Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK <p><strong>Jurnal BOSAPARIS : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga</strong> is a scientific journal published by the Universitas Pendidikan Ganesha and professionally managed by the Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik dan Kejuruan. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the fields of Cullinary, Fashion, Hospitality, and Beauty/Cosmetology. In the end, this Journal is expected to provide a description of the development of science and technology in the field of family welfare education for the academic community. This journal is published 3 times a year (March, July, and November).</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>p-ISSN : <a href="http://u.lipi.go.id/1512019474" target="_blank">2599-1434</a> (cetak) dan e-ISSN : <a href="http://u.lipi.go.id/1511514065" target="_blank">2599-1442</a> (online)</strong></p><strong>No Charges for Processing (APcs) and Submission.</strong> en-US <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br /><br /><a href="/index.php/JJPKK">Jurnal BOSAPARIS : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga</a> is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>. [email protected] (Risa Panti Ariani) [email protected] (Riki Ponga Kusyanda) Fri, 19 Jul 2024 00:58:04 +0000 OJS 3.3.0.10 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Penerapan Kesehatan PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI WORKSHOP TATA BOGA FPP UNP https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/75548 <p>Latar belakang pada penelitian ini adalah belum maksimalnya Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilakukan oleh Mahasiswa, Dosen dan Teknisi dalam praktek di Workhsop. Oleh karena itu, dibuatlah indikator sebagai tolak ukur penilaian dalam Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilakukan, indikator tersebut yaitu : Kesehatan kerja fisik dan Mental, Keselamatan kerja alat, Bahan, Atribut dan Tempat praktek termasuk dalam Bangunan, Keadaan Lantai, Dinding, Ventilasi, Pencahayaan, Tempat pembuangan sampah dan Ketersediaan kotak P3K. Data ini menggunakan Data Primer yang didapat langsung dari Panelis Ahli dalam memberikan jawaban terkait observasi dan wawancara dengan dilampirkan berupa Studi Dokumentasi sebagai bukti fisik dari penelitian. Kemudian dilakukan penyajian data dalam bentuk teks naratif untuk menggabungkan informasi agar tersusun jelas dan mudah dipahami dan memberikan kesimpulan dari hasil akhir yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilakukan oleh Mahasiswa, masih belum terlaksana secara maksimal. Sedangkan untuk Dosen dan Teknisi, hampir secara keseluruhan sudah melaksanakan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Workshop Tata Boga FPP UNP.</p> amirah diniyati zulkifli Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/75548 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 Potensi Perumahan Hindia-Belanda "Kwarasan" sebagai Objek Wisata Sejarah di Kota Magelang https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/67326 <p>Bangunan Perumahan Kwarasan adalah bangunan peninggalan Belanda berbentuk komplek perumahan yang dulunya digunakan sebagai hunian sehat untuk para pejabat dan masyarakat Belanda saat terjadinya wabah penyakit pes di awal tahun 1932. Kwarasan berasal dari bahasa Jawa “<em>waras</em>” yang berarti “sehat”. Sesuai dengan lokasi Rumah Sakit Paru-Paru yang dibangun di sana untuk melayani kebutuhan masyarakat metropolitan setempat dan sekitarnya, maka istilah “sehat” dapat diartikan sebagai usaha menuju rumah sehat atau lebih tepatnya Kawasan yang sehat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan potensi Perumahan Hindia-Belanda “Kwarasan” sebagai objek wisata sejarah di Kota Magelang. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif sementara metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dengan instrumen berupa lembar observasi serta pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan indikator 4 (empat) A komponen objek wisata (<em>Attraction, Amenities, Ancilliary, Accesibility</em>) dengan analisis Miles dan Huberman (<em>collection</em><em>, </em><em>reduction</em><em>, </em><em>display</em><em>, </em><em>conclusion drawing/verification</em>). