Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha

PENGARUH BIMBINGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENCEGAH PERILAKU CYBER BULLYING DI SEKOLAH PADA SISWA DENGAN TEKNIK REFRAMING

2024-10-30T18:45:25+00:00

Cyberbullying is an act of bullying carried out by someone using the internet media, based on social networking sites or platforms, so that serious action is needed in dealing with it. This study aims to determine the effect of the use of reframing techniques in peer guidance in reducing cyberbullying behavior in students. The research method used is a quasi-experimental design using a nonequivalent control group design model. The results of the study showed that there was a significant effect of peer guidance with reframing techniques in preventing bullying where the results of the t-test showed a sig. (2-tailed) value of 0.000 <0.05 and the results of the normality test showed that the pretest value was 0.263> 0.05 and the posttest data showed 0.777> 0.05. If it is based on decision making at a sig. value> 0.05, then the research data is normally distributed, and the sig. value <0.05, then the research data is not normally distributed. So it can be concluded that the data obtained in the pretest and posttest can be said to be normally distributed, because the sig. value > 0.05.

Layanan Informasi melalui Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Peserta Didik

2024-07-20T10:25:09+00:00

Latar belakang diadakannya penelitian ini ialah ramai ditemukan siswa dengan keterampilan belajar yang rendah. Hal tersebut ditunjukkan oleh sikap mereka yang kurang peduli saat guru menjelaskan, banyak bercerita ditengah pelajaran, tidak mencatat kecuali diperintah, malas bertanya terkait materi yang tidak dipahami, menyontek ketika ujian. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan melakukan inovasi dengan memberikan layanan informasi melalui teknik jigsaw untuk meningkatkan keterampilan belajar peserta didik. Metode yang digunakan ialah quasi eksperimen bentuk non equivalent control group. Subjek penelitian sebanyak 20 orang pada kelompok eksperimen dan 20 orang pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah instrumen keterampilan belajar model skala likert dan dianalisis menggunakan teknik Shapiro Wilk dan independent sample test. Hasil temuan pada penelitian ini ialah adanya perbedaan yang sangat signfikan pada kelompok pre-test post-test eksperimen dan pre-test post-test kontrol. Dibuktikan dengan nilai t_hitung untuk paired 1 sebesar -20,729 dengan nilai sig. (2-tailed) 0,001 < 0,05, sedangkan pada paired 2 nilai t_hitung sebesar -12,170 dimana nilai sig. (2-tailed) 0,001 < 0,05. Hal tersebut mengartikan bahwa layanan informasi melalui teknik jigsaw sangat berpengaruh untuk meningkatkan keterampilan belajar peserta didik.

Bimbingan Pranikah terhadap Tingkat Kesiapan Calon Pengantin dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah

2024-07-18T02:59:39+00:00

Persiapan mental bagi calon pengantin adalah suatu hal penting yang harus diperhatikan untuk menghadapi masalah yang mungkin timbul selama pernikahan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menanalisis pengaruh bimbingan pranikah terhadap tingkat kesiapan calon pengantin dalam mewujudkan keluarga sakinah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan distribusi angket, observasi, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis melalui uji validitas, reliabilitas, normalitas, linieritas, parsial-test (t), koefisien determinasi (R2) dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil regresi linier sederhana dapat diketahui bahwa persamaan Y = 35,264 +0,680 (X₁) +e artinya Konstanta sebesar 35,264 apabila bimbingan pranikah dianggap konstan (tetap) maka kesiapan calon pengantin di Kecamatan Serbajadi sebesar 35,264 persen. Koefisien variabel bimbingan pranikah (X₁) sebesar 0,680 artinya bimbingan pranikah memiliki pengaruh yang positif. Apabila bimbingan pranikah bertambah 1 persen, maka kesiapan calon pengantin akan bertambah sebesar 0,680 persen. hasil uji t menunjukkan nilai signifikani 0,000 < 0,05 dan signifikasi parameter individual X bimbingan pra nikah t_hitung 6,107 > t_tabel 2,00958 (berpengaruh). Kesimpulan dari hasil uji t signifikansi parameter individual adalah H₀ ditolak dan H₁ diterima artinya variabel X berpengaruh/berhubungan terhadap Y. nilai koefesien determinasi atau R_Square adalah sebesar 43 persen. sedangkan sisanya 57% dipengaruhi oleh variabel yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

Analisis Self Sabotaging Behavior Mahasiswa

2024-08-02T02:19:43+00:00

Self-sabotaging adalah perilaku atau pola pikir yang dapat mencegah seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan guna mencapai suatu tujuan. sabotase diri dapat terjadi di kalangan pelajar terutama mahasiswa karena banyaknya faktor yang mempengaruhi, seperti prokrastinasi, perfeksionisme, hubungan yang toxic, berbicara negatif pada diri sendiri, takut akan kegagalan, kehilangan semangat dalam diri dan self-disclosure. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis banyaknya mahasiswa yang terindikasi perilaku sabotase diri yang dapat mencegah atau menghambat kemajuan pada dirinya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan skala likert. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan sampel penelitian sebanyak 80 mahasiswa yang ditentukan dengan teknik sampling insedental. Kemudian data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa dari 7 indikator sabotase diri terdapat 6 indikator yang berkategori “sedang” dan 1 indikator berkategori “tinggi”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terindikasi melakukan perilaku sabotase diri dengan berbagai macam indikator yang sesuai pada keadaan dan diri nya sendiri.

Peran Pemerintah dalam Upaya Mencegah Maraknya Perkawinan Remaja di Kecamatan Dolok Masihul

2024-09-03T01:03:41+00:00

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah peyuluh KUA dalam mengatasi pencegahan perkawinan remaja di Kecamatan Dolok Masihul. Salah satu alasan untuk melakukan perkawinan remaja adalah untuk menhindari dari pergaulan bebas yang melanggar norma agama dan sosial, selain itu mengurangi beban orang tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mencegah maraknya perkawinan remaja yang dilakukan oleh pemerintah penyuluh KUA di Kecamatan Dolok Masihul antara lain, melakukan sosialisasi penyuluh KUA telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang resiko perkawinan remaja dengan memberikan pemahaman kepada orang tua dan anak, menyediakan akses pendidikan pemerintah penyuluh KUA juga menyediakan akses pendiikan seperti PAUD, TK, SD, SMP, SMA, melakukan pemberdayaan masyarakat pemerintah juga memperdayakan masyarakat melalui pendidikan sekolah paket C, dan BLT, dan perluasan lapangan kerja pemerintah penyuluh KUA menyedikan lapangan perkerjaan seperti membuka usaha kecil yang dilakukan dirumah atau diluar rumah.