Sepakat-Sepaket: Modal Sosial Politik Masyarakat Kalitekuk Dalam Mewujudkan Desa Wisata

Main Article Content

Mahatva Yoga Adi Pradana
Ratna Istriyani

Abstract

Modal sosial yang tumbuh dalam masyarakat memberikan gambaran segala sesuatu yang membuat tercapainya tujuan bersama. Dalam pemahaman yang sederhana, modal sosial merupakan relasi produktif yang mampu menjadi kekuatan utama. Perwujudan modal sosial dilihat dari adanya aspek struktur seperti kepercayaan, nilai, norma, serta jaringan. Artikel ini bertujuan untuk mengkonstruksi sebuah gagasan masyarakat desa Kalitekuk yang merupakan modal sosial masyarakat untuk mewujudkan desa wisata. Gagasan ini terbentuk dalam proses pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dimana terdapat Kelompok Sadar Wisata dan Bumdes sebagai pesertanya. Metode yang digunakan secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif menjadi modal penulis. Hasil penelitian menjelaskan bahwa nilai-nilai kepercayaan dalam modal sosial sangat dominan sebagai dasar bagi masyarakat pedesaan untuk dijadikan modal dalam meningkatkan tujuan utama pembangunan. Sebagai wujud optimalisasi modal sosial dibutuhkan pengelolaan sumberdaya lain yang dimiliki desa. Dimana optimalisasi ini bersumber dari potensi yang sudah ada kemudian dimanfaatkan. Dalam pelaksanaannya perlu adanya dukungan dari berbagai pihak serta harus dibarengi dengan dukungan kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan optimalisasi peran modal sosial.

Article Details

Section
Articles

References

Adler, P & S Kwon. 2000. Social Capital: The Good, The Bad and The Ugly. In E Lasser (ed). Knowledge and Social Capital: Fondations and Applications. Butterworth Heinemann.

Brunner, Edward. 2010. New Pradigm of Tourism review of the literature from 2005 to 2009,Scientific Research In Tourism.

Beeton, S. (2006). Community development through tourism. Collingwood, Australia, Landlinks Press.

Cahyono, B., & Adhiatma, A. (2012). Peran Modal Sosial Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Petani Tembakau Di Kabupaten Wonosobo. 14.

Coleman, J 1999. Sosial Capital in the Creation of Human Capital. Cambridge Mass:

Pantiyasa, I. W. (2019). Konstruksi Model Pengembangan Desa Wisata menuju Smart Eco-Tourism di Desa Paksebali, Klungkung, Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 9(1), 165. https://doi.org/10.24843/JKB.2019.v09.i01.p08

Dasgupta, Partha dan Ismail Serageldin (ed). 2000. Social Capital: A Multifaced Perspective. Washington DC: The World Bank.

Field, John. 2010. Modal Sosial. Terjemahan Nurhadi. Bantul: Kreasi Wacana.

Fitari, Y., dan Ma`arif, S., 2017. Manfaat Pengembangan Desa Wisata Wonolopo terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Lokal. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 5(1), 29–44.

Fukuyama, Francis. 1999. Social Capital and Civil Society. Institut Of Public Policy. George Mason. University.

Jousairi Hasbullah. 2006. Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR United Press.

Junaid, I. (2017). Langkah strategis pengembangan indigenous tourism: Studi kasus di Kabupaten Kepulauan Selayar, Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, Jurnal Universitas Airlangga. Vol. 30 (3), hal. 266-277.http://ejournal.unair.ac.id/index.php/MKP/issue/view/542/showToc

Korten, D. (1984). Strategic Organization for People-Centered Development. Public Administration Review, 44(4), 341-352. doi:10.2307/976080Lin, Nan. 2003. Social Capital: A Theory of Social Structure and Action. USA: Cambridge University Press.

Rizkianto, N., dan Topowijono., 2018. Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(2), 20–26.

Rocharungsat, P. (2008). Community-Based Tourism in Asia. Building community capacity for tourism development. G. Moscardo. Wallingford, CABI: 60-74.

Sukirman, O., 2017. Apakah Anggaran Pemasaran Pariwisata Pemerintah Efektif dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan? (Studi Kasus di Indonesia Tahun 2011-2016). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 7(2), 121–128.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa.

Wardhani, Aprilia Ayu. 2016. Peran Pokdarwis dalam Pengembangan Desa Wisata Dewi Sri.

Wijaya Surya Arif, Zulkarnain, Sopingi. 2016. Proses Belajar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dalam Pengembangan Kampoeng Ekowisata.

World Tourism Organization (2004). Compendium of Tourism Statistics. See http://www.worldtourism.org

Wrihatnolo, Randy R dan Riant Nugroho D. 2007. Manajemen Pemberdayaan: Sebuah pengantar dan Pedoman untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Wulansari, D., 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama.