Peranan Kearifan Budaya Lokal Pada Gelahang untuk Mewujudkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Upacara Ngenteg Linggih lan Ngusaba Desa Adat Tunju

Authors

  • Putu Lusiana Dewi Universitas Pendidikan Ganesha
  • Anantawikrama Tungga Atmadja

DOI:

https://doi.org/10.23887/jiah.v10i2.24838

Keywords:

Accountability, Financial Management, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa, Pada Gelahang

Abstract

This research has a purpose: (1) the source of funds for the ngenteg linggih lan ngusaba desa ritual in the Tunju village, (2) accountability of financial management of the ngenteg linggih lan ngusaba desa ritual in the Tunju village, and (3) the role of local cultural wisdom pada gelahang for realizing accountability of financial management ngenteg linggih and ngusaba desa ritual in the Tunju village. Data collection techniques are carried out by conducting observations, interviews and documentation studies. The result show that (1) the source of funds for the ngenteg linggih lan ngusaba desa ritual fund came from dana peturunan, special financial assistance, dana punia, sesari and the sale of t-shirts and pekir as well as the proceeds from the sale of t-shirt and pekir, (2) the process of financial management of ngenteg linggih lan ngusaba desa ritual through the three stages are planning, implementation and evaluation in which there is accountability from the commmite, (3) the role of local cultural wisdom pada gelahang able togetherness, a sense of mutual ownership, mutual trust and strong integration between prajuru desa, commite and village manners in accountability for financial management of ngenteg linggih lan ngusaba desa ritual in the Tunju village.

Author Biography

Putu Lusiana Dewi, Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Ekonomi dan Akuntansi

References

Atmadja, A. T., & Dkk. (2013). Akuntansi Manjemen Sektor Publik. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Darmada, D. K. (2016). Pada Gelahang Sebagai Kearifan Budaya Lokal untuk Mewujudkan Integrasi Dalam Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Organisasi Subak (Studi Fenomenologi Pada Subak Multikultur Di Desa Penarukan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali). Universitas Pendidikan Ganesha.

Dewi, N. W. Y. (2008). Akuntabilitas dan Bingkai Filososfis Tri Hita Karana: Suatu Eksplorasi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Dharmajati, Tukadmungga Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Universitas Brawijaya.

Hanafi, R. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pati. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Lestari, A. K. D. (2014). Membedah Akuntabilitas Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Pakraman Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali (Sebuah Studi Interpretif pada Organisasi Publik Non Pemerintahan). Universitas Pendidikan Ganesha.

Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.

Moloeng, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peraturan Daerah Provinsi Bali No 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat di Bali

Mulyasa. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Warisando, K. D. (2017). Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pada Upacara Ngenteg Linggih Studi Kasus Pada Dadia Pasek Gelgel Di Desa Pakraman Tangguwisia, Kecamatan Seririt. Universitas Pendidikan Ganesha.

Wayan p, Windia, Ke. S. (2016). Pengantar Hukum Adat Bali. In Cetakan kedua, Swasta Nulus bekerjasama dengan BAli Shanti.

Wiana, I. K. (2010). Tri Hita Karana Dalam Hindu. Surabaya: Paramitha.

Downloads

Published

2020-08-31

Issue

Section

Articles