TINDAK TUTUR GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK WANGUN SESANA PENARUKAN SINGARAJA

Authors

  • Made Ratminingsih

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpbs.v1i8.1183

Abstract

TINDAK TUTUR GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK WANGUN SESANA PENARUKAN SINGARAJA

oleh

Made Ratminingsih, NIM 0712011084

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan menjelaskan (1) bentuk tindak tutur guru dalam proses belajar mengajar di TK Wangun Sesana Penarukan Singaraja dan (2) fungsi tindak tutur guru dalam proses belajar mengajar di TK Wangun Sesana Penarukan Singaraja. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru dalam proses belajar mengajar di TK Wangun Sesana Penarukan Singaraja. Data penelitian ini adalah ujaran yang terjadi pada guru selama proses belajar mengajar di kelas. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif melalui prosedur sebagai berikut (1) reduksi data, (2) klasifikasi dan deskripsi data, dan (3) penyimpulan data. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk tindak tutur yang dinyatakan guru. (1) Bentuk tindak tutur yang dinyatakan oleh guru adalah tuturan bermodus deklaratif (5,4%), interogatif (36%), dan imperatif (58,5%). Bentuk tuturan yang digunakan tersebut sesuai dengan fungsi tuturan yang dinyatakan guru yaitu fungsi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. (2) Fungsi tindak tutur yang digunakan oleh guru adalah 5 fungsi makro dan 13 fungsi mikro yang terdiri atas fungsi asertif yang meliputi menginformasikan (4,5%); fungsi direktif yang meliputi memerintah (24.3%), meminta (27%), bertanya (25,2%), mempersilakan (2,7%), menegur (2,7%), mengingatkan (1,8%), menyuruh (1,8%), dan memberi nasihat (1,8%); fungsi komisif (0%); fungsi ekspresif yang meliputi menyapa (0,9%), mengancam (2,7%), dan memotivasi (1,8%); dan fungsi deklaratif yang meliputi melarang (2,7%). Tuturan yang dinyatakan sebagian besar merupakan tuturan langsung dan lugas. Sesuai dengan hasil penelitian ini disarankan kepada sekolah, pendidik, calon pendidik, dan siswa untuk menyeimbangkan proses komunikasi dalam pembelajaran sesuai dengan tuntunan kurikulum.

Kata kunci: bentuk dan fungsi tindak tutur guru dalam proses belajar mengajar

Downloads

Published

2013-08-15

Issue

Section

Articles