Analisis Kualitas Mata Air di Kecamatan Sukasada

Main Article Content

Ni komang Tri Fitriani
I Putu Sriartha

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sukasada dengan tujuan untuk mengetahui keadaan fisik kualitas mata air, penggunaan air pada mata air dan pelestarian mata air di Kecamatan Sukasada . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel diambil secara purposive sampling untuk membagi Kecamatan Sukasada menjadi 3 wilayah penelitian yaitu wilayah Upland, Midlland dan Lowland. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan Observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, analisis menggunakan analisis kualitatif, kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) keadaan fisik 6 sampel sumber mata air yang ada di Kecamatan Sukasada memiliki air yang jernih, rasa air hambar, warna air tidak berwarna, suhu air bervariasi berdasarkan ketinggian tempat dari 200C – 250C, ketinggian lokasi tertinggi 1162 – 156 Mdpl, total zat padat yang terkandung normal untuk air minum. (2) penggunaan air pada Mata air di Kecamatan Sukasada bervariasi yaitu minum, mandi, masak, mencuci pakaian, mencuci peralatan, irigasi, pertanian, peternakan dan perikanan. (3) 75% masyarakat yang ada di sekitar sumber mata air sudah melakukan pelestarian untuk keberlangsungan air seperti menanam pohon dan melakukan pembersihan secara rutin di lokasi dan sekitarnya. ABSTRACTThis research was conducted in Sukasada District with the aim of knowing the physical condition of the quality of the springs, the use of water in the springs and the preservation of springs in the Sukasada District. This research is a qualitative descriptive study. The sampling technique was taken by purposive sampling to divide Sukasada District into 3 research areas, namely Upland, Midlland and Lowland areas. The method of collecting data in this research is field observation, interviews, documentation, analysis using qualitative analysis, literature. The results of this study indicate that (1) the physical condition of 6 samples of springs in Sukasada District has clear water, tasteless water, colorless water color, water temperature varies based on altitude from 200C - 250C, the highest location altitude is 1162 - 156 masl, total solids contained normally for drinking water. (2) The use of water in springs in Sukasada District varies, namely drinking, bathing, cooking, washing clothes, washing equipment, irrigation, agriculture, livestock and fisheries. (3) 75% of the people living around the spring have carried out conservation for water sustainability, such as planting trees and carrying out routine cleaning at the location and surroundings.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. (2020). Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: PT Kanisius.

Faisal, M. (2018). Kualitas Air Pada Sumber Mata Air di Pura Taman Desa Sanggalangit Sebagai Sumber Air Minum Berbasis Metode Storet.

Fwalukow, A. (2010). Penentuan Status Mutu Air Dengan Metode Storet Danau Sentani Jayapura Provinsi papua.

Geografi.com, I. (2016). Proses Terjadinya Mata Air-Klasifikasi dan Tipenya. Redaksi Ilmu Geografi.

Hendrayana. (1994). Mata Air-Pengertian,Proses,Jenis,Manfaat dan Pengelolaan, 2.

Kadek, A. esta. (2016). Penentuan Status Mutu Air Tukat yeh Poh Dengan Metode Storet. Jurnal Kimia (Jurnal Of Chemistry), 10(1).

Kartasapoetra, A. G. (2004). Klimatologi : Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kustanto, A. (2020). Dinamika pertumbuhan penduduk dan kualitas air di indonesia. JIEP, 20(1), 1–8.

Matahelumual, B. (2007). Penentuan Status Mutu Air Dengan sistem storet di Kecamatan Bantar Gerbang. Geologi Indonesia, 2(2).

Nurhalina, W., & Gunawan, T. (2015). Gambaran MPNColiform dan ColiTinja pada air sumur bor di perumahan cahaya borneo kota palangkaraya. Jurnal Surya Medika, 1(1), 4–6.

Permenkes. (2017). Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. In No. 416/MENKES/PER/IX/1990.

Putu Mardana, I. B. (2007). IBW dikawasan GREENBELT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG. Widya Laksana, 113.

Sari, indah prasetyowati T. P. (2014). Tingkat pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi air mineral pada siswa kelas IV di SD negeri keputraan A Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Jasman Indonesia, 1(2), 5–8.

Streavonic. (2010). Hidrologi Mata Air, 2.

Sudarmaji. (2016). Pengelolaan Mata Air Untuk Penyediaan Air di Rumah Tangga Berkelanjutan DilerengSelatan Gunung Api Merapi, 23(1).

Susana, T. (2003). Air sebagai sumber kehidupan. Jurnal Oseana ISSN 0216-1877, XXVIII(3), 1–5.