Penyelesaian Sengketa pada Masyarakat Hukum Adat Urug melalui Studi Etnografi
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai pentingnya praktik penyelesaian sengketa tradisional pada masyarakat hukum adat Urug dan relevansinya dengan hukum formal dalam era modern. Masyarakat hukum adat urug memiliki struktur sosial yang kuat dan kompleks yang mencakup norma-norma adat yang diakui dan dihormati oleh anggotanya. Proses penyelesaian sengketa di dalam masyarakat ini seringkali melibatkan tokoh-tokoh adat yang memiliki peran khusus dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan di antara anggota masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode empiris untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan dan studi etnografi untuk memahami dan menggambarkan kehidupan suatu masyarakat melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dan analisis budaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat adat Urug menggunakan musyawarah dan mediasi sebagai cara utama dalam menyelesaikan sengketa. Musyawarah dilakukan terlebih dahulu, dan jika tidak dapat diselesaikan, maka dilakukan mediasi oleh kepala adat yang berperan sebagai pihak netral, keputusan kepada adat harus dilaksanakan oleh pihak yang bersengketa.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Arifin, Z., Andriyadi, A., & Fajar, S. (2024). Adaptasi Dan Pengaruh Budaya Hukum di Indonesia. Muhammadiyah Law Review, 8(2), 9–15. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24127/mlr.v8i1.3453
Assegaff, M. (2020). Cerita Dari Kampung Asem Bagus: Sebuah Studi Etnografi Tentang Konflik Sosial Di Antara Warga, Pengembang Apartemen, Dan Pemerintah Kota (Universitas Airlangga). Universitas Airlangga. Retrieved from http://repository.unair.ac.id/id/eprint/108717
Atikah, I. (2022). Metode Penelitian Hukum.
Bayo, R., Wijaya, A. U., & Hadi, F. (2023). Pengakuan Masyarakat Adat Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Wijaya Putra, 1(1), 1–11. Retrieved from http://jurnal.uwp.ac.id/fh/index.php/jurnalilmuhukum/article/view/87
Duranti, A. (1997). Linguistic Anthropology. California: Cambridge University Press.
Effendy. (1994). Pengantar Hukum Adat. Semarang: CV. Triadan Jaya.
Faradila, A. N., & Dewi, W. S. (2023). Implementasi Asas Musyawarah dan Mufakat dalam Penyelesaian Sengketa Hukum Waris Adat di Indonesia. Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities, 3(2), 39–46. Retrieved from https://www.journal.publication-center.com/index.php/ijssh/article/view/1567
Hadikusuma, H. (2000). Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandung: Mandar Maju.
Jubba, H., Adila, N. A., Herianto, H., & Septiani, T. (2021). Sunda Wiwitan Di Era Post-Truth: Strategi Bertahan Komunitas Lokal Di Era Globalisasi. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 17(2), 149–163. https://doi.org/https://doi.org/10.23971/jsam.v17i2.3241
Laia, F., Telaumbanua, D., & Hulu, K. I. (2024). Eksitensi Hukum Adat Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Perzinaan. Jurnal Panah Keadilan, 3(1), 24–31. https://doi.org/https://doi.org/10.57094/jpk.v3i1.1444
Mahendra, Y. I. (2002). Mewujudkan Supremasi Hukum di Indonesia. Jakarta: Depkeh HAM RI.
Manik, D. M. P. P. (2021). Dinamika Tradisi Nyumbang pada Masyarakat (Studi Kasus: Desa Pematang Ganjang, Serdang Bedagai). Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(04), 595–602. https://doi.org/https://doi.org/10.59141/jist.v2i04.127
Mniber, R. H. (2013). Peranan Kepala Adat Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat Suku Wombonda Untuk Mewujudkan Kepastian Hukum Di Kabupaten Supiori Provinsi Papua (UAJY). UAJY. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/318
Mulyana, D. (2019). Kekuatan Hukum Hasil Mediasi di Luar Pengadilan Menurut Hukum Positif. Wawasan Yuridika, 3(2), 177–198. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.25072/jwy.v3i2.224
Niagara, S. G., & Hidayat, C. N. (2020). Penyelesaian Sengketa Non-Litigasi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Dan Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Surya Kencana Dua, 7(1), 75–99. https://doi.org/https://doi.org/10.32493/SKD.v7i1.y2020.6418
Pelu, I. E. A. S., & Tarantang, J. (2022). Perbandingan budaya hukum: Perdamaian adat badamai di Kalimantan Selatan dan Barapen di Papua. Yogyakarta: K-Media.
Praditha, D. G. E. (2023). Hukum Kearifan Lokal: Suatu Pengantar Hukum Adat. Malang: PT. Literasi Nusantara Abadi Grup.
Priyatna, A. (2013). Hukum Penyelesaian Sengketa, 1st ed. Jakarta: Sinar Grafika.
Rahmah, D. M. (2019). Optimalisasi penyelesaian sengketa melalui mediasi di pengadilan. Jurnal Bina Mulia Hukum, 4(1), 1–16. Retrieved from http://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/jbmh/article/view/57
Rizky, K. (2017). Interaksi Simbolik Masyarakat Adat Urug dalam Tradisi Muharram di Kampung Adat Urug Bogor (Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Retrieved from https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/76865
Rukin. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Spradley, J. P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Syah, F. (2019). Mengenal Jejak Peninggalan Prabu Siliwangi di Kampung Adat Urug. Destinesia: Jurnal Hospitaliti Dan Pariwisata, 1(1), 11–20. https://doi.org/https://doi.org/10.31334/jd.v1i1.550
Syahrum, M. (2022). Pengantar Metodologi Penelitian Hukum: Kajian Penelitian Normatif, Empiris, Penulisan Proposal, Laporan Skripsi dan Tesis. Bengkalis: CV. Dotplus Publisher.
Syakir, A. (2019). Kajian Etnografi Masyarakat Banjar Di Zaman Sultan Suriansyah Terhadap Novel Tegaknya Mesjid Kami Karya Tajuddin Noor Ganie. Jurnal Idealektik, 1(1), 2655–8491. Retrieved from https://journal.umbjm.ac.id/index.php/idealektik/article/view/214
Wangi, N. K. P. S. S., Dantes, K. F., & Sudiatmaka, K. (2023). Analisis Yuridis Hak Ulayat Terhadap Kepemilikan Tanah Adat Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Jurnal Ilmu Hukum Sui Generis, 3(3), 112–121. Retrieved from https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JIH/article/view/2606
Welerubun, C. J. (2019). Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat Di Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Media Hukum Dan Peradilan, 133–146. Retrieved from https://ejournal-pps.unsuri.id/index.php/jmhp/article/view/82
Windiani, W., & Rahmawati, F. N. (2016). Menggunakan metode etnografi dalam penelitian sosial. DIMENSI-Journal of Sociology, 9(2). https://doi.org/https://doi.org/10.21107/djs.v9i2.3747