SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 UBUD

Authors

  • Dewa Putu Yugista .
  • Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd .
  • Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpbs.v3i1.5626

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sistem penilaian kompetensi sikap yang dilakukan guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Ubud. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dua orang guru bahasa Indonesia yang ada di SMA Negeri 1 Ubud dan objek penelitian ini adalah teknik penilaian kompetensi sikap yang digunakan oleh guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Data yang diperoleh melalui ketiga metode tersebut diolah melalui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan penilaian kompetensi sikap di SMA Negeri 1 Ubud memiliki dua tipe penilaian dari dua guru yang diamati. Masing-masing tipe memiliki perbedaan dalam aspek-aspek yang ditetapkan dalam penilaian. Penilaian yang dilakukan oleh guru menggunakan metode observasi dengan instrumen catatan harian. Catatan harian digunakan untuk mencatat nama siswa yang menunjukkan penonjolan perilaku beserta uraian perilakunya. Kemudian catatan itu dikumpulkan dan digunakan sebagai acuan  dalam memberikan nilai pada masing-masing aspek kompetensi sikap. Selain itu, para guru juga mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian kompetensi sikap. Kesulitan tersebut adalah banyaknya aspek-aspek yang harus dinilai dalam kompetensi sikap, waktu yang terbatas, dan sulit mengobservasi secara intensif karena tidak semua aspek dapat diobservasi secara intensif. Meskipun mengalami kesulitan, para guru di SMA N 1 Ubud menyiasatinya dengan  bersabar, mau bekerja keras walaupun banyak kendala yang dialami. Dengan tekad yang bulat tidak ada masalah yang tidak dipecahkan. Selain itu, guru tipe satu dan guru tipe dua  juga membuat rubrik penilaian tersendiri untuk mempermudah dirinya dalam melakukan penilaian kompetensi sikap. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ubud sudah melakukan penilaian kompetensi sikap walaupun tidak sepenuhnya sesuai dengan aturan penilaian yang ada dalam teori.
Kata Kunci : pembelajaran, evaluasi, kompetensi sikap

The purpose of this research is to describe the assessing system of attitude competence which was done by teachers in bahasa dan sastra Indonesia learning at SMA Negeri 1 Ubud. This research was included in descriptive qualitative research. The research subject were two bahasa Indonesia teachers in SMA Negeri 1 Ubud and the research object was assessing technique of attitude competence used by the teachers. Method of data collection used in this study was observation, interview and recording documents. The data obtained from those methods were treated by some steps such as data reduction, presentation of data, interpretation of data, and deduction. The result of this research showed that the assessment of attitude competence in SMA Negeri 1 Ubud had two types assessing system from those two observed teachers. Each type had differences in aspects which defined in the research. The Assessment which was done by the teacher used observation methods with daily recording instrument. Daily recording was used to record student’s name that showed protrusion behavior along with the behavior description. Then, those records were collected and used as reference to give score for each aspect attitude competences. Therefore, teachers also find difficulty when doing attitude competence assessment. The difficulty, there were a lot of aspects that should be measured in attitude competence, limited of time, and the difficulty of observing intensively because not all aspects can be observed intensively. Although they find difficulty, teachers of SMA Negeri 1 Ubud got around by patient, worked hard although many constraints experienced. Besides that, teacher type one and teacher type two also made their own assessment rubric and made their work easier in assessing attitude competence. The result of this study proved that bahasa Indonesia teachers in SMA Negeri 1 Ubud already done the assessment of attitude competence even though not fully comply with the existing valuation rules and theory.
keyword : learning, evaluation, attitude competence

Published

2015-07-29

Issue

Section

Articles