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat potensi pada Perumahan Hindia-Belanda “Kwarasan” sebagai objek wisata sejarah di Kota Magelang yaitu 1. Atraksi (<em>Attraction</em>) diantaranya tersedianya daya tarik pemandangan alam, budaya dan buatan di Perumahan Kwarasan. 2. Aksesibilitas (<em>Accessibility</em>) diantaranya tersedianya kendaraan umum, akses jalan yang baik, kondisi lalu lintas yang baik. 3. Amenitas (<em>Amenity</em>) diantaranya terdapat prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata pada Perumahan Kwarasan. 4. Tambahan (<em>Ancillary</em>) diantaranya terdapat pemasaran, pembangunan fisik dan peraturan perundang-undangan.</p> Rian Ramadhan Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/67326 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 PENGEMBANGAN BUSANA KERJA BERBAHAN KAIN TENUN MOTIF SUBAHNALE DENGAN KONSEP TREND BUSANA SPIRITUALITY https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/68589 <p>Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pengembangan busana kerja berbahan kain tenun motif<em> Subahnale</em> dengan konsep busana <em>Spirituality</em>, (2) mengetahui hasil pengembangan busana kerja berbahan kain tenun motif<em> Subahnale</em> dengan konsep busana <em>Spirituality</em>, Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan <em>Research and Development</em> (R&amp;D) dengan model pengembangan PPE. Proses pengembangan dengan model PPE terdiri dari 3 tahapan penelitian yakni: Perencanaan (<em>Planning</em>), Produksi (<em>Production</em>), Evaluasi (<em>Evaluation</em>). Alat pengumpulan data berupa lembar kuisioner yang telah diuji validitasnya oleh Ahli. Tahapan pengembangan PPE&nbsp; terhadap busana kerja melalui beberapa proses yaitu: tahap pertama (<em>Planning</em>) perencanaan pengembangan produk meliputi proses analisis konsep yang akan dikembangkan menjadi busana kerja. Kemudian proses pembuatan rancangan desain busana kerja dan rancangan bahan. Selanjutnya yakni tahap produksi (<em>Production</em>), yang meliputi proses memotong bahan, menjahit busana hingga proses penyelesaian akhir. Selanjutnya dilanjutkan pada tahap akhir yaitu evaluasi (<em>Evaluation</em>) terhadap kualitas hasil produk busana kerja dengan uji produk melalui penilaian oleh dua orang ahli busana. Hasil pengembangan busana kerja berbahan kain tenun motif <em>subahnale</em> dengan konsep <em>trend</em> busana <em>spirituality </em>terdiri dari blus dan celana yang bersumber dari konsep busana <em>spirituality</em> yang terfokus pada ciri khusus dari<em> spirituality</em> yakni berpijak pada filosofi sejarah budaya, model yang sederhana. Berdasarkan hasil uji produk busana kerja dari ahli busana I dan ahli busana II mendapatkan rata-rata hasil persentase 92%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan busana kerja&nbsp; berbahan kain tenun motif <em>subahnale </em>dengan konsep <em>trend</em> busana <em>spirituality</em> memiliki tingkat pencapaian sangat baik.</p> Sri Wulandari Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/68589 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 Identifikasi Tenun Sesek Di Desa Pringgasela Timur Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/68922 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) pewarnaan kain tenun <em>sesek </em>di Desa Pringgasela Timur, 2) komposisi motif tenun <em>sesek </em>di Desa Pringgasela Timur dan 3) Fungsi dari tenun <em>sesek </em>di Desa Pringgasela Timur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan lembar observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Proses pewarnaan kain tenun <em>sesek</em> di Desa Pringgasela Timur menggunakan pewarnaan bahan alam 2) Penempatan komposisi motif pada kain tenun <em>sesek</em> di Desa Pringgasela Timur termasuk kedalam penempatan komposisi semetris, komposisi asimetris dan komposisi sentral. 3) Fungsi dari Kain tenun <em>sesek</em> di Desa Pringgasela Timur antara lain sebagai alat upacara adat (pernikahan), sebagai alat peling diri (gamis kemeja, rok, dll) dan sebagai alat ekonomi.