ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA NEGERI 2 BANJAR
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjpk.v2i2.21170Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) kesulitan belajar kimia siswa, (2) sebaran kesulitan belajar kimia siswa, dan (3) faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi larutan penyangga. Subjek penelitian ini adalah 154 orang siswa dari seluruh kelas XI MIA dan 1 orang guru kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, tes, kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat kesulitan belajar siswa berkisar antara sedikit sulit sampai sangat sulit. (2) Sebaran tingkat kesulitan belajar siswa pada masing-masing indikator adalah cukup sulit (44,97%), sulit (74,57%), sedikit sulit (31,66%), cukup sulit (43,51%), sangat sulit (81,82%), dan sedikit sulit (36,36%). (3) Faktor internal penyebab kesulitan belajar meliputi pemahaman konsep prasyarat dan konsep-konsep pada materi larutan penyangga rendah, kemampuan matematika rendah, minat, dan motivasi belajar kimia rendah. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar meliputi metode mengajar yang diterapkan guru, pengaruh negatif teman sebaya, keadaan dan waktu pembelajaran yang kurang kondusif.
Kata kunci : kesulitan belajar, larutan penyangga, faktor penyebab
Abstract
This research aims to describe and explain (1) students’ learning difficulties in chemistry, (2) the distribution of students’ learning difficulties, and (3) the causative factors of students’ learning difficulties to understand the topic of buffer solution. The subjects for this research are 154 students from all class XI MIA and 1 chemistry teacher. The research method used a quantitative and qualitative method. The data were collected by using observation, test, questionnaire, and interview. The result of this research showed that (1) The students’ learning difficulties on buffer solution topic was ranged between less difficult until very difficult. (2) The distribution and level of student learning difficulties in each indicators, are difficult enough (44,97%), difficult (74,57%), less difficult (31,66%), difficult enough (43,51%), very difficult (81,82%), and difficult enough (36,36%), respectively (3) Internal factor that caused learning difficulties is less understanding toward supporting concepts and buffer solution concept, the lack of student’s ability in mathematics, less learning interest and motivation toward chemistry. The external factor that caused learning difficulties is teacher’s teaching method, negative effect from friend at the same age, and less conducive learning conditions and times.
Keywords: learning disabilities, buffer solution, cause factors
References
Antari, W. 2016. Analisi Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Materi Larutan Penyangga di SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Kimia. UNDIKSHA Singaraja.
Chaerunisa., Saputro, S., & Saputro, A. N.
C. 2016. “Penerapan Model Team Assisted Individualization (TAI) dilengkapi dengan Media Peta Konsep untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama dan Pretasi
Belajar Termokimia Siswa Kelas XI MIA di SMA Islam 1 Surakarta”. Jurnal Pendidikan Kimia 5 (3) 36 –
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dimyati & Mudijono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Harefa, A. O. 2013. “Penerapan Teori Pembelajaran Ausebel dalam
Pembelajaran Warta Dharmawangsa”. 36 43 – 55.
Jarut, I., Suardana, I. N., & Sudria, I. B. N. 2011. “The Identification of Learning Interest in Chemistry of Senior High School Student at SMA Negeri 2 Singaraja”. E-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha. 2 (1) 40 – 47.
Johnstone, A. H. 1992. “The Development of Chemistry Teaching A Changing Response to Changing Demand”. Journal of Chemical Education. 70 (9) 701 – 705.
Marsita, R. A., Priatmoko, S., & Kusuma, E. 2009. “Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalam Memahami Materi Larutan Penyangga dengan Menggunakan Two – Tier Multiple Choice Diagnostic Instrumen”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 4 (1) 512 –
Mujiman, H 2009. Manajemen Pendidikan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Nakhleh, M. 1992. “Why Some Students Don’t Learn Chemistry: Chemical Misconceptions”. Journal of Chemical Education. 69 (3) 191 –
Nurhujaimah, R., Kartika, I. R., & Nurjayadi,
M. 2016. “Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas XI Pada Materi Larutan Penyangga Menggunakan Instrumen Tes Three Tier Multiple Choice”. Jurnal Penelitian Pendidikan Pedagogia.19 (1) 15 – 28.
Talanquer, V. 2011. “Macro, Submicro, and Symbolic: The Many Faces of The Chemistry Triplet”. International Journal of Science Education. 33 (2)
– 195.
Rengganis. 2010. “Analisis Kemampuan Penyelesaian Soal Kimia Level Simbolik Pada Materi Pokok Stoikiometri”. Tersedia pada http::/repository.upi.edu/operator/upl
oad/skim/pdf. (diakses pada tangal 01 Juni 2019”.
Sariati, N. K. 2018. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Kelas XI Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 2 Kuta. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Kimia.
Sastrika, I. A. K., Sadia, I., & Muderawan, I.
W. 2013. “Pengauh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis”. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. 3 1 – 10.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.