https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/issue/feed Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha 2024-05-06T02:04:15+00:00 Langen Bronto Sutrisno bronto.sutrisno@undiksha.ac.id Open Journal Systems <div id="journalDescription-61" class="journalDescription"><hr /> <table class="data" width="100%"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal title</td> <td width="80%"><strong>Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Initials</td> <td width="80%"><strong>JPSR</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Abbreviation</td> <td width="80%"><strong>JPSR Undiksha</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="80%"><strong>Three issues per year </strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>prefix <a href="https://doi.org/10.23887/jjpbs.v12i2">10.23887/jjpbs.v12i2</a></strong><strong><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Print ISSN</td> <td width="80%"><strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2613-960X" target="_blank" rel="noopener">2613-960x</a> </strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Online ISSN</td> <td width="80%"><strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2613-9596" target="_blank" rel="noopener">2613-9596</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-chief</td> <td width="80%"><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6763706" target="_blank" rel="noopener">Langen Bronto Sutrisno</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="80%"><a href="https://ejournal.undiksha.ac.id/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Universitas Pendidikan Ganesha</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Organizer</td> <td width="80%"><strong>Faculty of Languages and Arts - Undiksha</strong></td> </tr> </tbody> </table> <hr /> <p><strong>Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha </strong>is a scientific journal published by Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education. </p> <p><strong>p-ISSN : <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2613-960X" target="_blank" rel="noopener">2613-960x</a> (cetak) dan e-</strong><strong>ISSN : <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2613-9596" target="_blank" rel="noopener">2613-9596</a> (online)</strong></p> </div> https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78042 WUJUD DAN FUNGSI FACE ART PADA SENI PERTUNJUKAN JARANAN BUTO DI DESA JAMBEWANGI KABUPATEN BANYUWANGI 2024-05-06T00:12:37+00:00 Ahmad Nur Faizin ahmad.nur@undiksha.ac.id I Gusti Nengah Sura Ardana sura60ardana@gmail.com I Wayan Sudiarta wayan04sudiarta@gmail.com <p>Seni pertunjukan <em>Jaranan</em> <em>Buto </em>di desa Jambewangi, Kabupaten Banyuwangi, memperlihatkan keberagaman dalam tata rias wajah yang dikenal sebagai <em>face art</em>. Penelitian ini bertujuan untuk menggali wujud dan fungsi dari <em>face art </em>dalam konteks seni pertunjukan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi langsung terhadap pertunjukan <em>Jaranan</em> <em>Buto </em>dan wawancara dengan para seniman serta ahli budaya setempat, guna untuk mendeskripsikan 1) Bentuk <em>face Art </em>apa saja yang ada di kesenian <em>jaranan</em> <em>buto </em>di desa Jambewangi. 2) Makna apa saja yang terkandung dalam <em>face Art </em>kesenian <em>jaranan</em> <em>buto </em>di desa Jambewangi. 3) Apa fungsi <em>face Art </em>yang terdapat pada kesenian <em>jaranan</em> <em>buto </em>di desa Jambewangi. Data yang terkumpul dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi motif, warna, dan desain yang digunakan dalam <em>face art</em>, serta untuk mengungkap fungsi- fungsi khususnya dalam konteks budaya dan pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud <em>face art </em>pada <em>Jaranan</em> <em>Buto </em>mencakup berbagai motif geometris dan simbol-simbol mistis yang menggambarkan karakter tokoh dan suasana pertunjukan. Fungsi <em>face art </em>dalam seni pertunjukan ini melibatkan aspek identitas karakter, ekspresi emosi, dan penciptaan suasana mistis yang kental. Selain itu, <em>face art </em>juga berperan dalam melestarikan warisan budaya daerah dan meningkatkan daya tarik visual pertunjukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai peran <em>face art </em>dalam seni pertunjukan <em>Jaranan</em> <em>Buto</em>, serta memberikan kontribusi pada pelestarian dan pengembangan seni tradisional di Indonesia.