Perkembangan Fisiognomi dan Fenologi Spesies Tumbuhan Langka pada Fase Penyemaian sampai Tahapan Bibit Siap Tanam di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Provinsi Bali

Authors

  • Kadek Suyobi .
  • Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
  • I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpb.v4i2.14384

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui fisiognomi dan fenologi spesies tumbuhan langka dari fase penyemaian sampai tahapan bibit siap tanam dan (2) cara pembibitan untuk menumbuhkan tumbuhan langka. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah spesies tumbuhan langka yang di kawasan hutan Penglipuran dan spesies tumbuhan langka di Balai Pengelolaan Derah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Provinsi Bali. Sampel penelitian ini adalah 2 spesies profagul tumbuhan langka di kawasan Penglipuran dan 3 spesies profagul tumbuhan langka di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Provinsi Bali. Pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Fisiognomi spesies tumbuhan memiliki keragaman bentuk yang khas bagi setiap spesies tumbuhan, tinggi tumbuhan dan diameter batang yang paling cepat tinggi dan lebar batang yang paling besar yaitu cempaka dan tinggi tumbuhan yang lambat tumbuh dan diameter batang yang kecil yaitu kayu putih. Jumlah daun yang paling banyak kayu putih. Fenologi pada tumbuhan majegau dan kayu putih memerlukan waktu lama untuk tumbuh yaitu 21 hari lama waktu perkecambahan biji dan 30 hari lama waktu tumbuhnya daun pertama. Faktor klimatik dan edafik berpengaruh terhadap fisiognomi dan fenologi suatu spesies. (2) Cara pembibitan untuk menumbuhkan tumbuhan langka, di bedengan menggunakan media pasir sedangkan di polybag tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 6:1. Penyiraman mahoni tidak terlalu basah karena biji mahoni berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan pengambilan bibit di bedengan dengan cara memasukkan tangan ke dalam lubang akar kemudian secara perlahan bibit diangkat agar akar tidak putus karena biji dari mahoni lunak menyatu dengan akar, sedangkan untuk tumbuhan cempaka, majegau, tabebuya dan kayu putih dicabut secara hati-hati.
Kata Kunci : Fisiognomi, Fenologi, Tumbuhan Langka, Penyemaian, Cara Pembibitan

The purposes of this research were: (1) to know the physiognomy and phenology of rare plant species from the seeding phase until the seedling stage is ready to plant and (2) the nursery way to grow rare plants. The population in this study is a rare plant species in the area of Penglipuran forest and endangered plant species at center of management of river areas of rivers and forests unda anyar province bali. The samples of this research were 2 specieses of rare plant propagul in Penglipuran area and 3 specieses of rare plant profagul at center of management of river areas of rivers and forests unda anyar province bali. Data collection by observation method, interview and literature review. The results of the research shows that: (1) Physiognomy of plant species has a distinct variety of shapes that are unique to each plant species, plant height and diameter of the fastest stem high and the width of the stem is the largest cempaka while the slow growing plant and the small diameter of the stems eucalyptus. The highest number of leaves is eucalyptus. The Phenology of majegau and eucalpyptus plants takes a long time to grow, 21 days of seed germination time and 30 days of leaf growing time. Climatic and edaphic factors effect the physiognomy and phenology of a species. (2) Breeding method to grow rare plants, in bed using sand medium while in polybag soil and manure with ratio 6: 1. In cempaka plants and majegau seeds soaked before sowing. Mahogany watering is not too wet because the mahogany seed is flat with a slightly thick tip and seedling in the bed by putting the hand into the root hole then slowly removed to the root of the roots do not break because the seeds of soft mahogany blend with the roots, while for cempaka plants, majegau, tabebuya and eucalyptus are carefully removed.
keyword : Physiognomy, Phenology, Rare Plant, Seeding, How to Breeding

Published

2018-06-28

Issue

Section

Articles