Kaitan Rencana Tata Ruang Wilayah dengan Sebaran Hot Spot di Provinsi Sumatera Barat

Main Article Content

Monsaputra Monsaputra

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim kemarau, hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar, kerugian ekonomi, dan masalah sosial . Berbagai upaya preventif dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kebakaran lahan, diantaranya pengendalian melalui RTRW. Salah satu daerah yang setiap tahun  memiliki sebaran hot spot adalah Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk kaitan antara pola ruang dengan sebaran hot spot dan pola sebaran hot spot di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode overlay dan Average Nearest Neighbor. Tiga daerah yang memiliki jumlah hot spot tertinggi di Provinsi Sumatera Barat adalah Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya  dan Kabupaten Pasaman Barat.  Di Kabupaten Pasaman Barat mayoritas hot spot berada pada pola ruang hutan produksi, di Kabupaten Dharmasraya mayoritas berada pada pola ruang kawasan perkebunan dan di Kabupaten Pesisir Selatan mayoritas berada pada hutan produksi dan perkebunan. Hot spot di Provinsi Sumatera Barat memiliki pola penyebaran berkelompok.

Article Details

Section
Articles

References

Almegi, Syafaruddin, Akmal, A., Alfiah, A., Nelvawita, N., & Novita, Y. (2022). Sebaran Spasial Titik Panas (Hotspot) Berdasarkan Penutupan Lahan di Kabupaten Pesisir Selatan. El-Jughrafiyah, 2(1), 16. https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.16329

Antomi, Y. (2019). Sebaran Daerah Rawan Kebakaran Hutan Dan Lahan Berdasarkan Penutup Lahan Kabupaten Dhrmasraya. Jurnal Spasial, 6(1), 19–26. https://doi.org/10.22202/js.v6i1.3318

Dewi Pomey, R., Fajrin, & Defwaldi. (2022). Klasifikasi Tingkat Kebakaran Berdasarkan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Sentinel 2a (Studi Kasus: Kabupaten Rokan Hulu). Jurnal Geomatika Dan Ilmu Alam, 1(2), 33–43.

Frastien, D. (2018). Pemanfaatan ruang berdasarkan rencana tata taman wisata alam pantai. Supremasi Hukum :Jurnal Penelitian Hukum, 27(1), 1–22.

Hidayat, L., & Soimin, M. (2021). Jurnal Silva samalas. Jurnal Silva Samalas Journal of Forestry and Plant Science, 4(2), 39–44.

Humam, A., Hidayat, M., Nurrochman, A., Anestatia, A. I., Yuliantina, A., & Aji, S. P. (2020). Identifikasi Daerah Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh di Kawasan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 32–42. https://doi.org/10.23960/jgrs.2020.v1i1.14

Imran, S. Y. (2008). Fungsi Tata Ruang Dalam Menjaga Kelestarian.18(3), 457–467.

Muzaki, A., Pratiwi, R., & Az Zahro, S. R. (2021). Pengendalian Kebakaran Hutan Melalui Penguatan Peran Polisi Kehutanan Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals. LITRA: Jurnal Hukum Lingkungan, Tata Ruang, Dan Agraria, 1(1), 22–44. https://doi.org/10.23920/litra.v1i1.579

Nurdin, Badri, M., & Sukartik, D. (2016). Komunikasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat (studi kasus masyarakat peduli api Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis). Journal Dialog Penanggulangan Bencana, 7(1), 42–55.

Papilaya, F. S. (2020). Analisis Pola Spasial Kebakaran Lahan Di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2001-2019. Tunas Geografi, 9(1), 23. https://doi.org/10.24114/tgeo.v9i1.17365

Primaraniyanti, A., & Ridwan, I. (2022). Analisis Data Hotspot di Kawasan Strategis Provinsi Rawa Batang Banyu Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 – 2018. Jurnal Fisika Flux, 19.

Rosit, H. A., Mardhotillah, A., Delazenitha, R. A., Mutiarani, S., & Sulle, T. V. C. (2023). identifikasi dan mitigasi kebakaran hutan dan lahan melalui zonasi wilayah rawan kebakaran dengan teknologi geospasial. jurnal widya bhumi identifikasi, 3(1), 13–30.

Rozi, F., Akbar, A. A., & Kadaria, U. (2019). Hubungan Sebaran Titik Panas (Hotspot) Terhadap Kesehatan Masyarakat Kota Pontianak. Jurnal Untan.

Simamora, J., & Andrie Gusti Ari Sarjono. (2022). Urgensi Regulasi Penataan Ruang Dalam Rangka Perwujudan Pembangunan Berkelanjutan. Nommensen Journal of Legal Opinion, 03, 59–73. https://doi.org/10.51622/njlo.v3i1.611

Supriyanto, Syarifudin, & Ardi. (2018). Analisis Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Jambi. Pembangunan Berkelanjutan, 1(1), 94–104.

Syaufiana, L., & Purba, L. V. (2017). Penilaian Dampak Kebakaran Pada Tegakan Fire Severity Assessment on Akasia stand at BKPH Parung Panjang KPH Bogor , Perum. Jurnal Silvikultur Tropika, 08(1), 55–62.

Syaufina, L., Siwi, R., & Nurhayati, A. D. (2014). Perbandingan sumber hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan gambut dan korelasinya dengan curah hujan di desa sepahat, kabupaten bengkalis, riau. Jurnal Silvikultur Tropika, 05(2 Agustus 2014), 113–118.

Tata, H. L., Narendra, B. H., & Mawazin. (2017). Tingkat Kerawanan Kebakaran Gambut Di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 14(1), 51–71.

Utami, W., Ndaru, A. Y., Widyastuti, A., & Swardiana, I. M. A. (2018). Pengurangan Resiko Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Pemetaan HGU dan Pengendalian Pertanahan (Studi Kasus Provinsi Riau). BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 3(2), 232. https://doi.org/10.31292/jb.v3i2.127

Utomo, B., Yusmiono, B. A., Prasetya, A. P., Julita, M., & Putri, M. K. (2022). Analisis Tingkat Bahaya Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) di Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 10(1), 30–41. https://doi.org/10.14710/jwl.10.1.30-41

Yusuf, A., Hapsoh, H., Siregar, S. H., & Nurrochmat, D. R. (2019). Analisis Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Riau. Dinamika Lingkungan Indonesia, 6(2), 67. https://doi.org/10.31258/dli.6.2.p.67-84