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: wujud, fungsi<em>, face art, Jaranan Buto</em></p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78043 PEMBELAJARAN SENI RUPA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR (STUDI KASUS DI SDN 1 SUDAJI) 2024-05-06T00:24:05+00:00 Allyce Win allyce@undiksha.ac.id Luh Suartini luh.suartini@undiksha.ac.id Langen Bronto Sutrisno bronto.sutrisno@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini mendokumentasikan hasil kegiatan pembelajaran Seni Rupa dengan menggunakan kurikulum Merdeka Belajar di SDN 1 Sudaji. Perencanaan pembelajaran dilakukan melalui penyusunan modul ajar oleh guru mata pelajaran terkait. Pelaksanaan pembelajaran dirancang dengan lingkungan interaktif, inspiratif, dan menyenangkan, yang membangkitkan semangat belajar, memberikan ruang bagi prakarsa, memberikan keteladanan, serta fasilitasi pada setiap pembelajaran Seni Rupa di kelas 5 SDN 1 Sudaji sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru juga menerapkan model pembelajaran Quantum Learning, Role Playing, dan Integrated Learning. Pendekatan ini merujuk pada poin penilaian, termasuk performance assessment, formatif, dan sumatif pada setiap pertemuan pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan proses pembelajaran dengan penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester (PAS) berdasarkan nilai kehadiran dan tugas harian siswa. Temuan dari penelitian ini dapat memberikan wawasan terhadap efektivitas kurikulum Merdeka Belajar dalam konteks pembelajaran Seni Rupa, memberikan pandangan terkait metode pengajaran yang berhasil, dan mengevaluasi dampak implementasi kurikulum tersebut terhadap peningkatan pemahaman dan partisipasi siswa di bidang Seni Rupa.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pembelajaran, Seni Rupa, Kurikulum Merdeka</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78044 ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL DESA SADE, KECAMATAN PUJUT, LOMBOK TENGAH 2024-05-06T00:32:26+00:00 Apriadi Resky Saputra supriadiresky24@gmail.com Gede Eka Harsana Koriawan ekaharsanal@gmail.com I Gusti Made Budiarta gustiarta97@yahoo.com <p>Suku Sasak memiliki pemukiman tradisional yang masih bertahan hingga saat ini, bahkan eksis memjadi sebuah destinasi wisata salah satunya adalah Desa Sade. di Desa Sade dapat menemukan semua tradisi dan budaya yang dimiliki oleh Suku Sasak diantaranya ialah arsitektur tradisional. tiap bangunan memiliki fungsi dan makna simbolis tersendiri, terutama pada rumah hunian yang disebut <em>Bale Tani/Bale Gunung Rate.</em> didalam <em>Bale Tani</em> terdapat pembagian ruangan yang berbeda berdasarkan tujuannya. misalnya, <em>Bale Dalem</em> berlambangkan kewanitaan dimana itu tempat untuk memasak dan tempat tidur bagi kaum perempuan. di dalam <em>Bale Dalem</em> juga tempat untuk menyimpan harta benda serta tempat untuk melahirkan anak. <em>Bale Duah</em> melambangkan laki-laki yang berfungsi untuk menerima tamu, tempat kumpul keluarga, dan tempat tidur bagi kaum laki-laki. pembagian ruangan <em>Bale Tani </em>dibatasi dengan dinding pemisah antara <em>Bale Dalem dan Bale Duah</em> yang dihubungkan dengan tiga anak tangga. namun, simbol-simbol yang terwujud didalamnya mempunyai makna yang layak untuk diteliti. penelitian ini berfokus pada dokumentasi terhadap bagian-bagian yang memunculkan simbol dan makna dengan pendekatan praktis dan kontekstual. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan, bentuk, dan fungsi dari <em>Bale Tani </em>sebagai langkah dokumentasi budaya tradisional, agar kelak masyarakat yang masih awam pun dapat mengetahui tentang <em>Bale Tani</em> ini sebagai sumber informasi dan pelajaran.