Historisitas dan Perkembangan Budaya Masyarakat Etnis Madura di Kalimantan Barat
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui historisitas dan perkembangan budaya masyarakat Madura di Kalimantan Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (Library Reseach). Teknik pengumpulan data dengan mengumpullkan dan mengkaji sumber ilmiah dari buku dan jurnal ilmiah online. Langkah-langkah penelitian ini terdiri dari menyiapkan topik, eksplorasi informasi, menentukan fokus penelitian, pengumpulan sumber data, persiapan penyajian, dan penyusunan laporan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejarah Etnis Madura di Kalimantan Barat merupakan etnis pendatang yang berasal dari Daerah Bangkalan di Pulau Madura. Tujuan orang-orang Madura datang ke Kalimantan Barat dilatarbelakangi oleh faktor mata pencaharian yang mudah didapatkan dan faktor lahan yang cocok dijadikan sebagai lahan untuk bertani atau bercocok tanam. Masyarakat Etnis Madura di Kalimantan Barat sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, pekebun dan sebagainya. Perkembangan budaya dikaji dari sistem kekerabatan Etnis Madura pada umumnya sama dengan sistem kekerabatan etnis lainnya yang membedakannya adalah penyebutan atau istilah. Tradisi dan kesenian Etnis Madura tidak banyak yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sebagai suku pendatang, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar yang bukan merupakan lingkungan asli dari Etnis Madura.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Arianto, N. T. (2011). Kajian Etnografi. Disampaikan dalam Pelatihan Metode Penelitian Sosial bagi Guru-guru SMA, Selasa 21 Juni 2011, di Dep. Antropol. FISIP Unair.
Astari, D. K., Alam, F. F. M., & Anitasyah, S. (2019). Studi Masyarakat Madura. Bandung.
Faried, M., & Alvita, L. (2016). Budaya Madura. Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia. Surakarta.
Fitriyah, D., & Pamungkas, Y. H. (2015). Perkembangan Tari Topeng Gethak Di Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1980-2005. Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(3), 604–615. Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/12979
Ghazali, A. H. (2018). Pusat Kebudayaan Madura Di Sampang Dengan Pendekatan Extending Tradision. Tesis. Diakses dari http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/12058
Haba, J. (2012). Etnisitas, Hubungan Sosial dan Konflik di Kalimantan Barat. Jurnal Masyarakat & Budaya, 14(1), 31–52. Diakses dari https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/86
Hidayat, Y. (2013) ‘Hubungan Sosial Antara Etnis Banjar Dan Etnis Madura Di Kota Banjarmasin’, KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), pp. 87–92. doi: 10.15294/komunitas.v5i1.2377.
Maisaroh, S. (2016) ‘Networking Etnisitas Sebagai Modal Sosial Etnis Madura Di Perantauan’, in Seminar Nasional Gender & Budaya Madura Iii Madura: Perempuan, Budaya & Perubahan Networking, pp. 85–92. Available at: http://lppm.trunojoyo.ac.id/budayamadura/download 85.
Marzuki, M. (2010). Perspektif Etnik Situasional Dalam Komunikasi Politik Anggota DPRD Pada Wilayah Multi Etnik. ACADEMICA, Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fisip Untad 2(02), 402–412. Diakses dari http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/viewFile/2344/1529
Prambudi, I. (2010). Perubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Hubungan Perubahan Mata Pencaharian Dengan Nilai Sosial. Skripsi. Surakarta. Diakses dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/12594
Sholichah, I. F. (2021) ‘Identitas Sosial Mahasiswa Perantau Etnis Madura’, PSIKOSAINS, 11(1), pp. 40–52.
Sofyan, A. (2010). Fonologi Bahasa Madura. Humaniora, 22(2), 207–218. Diakses dari https://journal.ugm.ac.id/index.php/jurnal-humaniora/article/view/1337
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilowati, & Dkk. (2018). Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Jangka Pendek 2018-2020 Keterpaduan Pengembangan Kawasan Dengan Infrastruktur PUPR Pulau Kalimantan. Sinergi.
Syamsuddin. (2018). Pembahasan Nilai-Nilai Sufistik Kekerabatan Masyarakat Madura (Analisis Budaya Suguhan Makanan Ngakan Nase’ bagi Kunjungan Tamu Keluarga Madura di Desa Pakandangan Barat Kec Bluto Sumenep. Tesis. Diakses dari http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/2902
Syauqany. (2019). Pengaruh Perbedaan Agama dan Etnis Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Sosial. Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan, 19(2), 25–46. Diakses dari http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/dinamika/article/view/2216
Taufiqurrahman. (2007). Identitas Budaya Madura. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, XI(1), 1–11. Doi: https://doi.org/10.19105/KARSA.V11I1.143
Hidayat, Y. (2013) ‘Hubungan Sosial Antara Etnis Banjar Dan Etnis Madura Di Kota Banjarmasin’, KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), pp. 87–92. doi: 10.15294/komunitas.v5i1.2377.
Jannah, N., Bahari, Y. and Zakso, A. (2018) ‘Upaya memelihara solidaritas mekanik pada etnis madura di kelurahan pal lima kecamatan pontianak barat’, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, Vol. 7 no., pp. 1–7. doi: http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v7i12.30330.
Juwanda, J. and Saffanah, W. M. (2019) ‘Kehidupan Etnis Madura Pasca Konflik Dengan Etnis Dayak Tahun 1997 Di Desa Pahauman Kec. Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat’, Maharsi, 1(02), pp. 33–52. doi: 10.33503/maharsi.v1i02.580.
Maisaroh, S. (2016) ‘Networking Etnisitas Sebagai Modal Sosial Etnis Madura Di Perantauan’, in Seminar Nasional Gender & Budaya Madura Iii Madura: Perempuan, Budaya & Perubahan Networking, pp. 85–92.
Rachmadhani, A. (2018) ‘Demensi Etnik dalam Kerukunan Umat Beragama di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat’, Jurnal Panangkaran, 2, pp. 1–21. doi: https://doi.org/10.14421/panangkaran.2018.0201-01.
Ramadhan, I. et al. (2020) ‘Waterfront Sebagai Modal Sosial Ekonomi Masyarakat Di Tepian Sungai Kapuas’, ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya, 9(3), pp. 213–225. doi: 10.33772/etnoreflika.v9i3.877.
Sholichah, I. F. (2021) ‘Identitas Sosial Mahasiswa Perantau Etnis Madura’, PSIKOSAINS, 11(1), pp. 40–52.
Suprapto, W. (2018) ‘Relokasi Masyarakat Madura Di Singkawang Sebagai Bagian Dari Proses Resolusi Pasca Konflik Etnisitas Di Kabupaten Sambas’, Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia), 3(2), p. 33. doi: 10.26737/jpipsi.v3i2.975.
Ulum, R. (2013) ‘Prospek Pembangunan Masyarakat Pasca Konflik Sambas. Community Development Prospect Of Post-Conflict Sambas’, Analisa, 20(01), pp. 25–35. Available at: https://www.researchgate.net/publication/291246379_Prospek_Pembangunan_Masyarakat_Pasca_Konflik_Sambas.