Karakteristik dan Interaksi Perdagangan di Kabupaten Malaka Wilayah Perbatasan Indonesia-Republik Democratic Timur Leste

Main Article Content

Yusliana Yusliana
Sofia Alfonsa Fahik
Mutiasari Kurnia Devi

Abstract

Kabupaten Malaka merupakan salah satu wilayah perbatasan darat Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Dengan dibangunnya Pos Perbatasan Nasional (PLBN) sudah menjadi legal untuk mendukung perdagangan lintas batas antar negara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik perdagangan yang terjadi antara kedua wilayah perbatasan yaitu wilayah Kabupaten Malaka dan wilayah Republik Demokratik Timor Leste yang telah lama menjalin hubungan perdagangan. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis interaksi wilayah dengan Model Gravitasi yang selanjutnya diintepretasi dalam bentuk peta. Hasil akhir yang didapat dari penelitian berupa karakteristik perdagangan dengan melihat pada hasil analisis interaksi wilayah berdasarkan tujuan barang yang diekspor dan diimpor. Untuk jenis barang yang ekspor yang mengalami peningkatan pada tahun 2019 dan barang yang diimpor mengalami peningkatan pada tahun 2017, sedangkan untuk aktivitas perdagangan yang dapat meningkatkan pengembangan wilayah yaitu dengan memanfaatkan hasil dari pertanian seperti padi, jagung, dan kacang hijau. Untuk Nilai interaksi perdagangan antara kedua wilayah ini yaitu tertinggi pada tahun 2017 dan pada tahun 2020 nilai interaksi antara kedua wilyah ini mengalami penurunan yang sangat drastis.

Article Details

Section
Articles

References

Bangun, B. H. (2017). Konsepsi Dan Pengelolaan Wilayah Perbatasan Negara: Perspektif Hukum Internasional. Tanjungpura Law Journal 1 (1): 52–63.

Bara, L., Benyamin, J. R., & Wahyono, H. (2018). Dampak Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain Pada Kawasan Perbatasan RI-RDTL Di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota 14 (1): 29. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i1.18246.

Eka, Y. (2020). Regional Potential Development Of The Indonesian Country Border Area (Case Pengembangan Potensi Wilayah Kawasan Perbatasan Negara Indonesia ( Studi Kasus : Ranai-Natuna), October. https://doi.org/10.14710/tataloka.22.3.366-378.

Geys, B. & Osterloh, S. (2013). Borders As Boundaries To Fiscal Policy Interactions? An Empirical Analysis Of Politicians’opinions On Rivals In The Competition For Firms. Journal of Regional Science 53 (4): 583–606.

Juditha, C. & Darmawan, J. J. (2016). Terpaan Siaran Rri Dan Tvri Pada Masyarakat Diwilayah Perbatasan Ri-Timor Leste. Jurnal Komunika : Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika 5 (1): 19. https://doi.org/10.31504/komunika.v5i1.635.

Julqurniati, N. & Susanty, D. I. (2019). Potensi Konflik Di Wilayah Perbatasan Darat Republik Indonesia-Republik Demokratik Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur ). Jurnal Analisa Sosiologi 8 (1): 58–78.

Kusumaningrum, A. (2019). Program Pembangunan Ekonomi.

Mayaut, C. R A W. (2021). Kajian Hukum Internasional Terhadap Penyelesaian Sengketa Wilayah Perbatasan Indonesia-Timor Leste. Lex Privatum 9 (3).

Mubarak, M. M. (2021). Analisis Evaluasi Ketersediaan Infrastruktur Pada Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia (Kasus Kabupaten Nunukan). Indonesian Journal of Spatial Planning 2 (1): 45. https://doi.org/10.26623/ijsp.v2i1.3192.

Niko, N., & Samkamaria. (2019). Terminal Barang Internasional (TBI) Dalam Konteks Pembangunan Ekonomi Masyarakat Di Perbatasan Entikong, Indonesia-Malaysia. Indonesian Journal of Religion and Society 1 (2): 104–14.

Pangalasen, A. I. T. (2013). Kajian Pengembangan Ekonomi Wilayah Kawasan Perbatasan Antar Negara Di Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1 (3).

Samsul, M. (2016). Strategi Pengembangan Perdesaan Kawasan Perbatasan, Studi Kasus: Kawasan Perbatasan Republik Indonesia-Ambenu Republik Demokratik Timor Leste. Tataloka 14 (1): 75–89.

Sudiar, S. (2015). Pembangunan Wilayah Perbatasan Negara: Gambaran Tentang Strategi Pengelolaan Kawasan Perbatasan Darat Di Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Administrative Reform 3 (4): 489–500.

Suharyanto, S., Zulham, A., Sidqi, M., Sudianto, A., Widianto, A., & Suraji, S. (2020). Pulau-Pulau Kecil Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Di Wilayah Perbatasan Indonesia: Review Aspek Teknis, Sosial Dan Ekonomi. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan 6 (1): 73–84.

Wangke, H. (2013). Perdagangan Lintas Batas Antar-Negara: Memacu Pembangunan Ekonomi Kabupaten Bengkayang Dan Kabupaten Belu. Politica 4 (1): 1–24.

Yusliana & Devi, M. K. (2020). Interaksi Wilayah Pusat Pertumbuhan Melalui Pendekatan Skalogram Dan Gravitasi Di Wilayah Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi 4: 148–59. https://doi.org/10.29408/geodika.v4i2.2721.