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Arsitektur, Rumah Tradisional, Desa Sade, Suku Sasak.</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78045 PENERAPAN RAGAM MOTIF BATAK KARO PADA GERABAH 2024-05-06T00:42:25+00:00 Deby Chintya Adelita Br. Sitepu deby.chintya@undiksha.ac.id Luh Suartini luh.suartini@undiksha.ac.id Langen Bronto Sutrisno bronto.sutrisno@undiksha.ac.id <p>Penerapan Ragam Motif Batak Karo Pada Gerabah ini diteliti dengan menggunakan metode PBR (<em>Practice Based Research</em>) yang digolongkan kedalam penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Proses dalam berkarya (2) Mendeskripsikan bentuk dan motif Batak Karo yang diterapkan pada karya gerabah. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi,dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) proses dalam pembuatan karya gerabah beserta alat dan bahan yang digunakan (2) Hasil penerapan ragam motif Batak Karo pada gerabah dan prinsip-prinsip seni rupa yang terkandung didalamnya meliputi harmoni, kesatuan, keseimbangan, irama, <em>point of interest</em>, dan proporsi. Penerapan motif Batak Karo pada gerabah telah melewati proses yang cukup panjang,mulai dari menggambar sketsa bentuk,menguleni tanah liat,memposisikan tanah,pembentukan tanah menjadi gerabah,penganginan,menggambar motif Batak Karo pada gerabah,memperjelas pola motif,pengukiran motif,pembakaran,pencampuran cat dan juga pemberian warna. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa motif Batak Karo memiliki makna yang terkandung di dalamnya dan penerapan motif Batak Karo kedalam gerabah memiliki prinsip-prinsip seni rupa seperti harmoni, kesatuan, keseimbangan, irama, <em>point of interest</em>, dan juga proporsi. Motif tersebut ternyata dapat terlihat selaras dan indah apabila peletakannya diperhatikan mengandung prinsip-prinsip seni rupa tersebut.Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah penerapan ragam motif Batak Karo ke dalam karya gerabah dengan tujuan mendeskripsikan ragam motif yang diterapkan dan prinsip seni rupa yang terdapat di dalam karya gerabah.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Penerapan Ragam Motif Batak Karo, Gerabah</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78046 HASIL BELAJAR SENI PATUNG PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 2 ARJASA MELALUI METODE DEMONSTRASI 2024-05-06T01:03:39+00:00 Ferdiansyah Ferdiansyah ferdiansyah18@unduksha.ac.id I Ketut Sudita ketut.sudita@undiksha.ac.id I Wayan Sudiarta wayan04sudiarta@gmail.com <p>Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara murid dengan guru dan lingkungan. Dengan demikian pembelajaran mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan, yaitu mengajar dan belajar. Oleh karena itu interaksi antara murid dengan guru dan lingkungannya disebut pula proses belajar mengajar . Pembelajaran yang efektif merupakan kesesuaian antara peserta didik yang melaksanakan pembelajaran dengan sasaran atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Berkenaan dengan hal ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Proses Pembelajaran Seni Patung Pada Siswa Kelas IX di SMP Negeri 2 Arjasa Melalui Metode Demonstrasi. Metode Penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencernaan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik. Kolaboratif berarti adanya kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, keahlian, dan profesi dalam memecahkan masalah. Hasil tugas pretes siklus 1 dan siklus 2 yang dilakukan menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik. Pada saat pre test nilai rata-rata 67,6 setelah mendapat perlakuan pada siklus 1 hasil belajar peserta didik meningkat dengan nilai rata-rata, 74,5 dengan presentase ketuntasan 72% dan meningkat lagi secara baik pada siklus 2 dengan nilai rata-rata 81,8 dengan presentase ketuntasan 100%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Project Based Learning dengan metode demonstrasi pada mata pelajaran SBK seni patung hasil peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Arjasa dapat meningkat.