</p> Riza Lestari Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/68922 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 POTENSI OBJEK WISATA DESA PENGEMBUR KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH SEBAGAI DESA WISATA https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/69089 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Potensi Objek Wisata Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebagai Desa Wisata. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat potensi obejek wisata alam dan buatan di desa tersebut. Adapun potensi objek wisata alam yakni (1) Goa Saung, (2) Gunung Tele, dan potensi objek wisata buatan yakni (1) Tapak Silah Batu Siledenden, dan (2) Kerajinan Gerabah. Objek wisata di Desa Pengembur telah memenuhi indikator A4 sebagai acuan desa wisata yakni <em>Attraction</em> (atraksi) semua objek wisata di Desa Pengembur memiliki keindahan alam dan pemandangan sekitar yang begitu asri. <em>Accessbility</em> (aksesibilitas) yang berkaitan dengan akses jalan menuju objek wisata memiliki lokasi yang berdekatan dengan objek wisata lainnya, jalanan utama sudah beraspal dan lokasinya strategis. <em>Amenities</em> (fasilitas) telah memadai dan mendukung semua tempat objek wisata seperti sudah tersedianya warung makan, tempat ibadah, dan kios-kios yang menjual makanan dan minuman untuk wisatawan. <em>Ancilliary</em> (pelayanan tambahan) sudah terdapat keorganisasian atau pengelola, serta ketersediaan <em>stakeholder</em> namun belum terlalu aktif. Masyarakat lokal saat ini melakukan kerja sama dengan pemerintah ataupun pihak swasta untuk mendukung potensi-potensi yang dimiliki objek wisata di Desa Pengembur sebagai desa wisata. Perlunya partisipasi masyarakat dan peranan dari pemerintah diharapkan aktif dalam mendukung potensi objek wisata yang ada di desa Pengembur untuk pengembangan berkelanjutan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci:</strong> potensi wisata, desa wisata, desa pengembur</p> Karman Yusuf, Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, Cokorda Istri Raka Marsiti Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/69089 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA PANTAI MAWUN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/69081 <p>Tujuan&nbsp; penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tempat wisata di Pantai Mawun Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. obyek penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daya tarik wisata Pantai Mawun, sedangkan subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa Tumpak, POKDARWIS, Karang Taruna, dan masyarakat sekitar. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentаsi. Metode dan analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, selanjutnya untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian adalah partispasi masyarakat desa tumpak dalam pengelolaan daya tarik wisata pantai mawun yang dianalisis dengan 5 aspek yaitu partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi keterampilan dan kemahiran, dan partisipasi sosial. Dari semua aspek yang menjadi acuan dalam analisis partisipasi masyarakat yang diteliti terdapat 4 aspek sudah terlaksana dengan baik, namun satu aspek tidak dapat berjalan atau terlaksana dikarenakan keterbatasan masyarakat dalam hal ekonomi.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Kata Kunci: </em></strong><em>Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan, Daya Tarik Wisata</em></p> Ahmad Saphari Ishak, Cokorda Istri Raka Marsiti, Made Riki Ponga Kusyanda Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/69081 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 Tata Rias Pengantin Bali Madya Karangasem https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/68816 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) Makna dan Fungsi (2) Pakem (3) Langkah-langkah dari Tata Rias Pengantin Bali Madya Karangasem yang ditinjau dari tata rias wajah, tata rias rambut, busana, serta aksesoris yang digunakan. Metode pengmpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi dan metode wawancara. Lokasi penelitian ini bertempat di Puri Agung Karangasem. