Model-Model Penerimaan Orang Tua dari Penyandang Disabilitas di Kota Malang

Main Article Content

Sri Wahyuni
Bernadetha Sri Jumilah
Yovita Kurnia Mariani
Maria Nesta Sabambam

Abstract

Memiliki anak yang sehat dan normal adalah dambaan setiap orang tua. Tetapi bagaimana jika anak yang hadir justru mengalami disabilitas. Tentu bukan perkara mudah untuk bisa menerima begitu saja. Ada tahap-tahap yang akan dilalui oleh orang tua seperti teori yang ditulis oleh Elisabeth Kübler-Ross dalam bukunya “On Death and Dying” yang berisi tentang lima tahap penerimaan seseorang yang mengalami sebuah tragedi yaitu menyangkal, marah, depresi, tawar menawar dan menerima. Penerimaan orang tua terhadap anak-anaknya yang menyandang disabilitas sangatlah diperlukan, karena penerimaan secara total akan mendukung perkembangan anak menuju keadaan yang lebih baik untuk anak-anak yang mengalami disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tahap-tahap penerimaan yang dialami oleh orang tua berdasarkan teori Elisabeth Kübler-Ross. Jenis penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Triangulasi dengan melakukan wawancara kepada empat ketua paguyuban. Penentuan informan atau sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling Hasil yang diperoleh; Jika memgacu pada lima tahap menurut Elisabeth Kübler-Ross orang tua hanya melalui empat tahap itupun bervariasi yaitu menyangkal, depresi, marah dan menerima, tidak ada yang melalui tahap tawar menawar. Adapun tahap yang muncul adalah terkejut, sedih, bingung, bersalah dan kasihan.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Sri Wahyuni, STP IPI Malang

 

 

References

Argadita, W. R. A. (2019). Relasi antara orang tua dan anak pada remaja pelaku delinkuensi. In Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah.

Dharmana Lianta dan Yovita Kurnia Mariani. (2011). Anak Berkebutuhan Khusus Dengan Ketidakmampuan Intelektual. PPRBM Bhakti Luhur.

Djamal, M. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif. Mitra Pustaka.

Huberman, M. dan. (1992). Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press.

Kahija, Y. La. (2017). Penelitian Fenomenologis Jalan Memahami Pengalaman Hidup. Kanisius.

Lestari, S. (2012). Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Kencana Prenada Media Grup.

Normasari, E., Fitrianawati, M., & Rofia, dan N. H. (2021). Akseptabilitas Orang Tua Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Yogyakarta (Studi Kasus Pada Lembaga Federasi Komunikasi Keluarga Penyandang Disabilitas). WASIS, 136.

Nur Kholis Reefani. (2013). Panduan Anak Berkebutuhan Khusus. Imperium.

Peter L Berger, T. L. (1991). Tafsir Sosial dan Kenyataan. LP3S.

Sarah Nur Rachmawati, A. M. M. (2016). Pengalaman Ibu yang memiliki anak Down Syndrom. Jurnal Empati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, 5, 823.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2014a). Metodologi Penelitian (1st ed.). Pustaka Baru Press.

Sujarweni, V. W. (2014b). Metodologi Penelitian (1st ed.). Pustaka Baru Press.

Sujarweni, V. W. (2014c). Metodologi Penelitian (1st ed.). Pustaka Baru Press.

Sujito, E. (2018). Dinamika Penerimaan Orang tua yang memiliki Anak yang Berkebutuhan Khusus. Universitas Muhamadiyah Surakarta, 1, 3.

Tohari, S. (2014a). Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS), 1(1), 33.

Tohari, S. (2014b). Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang. Ndonesian Journal of Disability Studies, 1(1), 34.

Winarsih, M., Nasution, E. S., & Ori, D. (2020). Hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri orang tua yang memiliki ABK di SLB cahaya kasih Bekasi. IKRA-ITH Humaniora, 4(2), 73–83.

Yohanes Subasno. (2017). Bahan Ajar Manajemen Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat. PPRBM Bhakti Luhur.

Zahrah, Z. (2019). Pengaruh penerimaan orang tua terhadap Perkembangan emosi anak difabel. Junal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 8(1), 81.