</p> <p><strong>Kata-kata </strong><strong>kuci</strong>: seni patung, SMP Negeri 2 Arjasa, metode demonstrasi</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78047 SENI LUKIS KACA PUTU TRI JANU BUDI UTAMA DI DESA SANGSIT, BULELENG 2024-05-06T01:12:11+00:00 Gede Kartamayasa kartamayasa29@gmail.com I Wayan Sudiarta wayan04sudiarta@gmail.com I Ketut Sudita ketut.sudita@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan (1) Mengetahui bagaimana proses pembuatan seni lukis kaca Put Tri Janu Budi Utama. (2) Mengetahui nilai estetika seni lukis kaca Putu Tri Janu Budi Utama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik interview (wawancara), teknik dokumentasi, teknik kepustakaan dan analisis data menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapatkan hasil yaitu (1) menentukan ide/gagasan merupakan tahapan pertama dalam proses pembuatan lukisan kaca Putu Tri Janu Budi Utama, sleanjutnya proses pembuatan lukisan kaca Putu Tri Janu Budi Utama dilakukan melalui berbagai tahapan yaitu proses pembuatan yang diawali dengan tahapan <em>sketsa</em>, tahapan <em>nyigar</em>, tahapan <em>nyawi,</em> tahapan pewarnaan dan tahapan menggambar latar. (2) unsur estetika dalam seni lukis kaca Putu Tri Janu Budi Utama yaitu, kontur (cawi) sebagai visual utama, repetisi sebagai pengulangan unsur penghias sebagai ciri khas tema tradisi, irama penggunaan warna gelap dan terang untuk memperlihatkan suasana dalam lukisan dan dialek ke idiolek sebagai perkembangan dari pendahulunya.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Lukisan Kaca, Estetika, Tradisi.</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78048 SENI UKIR TUA DI DESA TEJAKULA 2024-05-06T01:17:10+00:00 I Kadek Yudi Saputra ikadekyudisaputra06@undiksha.ac.id I Nyoman Sila nyoman.sila@undiksha.ac.id I Gusti Ngurah Sura Ardana surartdana@gmail.com <p>Ukiran tua di Desa Tejakula dapat dilihat pada bangunan Pura, <em>Pura Dalem Kauh</em> Desa Tejakula merupakan salah satu Pura dengan bangunan yang dihiasi ukiran tua. <em>Pelinggih Padma</em>, <em>Pelinggih</em> <em>Piasan Singa Rata</em>, dan pintu <em>Candi Gelung</em> merupakan bangunan dengan ukiran tua. <em>Pelinggih Padma</em> merupakan bangunan dengan ukiran berbahan batu padas sebagi bahan baku utamaya. Produksi dan pengrajin ukiran batu padas jarang ditemukan di Desa Tejakula. <em>Pelinggih Piasan Singa Rata</em> dan pintu <em>Candi Gelung</em> merupakan bangunan dengan ukiran yang menggunakan bahan kayu. Ukiran berhan kayu sangat dilestarikan di Desa Tejakula, produksi ukiran kayu banyak ditemukan di Desa Tejakula yang menjadikan pengrajin ukiran kayu sebagai pekerjaan yang diminati. <em>Pelinggih Padma</em>, <em>Pelinggih</em> <em>Piasan Singa Rata</em>, dan pintu <em>Candi Gelung </em>adalah bangunan dengan ukiran yang sudah ada sebelum ukiran berbahan pasir melela&nbsp; mulai diproduksi di Desa Tejakula tahun 1970-an, dengan demikian <em>bangunan tersebut </em>memiliki umur lebih dari 50. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan ukiran, motif ukiran tua, dan ciri khas ukiran tua di Desa Tejakula. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dipakai adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil (1) penerapan ukiran tua dapat dijumpai khususnya pada Pura, berbahan batu padas dan kayu. (2) terdapat motif<em> ganggongan</em>, <em>kakul-kakulan</em>, <em>mas-masan</em>, <em>kuta mesir</em>, <em>batu sari</em>, <em>patra sari</em>, <em>patra punggel</em>, <em>bun paye</em>, <em>bun sumangka</em>, karakter tikus, macan, kambing, dan patung singa. (3) motif khas pada ukiran tua Tejakula berbahan batu padas dan kayu adalah motif <em>bun paye</em> dan <em>bun sumangka</em>.