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan lembar wawancara. Hasil penelitian menunjukan: (1) Makna yang terdapat pada <em>pusung leklek</em> mengarah ke kiri sebagai simbol keluwesan seorang wanita, pada busana yaitu kebaya bludru hijau melambangkan simbol kesejukan dan baju bludru hitam melambangkan simbol kegagahan (2) Pakem pada tata rias rambut menggunakan <em>pusung leklek</em>, bunga cempaka putih, cempaka emas, mawar merah, semanggi, tunjung emas, udeng, pucuk emas, dan bros mata merah, pada busana menggunakan baju bludru, kebaya bludru, <em>tapih, kancut prada</em>, kamen songket, <em>saput songket</em>, dan <em>selendang bangsing</em>, pada aksesoris menggunakan <em>subeng cerorot</em>, gelang, cincin, dan bros (3) Langkah-langkah pelaksanaan dimulai dari tata rias wajah, selanjutnya pada tata rias rambut: pembuatan sanggul <em>pusung leklek</em>, bunga cempaka putih, cempaka emas, tunjung emas, semanggi emas, dan bunga mawar. Langkah penggunaan busana pengantin wanita meliputi: penggunaan <em>tapih</em>, <em>kamen songket</em>, <em>selendang bangsing</em>, dan kebaya bludru. Pada pengantin pria menggunakan: <em>kancut prada, saput songket, selendang bangsing, </em>dan baju bludru. Langkah penggunaan aksesoris pengantin wanita meliputi: <em>Subeng cerorot</em>, bros, gelang, dan cincin. Pada pengantin pria meliputi: penggunaan <em>bros.</em></p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Tata Rias Pengantin, Pengantin Bali Madya Karangasem</p> Komang Ayu Melati Sekar Sari Tjana Komang Ayu Melati Sekar Sari Tjana Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/68816 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 KAIN TENUN NGGOLI DI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA-NTB https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66297 <p><em>The purpose of this research is to describe (1) the process of making motifs on nggoli woven fabrics, and (2) the symbolic meaning contained in nggoli woven motifs. This research used descriptive qualitative research. subjects of nggoli woven fabric and research object 1) identification of the making of nggoli woven fabric motifs that only appear on one side, 2) symbolic meaning in each nggoli woven fabric motif in Belo District, Bima Regency, NTB. Data collection used the observation method and interview method to craftsmen of nggoli woven fabric in Belo District, Bima Regency. The research instruments used observation sheets and interview sheets. Data analysis used descriptive analysis with 3 stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion/verification. The results in this study showed (1) the process of making nggoli weaving motifs at </em>Kecamatan Belo Kabupaten Bima-NTB <em>the weavers adding a tool called sui to separate or as back rest the selected warp threads and separate them as a place for insertion/embroidery motif threads, as well as the technique of making motifs that were different from other weaving, in which the motif threads was only embroidered or inserted on the warp threads that have been previously separated so that the resulting motif appears on one side only. (2) The meaning of each nggoli at </em>Kecamatan Belo Kabupaten Bima-NTB<em> woven cloth motif contains strong religious and moral values and there are 8 nggoli woven motifs consisting of 2 types, namely: (a) floral motifs; samobo flower (useful for others, &nbsp;satako flower (conditioning for the life of the people of Bima), aruna flower (ninety-nine attributes of Allah SWT), kakando (patience and tenacity in facing life), geometric motifs; nggusu tolu (highest authority belongs only to Allah SWT), nggusu upa (openness in life), pado waji (power also belongs to leaders), gari (honesty and firmness).