ORDINASI VEGETASI HABITUS POHON DI SEPANJANG BADAN KAWASAN KECAMATAN SATARMESE KABUPATEN MANGGARAI DENGAN ALTITUDE YANG BERBEDA

Authors

  • Yuliana Alicia Haribaik
  • Nyoman Wijana
  • I Made Pasek Anton Santiasa

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpb.v6i1.21920

Keywords:

Ordinasi, Komposisi Spesies, Vegetasi di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Komposisi spesies tumbuhan pada vegetasi di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese, (2) Pola ordinasi yang terbentuk pada vegetasi di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh vegetasi yang ada di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese. Sampel penelitian ini adalah vegetasi yang terkaver oleh kuadrat  dengan ukuran 10m x 10m sebanyak 90 kuadrat di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Pengumpulan data floristik dengan menggunakan metode kuadrat. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Komposisi spesies tumbuhan pada vegetasi di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese terdapat 868 individu tumbuhan  yang termasuk ke dalam 48 spesies dan tergolong ke dalam 26 familia. (2) pola geometrik ordinasi vegetasi di sepanjang badan kawasan Kecamatan Satarmese berpolakan geometrik diskontinu dimana unit-unit sampling terbagi menjadi tiga kelompok. Berdasarkan analisis 30 kuadrat, kelompok I terdiri atas kuadrat 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, kelompok II tersusun atas kuadrat 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, dan kelompok III tersusun atas 21, 24, 25, 27, 28, 29, 30. Berdasarkan analisis 90 kuadrat, kelompok I terdiri atas plot 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 64, 67, 87, kelompok II terdiri atas plot 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 48, 49, 50, 53, 55, 58, 68 dan kelompok III terdiri atas 5, 9,12, 13, 42, 47, 51, 52, 54, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90.

References

Ariyanto, J., Riezky, M. P., dan Nurmyati. 2016. Identifikasi Jenis dan Manfaat Pohon di Wilayah Kampus Utama Universitas Sebelas Maret. Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 711-716

Bani, U. 1991. Keragaman dan Pola Ordinasi Tumbuhan Berkayu di Sepanjang Tanjung Oisina Timur Barat. Thesis S-2 Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Barbour, M.G; J.H. Burk and W.D.Pitts. 1987. Terrestrial Plant Ecology. The Benjamin / Cummings Publishing Company, Inc; California.

Buckman, H and Brady, N. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta : pt. bhratara karya aksara

Gembong Tjitrosoepomo. (2005). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadja Mada University Press.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta : Badan Peneliti dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.

Irwan, Z. D. 2015. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta : PT Bui Aksara

Irwanto. 2007. Analisis Vegetasi untuk Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Barat, Provinsi Maluku. Thesis. Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Tersedia pada http://www.irwantoshut.com. (Diakses tanggal 7 Desember 2018).

Madjid, A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Michael, P. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta : UI Press.

Mirmanto, Edi. 2010. Komposisi Flora Dan Struktur Hutan Alami Di Pulau Ternate, Maluku Utara. Jurnal Biologi Indonesia 6 (3): 341-351 (2010). ISSN 0854-4425.

Monk, K. A., De Fretes, Y., Reksodihardjo-Lilley dan Gayatri. 2000. Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku. Jakarta : Prenhallindo.

Moore & Chapman. 1986. Methods In Plant Ecology. Second Edition. Blackwell Scientific Publications. Melbourne.

Polunin. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Yogyakarta : UGM

Purbayani, I. G. A. A. 2016. Skripsi : Analisis Ordinasi Dan Klasifikasi Tabuler Pada Vegetasi Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Poerwowidodo. 1992. Metode Selidik Tanah. Surabaya : Usaha Nasional.

Purwaningsih dan Razali Yusuf. 2008. Analisis Vegetasi Hutan Pegunungan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat. Jurnal Biologi Indonesia 4 (5) : 385-399 Tahun 2008.

Saputra, I. W. E. 2014. Perbedaan Struktur Vegetasi Pohon Antara Hutan Alami dan Hutan Kawasan Wisata di Desa Taro, Kecamatan Tegelalang, Kabupaten Gianyar. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Wijana, N. 2000. Analisis Komposisi Komunitas Tumbuhan dan Pemerdayaan Masyarakat Tulibisu dalam Pengelolaan Ekofarming Lahan Kering di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Singaraja: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Wijana, Nyoman. 1994. “ Analisis Struktur Tegakan Dan Komposisi Vegetasi Hutan Sawo Kecik Serta Hubungannya Dengan Beberapa Faktor Edafik Di Taman Nasional Bali Barat Propinsi Bali”. Program Pasca Sarjana. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta

Wijana, Nyoman. 2013. Metode Analisis Vegetasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wijana, Nyoman. 2014. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wijana, Nyoman. 2016. Pengelolaan Lingkungan Hidup : Aspek Kearifan Lokal, Ergonomi, Ergologi dan Regulasi. Yogyakarta : Plantaxia

Wijana, Nyoman dan Ida Bagus Aryana. 2014. “Analisis Komposisi Dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Di Hutan Desa Bali Aga Tigawasa, Buleleng-Bali”. Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3, No. 1 – April 2014 : 288-299.

Yulius, A. K. P., J. L. Nanere., Arifin., Solo, S. R. S., Romualdus, T., J. R. Lalopua., Bachrul, I., dan Hariadji, A. 1997. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi : Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur.

Downloads

Published

2019-11-25

Issue

Section

Articles