</p> <p><strong>Kata-kata kunci</strong>: seni ukir, Desa Tejakula, motif hias</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78049 SENI LUKIS WAYANG GAYA REALIS DI DESA PENGLIPURAN SEBUAH TINJAUAN ESTETIKA 2024-05-06T01:29:08+00:00 I Nyoman Rediasa nyoman.rediasa@undiksha.ac.id Langen Bronto Sutrisno bronto.sutrisno@undiksha.ac.id Romi Hartono romi.hartono@student.undiksha.ac.id <p>Penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif tentang SeniLukis Wayang Gaya Realis di Desa Penglipuran Sebuah Tinjauan Estetika. Tujuan penelitian ini antara lain ; (1) Untuk mengetahui aspek historis dan eksistenti seni lukis wayang gaya realis di desa Penglipuran (2) Untuk mengetahui wujud, struktur dan teknik seni lukis wayang gaya realis di desa Penglipuran (3) Untuk mengetahui unsur-unsur penentu yang membentuk seni lukis wayang gaya realis di desa Penglipuran(4) Untuk mengetahui nilai-nilai estetis dalam seni lukis wayang gaya realis di desa Penglipuran. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi ; (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, dengan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman yang meliputi ; (1) Reduksi Data, (2) Penyajian Data (3) Penarikan Kesimpulan.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong>; Seni Lukis, Realisme, Wayang, Estetika</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78050 PENERAPAN BAHAN AJAR SENI RUPA KELAS VII DENGAN TEKNIK CHROMEBOOK PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI SMP N 1 SUKASADA 2024-05-06T01:34:01+00:00 I Putu Susila Adnyana Putra susila.adnyana@undiksha.ac.id Luh Suartini luh.suartini@undiksha.ac.id I Gusti Made Budiarta made.budiarta@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan proses pembelajaran kurikulum merdeka belajar seni rupa di SMP Negeri 1 Sukasada, untuk mendeskripsikan penerapan teknik <em>chromebook </em>pada pembelajaran seni rupa di kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada, dan untuk mendeskripsikan hasil penerapan teknik <em>chromebook </em>pada pembelajaran seni rupa di kelas VII di SMP Negeri 1 Sukasada. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah (1) proses pembelajaran kurikulum merdeka belajar seni rupa di SMP Negeri 1 Sukasada, yaitu mengetahui alat bantu, komponen pembelajaran yang dipergunakan oleh guru, proses penggunaan teknik chromebook bagi siswa, (2) penerapan teknik <em>chromebook </em>pada pembelajaran seni rupa di kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada, yaitu mengetahui alur pembelajaran dengan penerapan teknik chromebook yang dilakukan saat proses pembelajaran seni rupa yang dilakukan saat pembelajaran teori dan pada pembelajaran praktik, (3) hasil penerapan teknik <em>chromebook </em>pada pembelajaran seni rupa di kelas VII di SMP Negeri 1 Sukasada, yaitu mengetahui hasil kolaborasi antara pemahaman siswa tentang praktik menggambar dalam pembelajaran seni rupa yang dipadukan dengan penggunaan teknik <em>chromebook </em>sebagai tempat eksplorasi atau referensi dalam berkarya serta mengetahui hasil respon siswa terhadap penggunaan teknik <em>chromebook </em>berupa lembar kuesioner sebagai media cetak yang berisikan pertanyaan yang menyangkut penggunaan teknik <em>chromebook </em>dalam proses pembelajaran seni rupa.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Chromebook, Seni Rupa, SMP Negeri 1 Sukasada.</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78051 PEMANFAATAN ALAT SOLDER UNTUK MENGGAMBAR DI KERAJINAN BAMBU DI DESA SINABUN BULELENG 2024-05-06T01:38:06+00:00 Ketut Aditya Kusuma ketutadityakusuma19@undiksha.ac.id I Wayan Sudiarta wayan04sudiarta@gmail.com Luh Suartini luh.suartini@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan alat solder untuk menggambar di kerajinan bambu, hal ini merupakan inovasi yang menarik dan menjajnjikan dalam dunia seni kerajinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) proses pembuatan kerajinan bambu dengan memanfaatkan alat solder (2) Jenis produk kerajinan bambu yang diproduksi oleh pengrajin bambu di Desa Sinabun (3) nilai estetik produk kerajinan bambu dengan menerapkan motif menggunakan alat