</em></p> <p>&nbsp;</p> Sofiani Ulfa Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66297 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI TENUN ENDEK DI SANGGAR TENUN KEMBAR SARI DESA BATU AGUNG BANJAR ANYAR JEMBRANA BALI https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66326 <p>Tujuan dari riset ini ada dua: (1) guna menjelaskan ragam tema yang digunakan di Sanggar Tenun Kembar Sari kain endek, dan (2) untuk merinci langkah-langkah pembuatan kain endek di sana. Sanggar Tenun Kembar Sari menjadi tuan rumah riset deskriptif ini. Banyaknya tema dan prosedur produksi tenun endek di Sanggar Tenun Kembar Sari menjadi fokus kajian deskriptif ini. Riset ini mengandalkan wawancara dengan pemilik studio dan dua anggota staf. Data riset ini dikumpulkan melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Pedoman pelaksanaan wawancara dan lembar observasi dipakai pada riset ini. Teknik untuk mendeskripsikan dan menganalisis data. Terbukti dari hasil temuan, (1) Sanggar Tenun Kembar Sari menampilkan berbagai macam motif kain tenun endek, seperti (a) endek jalak wana sari yang menampilkan perpaduan motif bunga padang dan wajik, (b) endek wana sari yang menampilkan motif jalak jalak, dan (c) endek wana sari yang menampilkan motif bunga padang. Pewarna alami dapat berasal dari unsur alam seperti kayu secang, kunyit, daun jambu biji, daun mangga, daun jati, dan tanaman nila, yang semuanya digunakan dalam produksi kain tenun endek pada tahap awal proses di Sanggar Tenun Kembar Sari. Membuat motif, mengikat motif dengan tali yang rapi, mewarnai benang, menyolder pada tali yang rapi, menjahit benang, memperbaiki warna agar tidak luntur, dan terakhir menenun merupakan tahapan dalam proses menenun di Sanggar Tenun Kembar Sari yang memakai Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).</p> Ni Putu Santi Jaya Rahayu Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66326 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 STRATEGI PEMASARAN GUNA MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN AGROWISATA LINGGAYONI https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66402 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Agrowisata Linggayoni yang mengalami penurunan dikarenakan dampak covid-19 dan kurang maksimalnya penerapan unsur-unsur pemasaran dalam strategi pemasaran yang dilakukan sebelumnya. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis pada penelitian ini analisis SWOT (<em>Strength, Weakness, Opportunity, And Threats</em>) dengan matriks IFAS dan EFAS. &nbsp;Hasil penelitian pada matriks IFAS diperoleh skor 2,73, sedangkan untuk hasil matriks EFAS dengan skor 2,42. Hasil IFAS dan EFAS tersebut kemudian digunakan untuk menentukan posisi strategi yang akan direkomendasikan. Berdasarkan hasil analisis penentuan posisi strategi, strategi utama untuk Agrowisata Linggayoni ada pada kuadran I (Strategi SO). Adapun strategi yang direkomendasikan untuk Agrowisata Linggayoni yaitu, memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin berbasisi digital marketing, selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dimiliki, pemanfaatan lokasi yang cukup strategis, dan melengkapi fasilitas yang kurang.</p> Putu Wika Kristianti, Ni Made Suriani, Made Riki Ponga Kusyanda Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66402 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN TATA RIAS KARAKTER https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66348 <p><em>The purpose of this research is to 1) describe the procedure for making character makeup learning videos. 2). Experts in media production and content creation explain the feasibility of character makeup tutorial videos as learning tools. This research is R&amp;D research, using a three-stage planning, production, and evaluation formula known as the PPE development model. This research uses both qualitative and quantitative data, with the latter serving as the main method of analysis. This study uses observation, interviews, and questionnaires to collect data. Six semester 4 cosmetology students at the Ganesha University of Education with a specialization in Family Welfare Education were tested in small groups, together with two material experts and two media experts. The research results show that the steps for making a Character Makeup tutorial video go through the following stages: planning in determining the character makeup design, production of making a video tutorial, evaluating the feasibility of a video tutorial through a small group test of 6 students. The feasibility of video tutorials in learning character make-up gets the results of the media expert validation test with a percentage of 93.3% then the results of the material expert validation test get a percentage of 84.6% so that the video tutorial is said to be feasible and does not need to be revised. The results of the average percentage of the target subject's responses were 92.36% so that the video was said to be very good without revision.