieved from https://www.jstor.org/stable/24801360

Society Pali Text. (1921). The Pali Text Society’s Pali-English Dictionary. In The Pali Text Society’s Pali–English dictionary.

Sulaiman, M. (1995). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Eresco.

Surahman. (n.d.). Merawat Alam Merawat Dharma, Menagih Peran Agama Dalam Pelestarian Semesta.

Thamrin, H. (2013). Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan ( The Lokal Wisdom in Environmental Sustainable ). Kutubkhanah, 16(1), 46–59.

Tinarso, P., Supartiningsih, S., & Hadi, H. (2018). Aksiologi Nilai Egaliter Budaya “Arek Suroboyo”. Al-Ulum, 18(2). https://doi.org/10.30603/au.v18i2.554

Wahana, P. (2004). Nilai etika aksiologis Max Scheler. Yogyakarta: Kanisius.

Published

2023-04-29

Issue

Section

Articles