Telaah Filsafat Moral Imanuel Kant dan Urgensinya dalam Pendidikan

Authors

  • Helfra Durasa Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.45635

Keywords:

Filsafat moral, Moralitas manusia, Pendidikan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pemikiran filsafat moral Imanuel Kant dan urgensinya bagi kehidupan praktis dan pendidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian fenomenologi dengan analisis kualitatif. Mekanisme penelitian dimulai dengan menyiapkan sumber data, pengumpulan data, tabulasi data penelitian dan analisis hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Filsafat moral Kant menekankan imperatif kategoris; apa yang baik selalu baik pada dirinya sendiri tanpa pembatasan. Moralitas didasarkan atas kehendak baik. Penilaian terhadap suatu tindakan moral itu harus didasarkan pada ukuran otonomi individu yang melaksanakan, tanpa mempertimbangkan konteks tindakan dan tujuannya. 2) Manusia sebagai pusat moralitas. Hakikat manusia sebagai persona dan otonom yang memiliki kesadaran untuk menentukan sendiri kualitas kehidupan berdasarkan atas kewajiban moral. Kewajiban moral dalam arti melaksanakan kebaikan dan menghindari kejahatan. 3) Moralitas harus dinyatakan dalam tindakan praktis yang bertolak dari imperatif kategoris Kant dalam menata kehidupan yang berkualitas di masa kini dan masa depan. 4) Pendidikan harus dilaksanakan atas dasar kewajiban moral karena pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Di dalam pendidikan manusia harus bebas mengekspresikan segala potensi dalam dirinya serta bebas bersikap kritis dan kreatif terhadap permasalahan hidup yang dihadapinya.

References

Borgias, F. (2015). Arti Penting “Refleksi” dalam Dunia Pendidikan. Buletin Sancaya, 3(1). http://pip.unpar.ac.id/publikasi/buletin/sancaya-volume-03-nomor-01-edisi-januari-februari-2015/arti-penting-refleksi-dalam-dunia-pendidikan/

Ceunfin, F. (2004). Hak-hak Asasi Manusia: Pendasaran dalam Filsafat Hukum dan Filsafat. Jurnal Ledalero, 1(Jilid), 46–47.

Christiana, E. (2013). Pendidikan yang Memanusiakan Manusia. Humaniora, 4(1), 398. https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3450

Dahlan, M. (2009). Pemikiran Filsafat Moral Immanuel Kant (Deontologi, Imperatif Kategoris dan Postulat Rasio Praktis). Ilmu Ushuluddin, 8(1), 37–48. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18592/jiu.v8i1.1369

Derwotubun, M. R., & Krisno, A. (2012). Nilai-Nilai Pendidikan. In Pondok Ilmu. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/06/29/nilai-nilai-pendidikan/

Dewantara, A. W. (2017). Filsafat Moral: Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Freire, P. (1985). Pendidikan Kaum Tertindas (U. Dananjaya (ed.)). Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan sosial.

Fuadi. (2011). Memahami hakikat kehidupan sosial keagamaan sebagai solusi alternatif menghindari konflik. Substantia, 12(1), 66–77. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v13i1.3790

Hutapea, H. M. (2021). Filsafat. OSFPreprint. https://doi.org/https://doi.org/10.31219/osf.io/ybkn3

Irsal, I. (2020). Tolok Ukur dalam Pertanggungjawaban Moral. Jurnal Manthiq, V(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/mtq.v5i2.4383

Ja’far, S. (2011). Citra Manusia dari Filsafat Psikologi ke Filsafat Antropologi (Refleksi tentang Manusia dalam Perspektif Mohammad Iqbal). Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism, 1(2), 227. https://doi.org/10.20871/kpjipm.v1i2.21

Jenilan. (2018). Filsafat Pendidikan. El-Afkar, 7(1), 69–74. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v7i1.1588

Laksono, K. (2016). Scheler dan Apriorisme Material Nilai dalam Perspektif Media Massa. Jurnal Filsafat, 21(3), 182–199. https://doi.org/10.22146/JF.3106

Nizar, N. (2018). HUBUNGAN ETIKA DAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL. Jurnal Arajang, 1(1), 27–35. https://doi.org/https://doi.org/10.31605/arajang.v1i1.44

Permatasari, D. (2016). Tingkat Kerendahan Hati Siswa SMP. Jurnal Konseling Indonesia, 1(2), 83–87. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JKI

Prananingrum, D. H. (2014). Telaah Terhadap Esensi Subjek Hukum: Manusia Dan Badan Hukum. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 73–92. https://doi.org/10.24246/jrh.2014.v8.i1.p73-92

Purwosaputro, S. (2009). Sudut Pandang Etika-Moral Filsafat Ornasisme (Filsafat Proses). In Majalah Ilmiah Lontar (Vol. 23, Issue 3, pp. 109–124). http://journal.upgris.ac.id/index.php/LONTAR/article/view/479/437

Rahmi, P., Ariska, M., & Hasballah, J. (2020). Analisis Nilai Moral Kerendahan Hati dalam Buku Cerita Anak. Jurnal Raudhah, 8(2), 77–91. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30829/raudhah.v8i2.785

Sukmayadi, D. (2010). Mencari Filosofi Di Dunia Kontemporer dan Di Lingkungan Akademis : Sebuah Opini. Jurnal Pendidikan, 11, 106–116. https://doi.org/https://doi.org/10.33830/jp.v11i2.563.2010

Sunarto, PhD, A. (2017). Dampak Media Sosial Terhadap Paham Radikalisme. Nuansa, 10(2), 126–132. https://doi.org/10.29300/nuansa.v10i2.647

Syahputra, H. (2020). Manusia Dalam Pandangan Filsafat. Al-Hikmah: Jurnal Theosofi Dan Peradaban Islam, 2(1). https://doi.org/10.51900/alhikmah.v2i1.7601

T. Saiful Akbar. (2015). Manusia Dan Pendidikan Menurut Pemikiran Ibn Khaldun dan John Dewey. Jurnal Ilmiah Didaktika, 15(2), 222–243.

Tapung, M. M. (2012). Filsafat Pendidikan Bahan Ajar. In Ms. Ruteng: Sekolah Tinggi Santu Paulus Ruteng.

Yunitasari, D. (2018). Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan. Urnal PPKn & Hukum, 13(1), 1–7.

Yunus, M., & Wedi, A. (2020). KONSEP DAN PENERAPAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT DALAM KELUARGA. Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran, 7(2), 124–132.

Zubai, A. C. (1987). Kuliah Etika. Jakarta: Rajawali.

Published

2023-06-30

Issue

Section

Articles