PEMBERIAN VARIASI KONSENTRASI CAMPURAN GEDEBONG PISANG, SABUT, DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GEMITIR (Tagetes erecta L.) DENGAN MICROBACTER ALFAAFA-11 SEBAGAI BIOAKTIVATOR
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjpb.v4i2.18599Abstract
Petani menggunakan pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, baik pupuk anorganik maupun pupuk organik. Penggunaan pupuk anorganik yang terus meningkat kususnya pupuk urea dan penggunaan secara terus menerus dapat berdampak pada menurunkan bahan organik dalam tanah, struktur tanah, dan pencemaran lingkungan. Pupuk anorganik hanya dapat diproduksi dari pabrik. Berbeda dengan pupuk organik yang dapat dibuat dari limbah seperti sisa-sisa tanaman, limbah hewan, dan limbah dapur. Seperti campuran gedebong pisang, sabut kelapa, dan air kelapa dapat dikombinasikan sebagai bahan dasar pupuk organik cair serta Microbacter Alfafa-11 sebagai bioaktivator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi konsentrasi campuran gedebong pisang, sabut, dan air kelapa sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman gemitir (Tagetes erecta L.) dengan Microbacter Alfafa-11 sebagai bioaktivator. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan dengan 8 kali ulangan setiap perlakuan. Dalam hal ini empat (4) kelompok perlakuan variasi konsentrasi campuran tersebut antara lain: 0%, 15%, 20%, dan 25% dalam 100 ml. Perlakuan pada tanaman diberikan setiap minggu selama enam (6) minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata berat kering tanaman gemitir (Tagetes erecta L.) secara berurutan sebagai berikut: 3,05 gr, 6,08 gr, 5,16 gr, dan 6,93 gr. Dilihat dari rerata berat kering, perlakuan variasi konsentrasi campuran gedebong pisang, sabut kelapa, dan air kelapa dengan Microbacter Alfaafa-11 sebagai bioaktivator menyebabkan perbedaan pertumbuhan terhadap tanaman gemiitir (Tagetes erecta L.) dan pertumbuhan yang tertinggi terdapat pada perlakuan campuran dengan konsentrasi 25%.Kata Kunci : Gedebong Pisang, Sabut Kelapa, Air Kelapa, Microbacter Alfafa-11, Tagetes erecta L.
Farmers use fertilizers to increase plant growth, both inorganic fertilizers and organic fertilizers. The use of inorganic fertilizers which continues to increase specifically urea fertilizer and continuous use can have an impact on reducing organic matter in soil, soil structure, and environmental pollution. Inorganic fertilizers can only be produced from the factory. Unlike organic fertilizers that can be made from waste such as plant debris, animal waste, and kitchen waste. Such as a mixture of banana stem, coconut coir, and coconut water can be combined as a base for liquid organic fertilizer and Microbacter Alfafa-11 as a bioactivator. This study aims to determine the effect of variations in the concentration of mixed banana stem, coconut coir, and coconut water as liquid organic fertilizer on the growth of gemitir (Tagetes erecta L.) with Microbacter Alfafa-11 as bioactivator. This research method uses a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatment groups with 8 replications of each treatment. In this case, four (4) treatment groups varying the concentration of the mixture, among others: 0%, 15%, 20%, and 25% in 100 ml. Treatment of plants is given every week for six (6) weeks. The results of this study showed the average dry weight of gemitir plants (Tagetes erecta L.) sequentially as follows: 3.05 gr, 6.08 gr, 5.16 gr, and 6.93 gr. Judging from the average dry weight, the treatment of variations in the concentration of mixed banana stem, coconut coir, and coconut water with Microbacter Alfaafa-11 as bioactivator caused differences in the growth of gemiitir (Tagetes erecta L.) and the highest growth was found in the mixture treatment with a concentration of 25% .
keyword : Banana Stem, Coconut Coir, Coconut Water, Microbacter Alfafa-11, Tagetes erecta L.
Published
2019-07-17
Issue
Section
Articles