Mitigasi Konflik Gajah dan Manusia di Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur

Main Article Content

Friska Panjaitan
Irma Lusi Nugraheni
Annisa Salsabilla
Pargito

Abstract

Vegetasi Taman Nasional Way Kambas (TNWK) rusak menyebabkan gajah liar keluar dari hutan untuk mencari makan sehingga menyebabkan tanaman petani rusak. Gajah juga menyerang manusia dan terdapat korban jiwa meninggal dunia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mitigasi konflik gajah dan manusia di Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan mitigasi konflik gajah dan manusia menurut mitigasi struktural terdiri dari kanal, pagar penghalang, dan gubuk (menara) menunjukkan bahwa gubuk (menara) lebih efektif. Terdapat perbedaan mitigasi non struktural terdiri dari peta jalur masuk gajah, patroli, lampu belor, api unggun, mercun, peralatan bunyi-bunyian, mencari jejak gajah liar masuk ke lahan pertanian, dan penggiringan menggunakan gajah jinak menunjukkan bahwa peralatan bunyi-bunyian dan mercun lebih efektif.

Article Details

Section
Articles

References

Andriyani, A., Rustiati, E. L., & Sugiyo. (2020). Teknik Kajian Titik Masuk Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) di Perbatasan Kawasan Konservasi Taman Nasional Way Kambas dengan Pemukiman. http://repository.lppm.unila.ac.id/26011/%0Ahttp://repository.lppm.unila.ac.id/26011/1/Prosiding Seminar Konservasi-Agista Andriani.pdf

Balai Taman Nasional Way Kambas. (2013). Konflik Antara Gajah – Manusia di Sekitar Kawasan Taman Nasional Way Kambas & Upaya Penanggulangannya. Bandar Lampung.

Berliani, K. (2022). Upaya Komprehensif Dalam Penanggulangan Konflik Manusia & Gajah. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 10(2), 2022. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/index

Berliani, K., Alikodra, H. S., Masy’ud, B., & Kusrini, M. D. (2015). Upaya Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Menanggulangi Konflik Manusia-Gajah (Elephas Maximus Sumatranus) di Provinsi Aceh. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 49–56.

Charles. (2017). Analisis Konflik Gajah Manusia sebagai Landasan Strategi Pengelolaan Mitigasi di Resort Pemerihan. (Thesis). Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Febryano, I. G., Winarno, G. D., Rusita, & Yuwono, S. B. (2018). Mitigasi Konflik Gajah Dan Manusia. In Nucl. Phys. (Vol. 13, Issue 1).

Gunaryadi, D., Sugiyo, & Hedges, S. (2017). Community-based human-elephant conflict mitigation: The value of an evidence-based approach in promoting the uptake of effective methods. PLoS ONE, 12(5), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0173742

Nuryasin, Yoza, D., & Kausar. (2014). Dinamika Dan Resolusi Konflik Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus ) Terhadap Manusia Di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Dynamics. 3(3), 63–77.

Purwanuriski, L., Darmawan, A., Winarno, G. D., Febryano, I. G., Ismanto, I., & Sugiharti, T. (2022). Analisis Mitigasi Konflik Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus, Temmick 1874) Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Belantara, 5(2), 178–190. https://doi.org/10.29303/jbl.v5i1.865

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sukmara Pratama, M. D., & Dewi, B. S. (2020). Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah Sumatera (Elphas maximus Sumatranus Temminck, 1847) Menggunakan Gajah Patroli di Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1(1), 5–24. https://media.neliti.com/media/publications/227635-peran-umkm-dalam-pembangunan-dan-kesejah-7d176a2c.pdf%0Ahttp://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jispo/article/view/1752