</em></p> Komang Ledi Indah Sari Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66348 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 Idenfitikasi Potensi Pantai Wane Sebagai Daya Tarik Wisata Bahari di Desa Tolotangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66349 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Potensi Pantai Wane sebagai daya tarik Wisata Bahari di Desa Tolotangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima berdasarkan komponen kepariwisataan 4A (<em>Attraction, Accessibility, Amenity, Anciliary</em>). Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan secara desktiptif, dan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan, objek wisata Pantai Wane ini sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata bahari. <em>Attraction</em> yang dimiliki berupa (1) &nbsp;wisata alam dengan keindahan yang menarik terdapat bebatuan karang di sekitar pantai, ombak yang besar cocok digunakan untuk kegiatan , (2) wisata budaya yaitu makanan khas daerah seperti <em>doco mange, uta londe puru, uta mbeca maci, (3) wisata buatan yaitu berupa fertival yang diselenggarakan oleh pokdarwis La Bibano dengan bekerja sama dengan pemuda desa. &nbsp;Accessibility</em>, dilihat dari akses jalannya sudah cukup baik meski masih ada beberapa yang rusak dan berlubang, kemudian jalannya masih sempit. Jaringan internet dan seluler sudah tersedia namun belum stabil dikarenakan belum ada tower provaider disekitar Desa Tolotangga. &nbsp;<em>Amenity</em>, penginapan seperti hotel dan villa belum tersedia namun sudah ada <em>homestay</em> sementara yang bisa digunakan wisatawan jika ingin bermalam. Belum terdapat fasilitas umum seperti toilet umum, tempat sampah, tempat duduk, dan lainnya. <em>Anciliary</em>, sudah ada kelompok dasar wisata atau pokdarwis yang bertugas untuk mengelola dan mengembangkan objek wisata Pantai Wane. Kemudian ada sanggar seni yang membantu pokdarwis dalam mengembangkan objek wisata Pantai Wane.</p> <p>Kata Kunci : Potensi wisata bahari, <em>attraction, accessibility, amenity, anciliary.</em></p> Nurhidayah, Risa Panti Ariani, Luh Masdarini Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66349 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000 POTENSI BENDUNGAN PENGGA SEBAGAI DESTINASI WISATA DI DESA PELAMBIK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66130 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh Bendungan Pengga sebagai destinasi wisata di Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan indikator 4A sebagai acuan destinasi wisata yaitu <em>Attraction,</em> <em>Accessibility, Amenity, </em>dan<em> Ancilliary</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bendungan Pengga sebagai destinasi wisata memenuhi indikator acuan sebagai destinasi wisata. Bendungan Pengga di Desa Pelambik memiliki berbagai potensi yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata antara lain seperti <em>Sunrise</em> Pengga, Panorama Flamboyan Pengga, Ziarah Makam Keleang, Hoki Gerai, Pengga Memancing, Pengga Camping, Pengga Besempede, Pengga <em>Bridge</em>, dan Keliling Pengga. Kekuatan <em>(Strenght)</em> potensi bendungan ini dapat menjadi tempat rekreasi, olahraga, dan media belajar didukung oleh lingkungan bendungan yang letaknya strategis sehingga dapat berpotensi terciptanya berbagai kegiatan wisata. Kelemahan <em>(Weaknesses)</em> yang dapat di identifikasi adalah pemerintah yang tidak aktif dalam mendukung bendungan sebagai tempat wisata, fasilitas kurang memadai, aspek kebersihan kurang dan keamanan kurang. Peluang <em>(Opportunites)</em> yang ada di bendungan adalah sebagai salah satu destinasi wisata baru yang berbasis alam, dan terbentuknya lapangan pekerjaan. Ancaman <em>(Threat)</em> seperti dapat merusak fasilitas area bendungan, membuang sampah sembarangan, dan rentan terjadinya bencana alam.</p> Bq Nuri Alpia, Luh Masdarini, Risa Panti Ariani Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/66130 Fri, 19 Jul 2024 00:00:00 +0000