Melawan Kepunahan Becak Dengan Membentuk Becak Wisata Di Ponorogo
Main Article Content
Abstract
Di era globalisasi dan modernisasi saat ini, semua orang beralih menggunakan transportasi modern dan meninggalkan transportasi tradisional, hal ini dapat menyebabkan becak menjadi punah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam melawan kepunahan becak di Ponorogo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan informan Kepala Dinas Perdagkum, Kepala Dinas Pariwisata, dan Ketua Paguyuban Becak Kayuh Suromenggolo Ponorogo. Hasil dari penelitian ini, dalam membentuk becak wisata memerlukan proses dari pembentukan dan peresmian paguyuban becak, proses pencairan dana hibah, kemudian peresmian becak wisata. Kesimpulannya untuk melawan kepunahan becak atas munculnya modernisasi dimulai dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Ponorogo membentuk becak wisata yang mencerminkan ciri khas Ponorogo dan beroperasi di 36 titik Kota Ponorogo dengan menggunakan atribut reog dan panadon.
Kata kunci: Becak wisata; Wisata; Kepunahan; Modernisasi
Article Details
Authors who publish with the Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Abul, H.S., Pandu. S. H. (2019). Kualitas Pelayanan Becak Wisata pada Wisatawan Kapal Pesiar di Kota Probolinggo. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 3(2), 77–84.
Atmasasmita, R. (2014). Hukum Kejahatan Bisnis: Teori Dan Praktik Di Era Globalisasi (edisi pert). Jakarta: Prenadamedia Grup.
Budiwibowo, S. (2016). Membangun Pendidikan Karakter Generasi Muda Melalui Budaya Kearifan Lokal Di Era Global. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 3(1), 39–49. https://doi.org/10.25273/pe.v3i01.57
Devy, H. A., & R.B. Soemanto. (2017). Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiologi DILEMA, 32(1), 34–44.
Hutama, P.S., Abul. H. S. (2019). Peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Becak Wisata Kota Probolinggo. Journal of Tourism and Creativity, 3(2), 115–129.
Kominfo. (2019). Bakal Ada Becak Wisata Di Ponorogo.
Mangata, B. H. (2016). Strategi Adaptasi Tukang Becak Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi (Studi Kasus Tukang Becak di Kelurahan Bontobiraeng Kecamatan Mamajang Kota Makassar). HOLISTIK, Tahun IX No. 18, IX(18), 1–22.
Mukhsin, D. (2017). Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Gunung Galunggung. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 14(1), 1–11. https://doi.org/10.29313/jpwk.v14i1.2549
Qoimudin, A. B. Y. (2018). Strategi Bertahan Pengendara Becak Tradisional Terhaap Kemunculan Becak Motor Di Desa Cipari Kabupaten Cilacap. In Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Raco, J. . (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: PT. Grasindo.
Sefira Ryalita Primadany, Mardiyono, R. (2013). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(4), 135–143.
Sudarsih, S., Widisuseno, I., Wiyatasari, R., Mulyadi, B., & Rahmah, Y. (2018). Penguatan Karakter Bagi Pengemudi Becak Wisata di Yogyakarta. Jurnal “HARMONI,” 2(1), 13–17. https://doi.org/10.24235/jm.v2i1.1603
Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah CIVIS, II(1), 307–321.
Suryani, M., & Mashdurohatun, A. (2016). Penegakan Hukum Terhadap Eksistensi Becak Bermotor Umum (Bentor) Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Pembaharuan Hukum, 3(1), 21–38.
Trisnawati, Y., B. S. (2014). Keberadaan Moda Transportasi Umum Tidak Bermotor Dalam Mendukung Aktivitas Pariwisata di Kawasan Malioboro, Yogyakarta. Jurnal Teknik PWK, 3(4), 1013–1024.
Warongan, B. I. (2014). Organizational culture on bsa owner motorcycle “siantar (bom”s) in pematangsiantar city Budaya Organisasi Pada BSA Owner Motorcycle’ Siantar (BOM’S) Di Kota Pematangsiantar. Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal Dan Pembangunan, 187–194.
Warul Walidin AK, Saifullah, T. Z. (2015). Metode Penelitian Kualitatif & Grounded Theory (I; Masbur, Ed.). Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press.