ANALISIS HABITAT DAN POPULASI JALAK BALI (Leucopsar rothschildi) DI RESORT TELUK BRUMBUN TAMAN NASIONAL BALI BARAT

Authors

  • IW Yuliantara Universitas Pendidikan Ganesha
  • IW Sukra Warpala Universitas Pendidikan Ganesha
  • S Mulyadiharja Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpb.v5i1.21932

Keywords:

Populasi, Habitat, Jalak Bali, Teluk Brumbun TNBB

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi habitat dan kondisi populasi Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di Resort Teluk Brumbun Taman Nasional Bali Barat. Subjek dari penelitian ini adalah Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang berada di Resort Teluk Brumbun Taman Nasional Bali Barat. Sedangkan Objek dari penelitian ini adalah kondisi habitat dan kondisi populasi Jalak Bali di habitat aslinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan, wawancara dan studi dokumen yang dilakukan melalui pengamatan langsung dilapangan dan melakukan wawancara dengan pihak pengelola Taman Nasional serta dengan melakukan studi dokumen untuk memperoleh data pendukung. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan didukung dengan analisis yang memenuhi prinsip-prinsip ekologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah jalak bali yang ditemukan di Teluk Brumbun pada habitat aslinya sebanyak 32 ekor dengan katagori jantan sebanyak 14 ekor dan betina sebanyak 15 ekor serta anakan sebanyak 3 ekor yang menempati 15 sarang. Kondisi habitat Jalak Bali ditemukan tumbuhan jenis Pohon 14 jenis, 12 jenis tingkat Tiang, 15 jenis Pancang dan 10 jenis Semai. Habitat jalak bali di dominasi oleh kerasi (Lantana camara), Pilang (Acacia leucophloea) dan Kesambi (Schleichera oleosa), sesuai dengan Indeks Keanekaragaman Jenis diperoleh jenis Semai yaitu sebesar 1,66  yang dikatagorikan rendah, jenis Pancang memiliki indeks keanekaragaman jenis sebesar 2,41 yang di katagorikan sedang, jenis Tiang memiliki indeks keanekaragaman sebesar 2,41 yang dikatagorikan sedang, dan jenis Pohon memiliki  indeks keanekaragaman sebesar 2,32 yang dikatagorikan sedang. Hal ini menunjukan bahwa Resort Teluk Brumbun memiliki tingkat keanekaragaman dari tingkat rendang hingga sedang. Semua jenis tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh jalak bali sebagai tempat bertengger/ perching, mencari makan/ foraging, dan bersarang/ nesting.

References

Agung, A.A.G., I Made Candiasa., Gede Rasben Dantes., I Made Pageh., I Nengah Suandi., I Wayan Suastra., I Nyoman Tika,. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Singaraja: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja

Alikodra, H.S dan Balen. 2000. A Study of Bird Population in The Rural Ecosystem of West Java, Indonesia a Semi Quantitative Approach. Wageningen-The Netherland: Nature Conservation Dept. Agriculture University Wageningan.

Alikodra, H.S. 2010. “Masalah Pelestarian Jalak Bali. Media Konservasi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor”. Buletin Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Volume 1 No.4.

Ardhana, I Putu Gede., Rukmana, Nana. 2017. “Keberadaan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi ) di Taman Nasional Bali Barat (The Existence Of Bali Starling (Leucopsar rothschildi ) In West Bali National Park)”. Jurnal Simbiosis V (1): ISSN: 2337-7224 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana.

Balai Taman Nasional Bali Barat. 2016. Laporan Inventarisasi Jalak Bali. Bogor: Departemen Kehutanan Ditjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam.

Bibby, C., J. Martin and M.Stuart. 2000. “Expedition Field Techniques: Bird Surveys,” Expedition Advisory Centre. London: Royal Geographical Society,

Birdlife International. 2001. Threatened Birds of Asia: the Birdlife International Red Data Book. Birdlife International, Cambridge, U.K.

Dartosoewarno, S. 2002. Pelestarian Jalak Bali di Balai Taman Nasional Bali Barat Kendala, Tantangan dan Strategi. Balai Taman Nasional Bali Barat: Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan.

Gilmore, O. C. 2010. “The successful conservation efforts of Friends of the National Parks Foundation’s Bali Bird Sanctuary: A Field study assessment”. FNPF, Bali. Tidak dipublikasikan.

Gondo dan Sugiarto. 2009. Dinamika Populasi Jalak Bali (Leucopsar rothschildi). Bogor: Buletin Jurusan Konservasi Sumber daya Hutan

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

MacKinnon, J., K. Phillipps., B.V. Balen. 2010. Burung Burung Di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan (Termasuk Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam). Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI.

Mas’ud, B. 2010. Penangkaran Burung Jalak Bali. Bogor: IPB Press.

Putra, I Komang Andika., Watiniasih, Ni Luh., & Nuyana I Nengah. 2014. “Perilaku Harian Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Periode Breeding Pada Relung Yang Berbeda Di Bali Bird Park, Gianyar, Bali”. Jurnal Biologi 18 (1). Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Petrus, R. 2015. “Jalan Panjang Melindungi Jalak Bali dari Kepunahan (bagian-1)”. Tersedia dalam http://www.mongobay.co.id/2015//10/18/jalan-panjangmelindungi-jalak-bali-dari-kepunahan-bagian-1/ (diakses pada 1 Nopember 2017)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Cetakan ke-17. Bandung : alfabeta

Suryawan, W. 2005. Fakta Pengelolaan Taman Nasional Bali Barat (Laporan). Jembrana: Taman Nasional Bali Barat.

Swasta, Ida Bagus Jelantik. 2003. Konsep Ekologi Hewan dan Lingkungannya, Respon dan Adaptasi Hewan Habitat dan Relung Ekologi. Singaraja: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan MIPA Ikip Negeri Singaraja

Takandjanji, M. dan M. Mite. 2008. Perilaku Burung Beo Alor di Penangkaran Oilsonbai. Nusa Tenggara Timur: Buletin Plasma Nutfah Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Flora dan Fauna Indonesia.

Taman Nasional Bali Barat. (2005). Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional Bali Barat. Jembrana: Taman Nasional Bali Bara

Downloads

Published

2019-11-25

Issue

Section

Articles