solder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif. Objek penelitian ini adalah kerajinan bambu di Banjar Dinas Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan keperpustakaan. Hasil penelitian menunjukan, (1) Proses pembuatan kerajinan bambu dengan memanfaatkan alat solder, dimulai dari proses penyiapan bahan dan alat, proses pemotongan, proses pengeleman, proses penghalusan, proses pembersihan, proses menggambar menggunakan alat solder, proses <em>finishing</em>. (2) Jenis produk kerajinan bambu yang diproduksi oleh pengerajin bambu di desa sinabun yaitu, asbak, <em>tumbler, </em>gelas, sedotan, tempat dupa, pena dan lampu tidur. (3) Nilai estetik kerajinan bambu dengan menerapkan motif menggunakan alat solder, terdapat aspek yang mempengaruhinya yaitu, pemilihan motif gambar, keindahan tekstur alami bambu, detail kejelasan gambar, kontras gambar dengan warna alami bambu dan keseimbangan komposisi gambar dengan kerajinan bambu.</p> <p><strong>Kata-kata Kunci</strong>: Alat solder, Menggambar, Kerajinan Bambu</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78052 ANALISIS BENTUK DAN FUNGSI PRODUKSI SENI ANYAMAN BAMBU GRIYA DELING DESA JEPANG KABUPATEN KUDUS 2024-05-06T01:42:29+00:00 Nur Fajrie nur.fajrie@umk.ac.id Zumna Afifatun Nisa 202233193@student.umk.ac.id Imaniar Purbasari imaniar.purbasari@umk.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seni kerajinan anyaman bambu di Desa Jepang, Kabupaten Kudus, dengan fokus pada ragam bentuk dan fungsi serta nilai estetika yang terkandung dalam hasil karya kerajinan anyaman. Desa Jepang dikenal karena warisan seni dan kerajinan tradisionalnya, termasuk anyaman bambu yang merupakan bagian integral dari kebudayaan lokal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis naratif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah salah satu pengrajin anyaman di rumah produksi kerajinan anyaman <em>Griya Deling</em> Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Data penelitian berupa gambaran tentang macam-macam bentuk dan fungsi serta nilai estetika kerajinan anyaman di rumah produksi kerajinan anyaman <em>Griya Deling</em> Desa Jepang. Teknik analisis data penelitian menggunakan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi dan bentuk terkait dengan estetika seni kerajinan anyaman bambu di Desa Jepang Kabupaten Kudus yang mencerminkan keberagaman budaya, kreativitas, dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Karya ini bukan hanya fungsional, tetapi juga karya seni yang unik dan sarat makna lokal. Ragam bentuk mencerminkan perpaduan estetika alam dan tradisi budaya lokal. Jenis produk anyaman diantaranya besek, pucuk, kukusan dan kerajinan keranjang anyaman bambu yang memiliki bentuk dasar serta fungsi dalam kehidupan sehari-hari untuk keperluan di masyarakat</p> <p><strong>Kata-kata Kunci</strong>: anyaman; media bambu; budaya lokal kudus</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78053 “HAK TANPA TEMATA” SEBUAH PRODUK UPCYCLE DAN REDESIGN SEPATU HIGH HEELS WANITA BEKAS MENJADI PRODUK SENI BARU 2024-05-06T01:47:37+00:00 Nyoman Ayu Permata Dewi ayupermatadewi@isi-dps.ac.id Made Gana Hartadi ganahartadi@isi-dps.ac.id <p>Sepatu <em>high heels</em> adalah salah satu jenis alas kaki yang digunakan oleh wanita dalam berkegiatan sehari-hari ataupun acara khusus. Banyaknya pengguna sepatu high heels berdampak juga pada banykanya limbah yang dihasilkan. Seperti halnya ditemukan limbah sepatu banyak ditemukan terdampar dipesisir pantai dan tempat pembuangan akhir (TPA), lebih dari 300juta pasang sepatu ditemukan sebagai limbah, namun tatkala sepatu yang ditemukan masih dalam keadaan layak pakai, masih dapat berguna sesuai dengan fungsinya. Salah satu strategi dalam menanggulangi sampah dan untuk meningkatkan kualitas sebuah produk, maka peneliti melakukan proses <em>upcycle</em> dan <em>redesign</em> pada produk lama yang telah using, salah satunya adalah sepatu <em>high heels</em> wanita bekas yang masih berfung dengan baik hanya bagian <em>interfacenya</em> yang terlihat sudah tidak menarik. Proses <em>upcycle</em> dan <em>redesign</em> bertujuan untuk meningkatkan value sepatu tanpa harus banyak mengubah bentuk awal pada sepatu. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode kualitatif untuk mengumpulkan data dengan pendekatan kategori semantic. Pendekatan kategori semantic bertujuan untuk membantu dalam proses <em>redesign</em>. <em>Redesign</em> sepatu <em>high</em> <em>heels</em> tidak terlepas dari pembuatan konsep baru, konsep baru yang digunakan adalah <em>temata</em> dan gelombang laut. Produk yang dihasilkan berupa sepatu <em>high heels</em> dengan desain baru dengan nilai seni yang lebih baik.</p> <p><strong>Kata-kata Kunci</strong>: <em>Upcycle, Redesign</em>, <em>High Heels</em>, Limbah Sepatu.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78054 PATUNG SINGA AMBARA RAJA KARYA I WAYAN WINTEN DI TAMAN BUNG KARNO SINGARAJA 2024-05-06T01:56:52+00:00 Komang Pradia Kusumantara komangpradiakusumantara21@undiksha.ac.id I Ketut Sudita ketut.sudita@undiksha.ac.id Langen Bronto Sutrisno bronto.sutrisno@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan dan alat yang digunakan, proses pembuatan serta bentuk patung Singa Ambara Raja karya I Wayan Winten di taman Bung Karno Singaraja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi (pengamatan), wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan 1) bahan yang digunakan yaitu besi baja, besi ulir, besi beton, kawat, kawat jarring, semen, air, pasir, mill dan cat untuk <em>finishing. </em>Sedangkan alat yang digunakan yaitu alat pemotong besi, centong, pisau ukir atau pahat, ember tempat campuran semen. 2) &nbsp;proses pembuatan patung Singa Ambara Raja pada awalnya dibuat pondasi patung kemudian membuat rangka besi baja dan ditambahkan kerangka besi ulir dan besi beton dibuat membentuk Singa Ambara raja kemudian dibungkus menggunakan kawat jaring yang dikeratkan memakai kawat biasa lalu beton dituangkan keseluruh rangka patung dan dilapisi dengan mill yang dicampur semen setelah setengah kering kemudian dibentuk atau diukir memakai pisau ukir setelah diukir dihaluskan lagi memakai kuas yang berisi air sehingga kelihatan rapi setelah dibentuk dan dihaluskan masuk ke tahap pengecatan sehingga terbentuklah patung singa. 3) bentuk patung dibuat berdasarkan hewan mitologi dengan sayap dan diposisikan di tengah mencengkram buah jagung gembal.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Seni Ukir, Patung, Singa Ambara Raja</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78055 “Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar Lingkungan Seni Kabupaten Buleleng” 2024-05-06T02:01:23+00:00 Luh Suartini luh.suartini@undiksha.ac.id I Ketut Supir ketut.supir@undiksha.ac.id <p>Penelitian dengan judul Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar Lingkungan Seni Kabupaten Buleleng ini mempunyai tujuan: Untuk mengungkap dan mendeskripsikan lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran seni rupa di Sekolah Dasar lingkungan seni di Kabupaten Buleleng, dan untuk mendeskripsikan nilai dan kualitas artistik karya seni rupa tema lingkungan siswa Sekolah Dasar lingkungan seni Kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori pendidikan seni rupa. Penelitian ini menghasilkan lingkungan bagi siswa SD kelas IV sampai VI di Buleleng Bali adalah lingkungan budaya, antara lain budaya Hindu, pewayangan, dan pertunjukan. Lingkungan ini kuat mempengaruhi anak-anak sejak mereka berusia dini. Pada masa Realisme Awal pun yang muncul adalah lingkungan budaya tersebut.</p> <p>Kata kunci<em>: Lingkungan,</em><em> Sumber Belajar, Media Pembelajaran, Lingkungan Seni, SD Kabupaten Buleleng.</em></p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/78057 TINJAUAN LOCAL GENIUS PADA PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL PENANGKAP IKAN DI PESISIR SITUBONDO 2024-05-06T02:04:15+00:00 Syaifullah Syaifullah syaifullah@undiksha.ac.id Gede Eka Harsana Koriawan harsana.koriawan@undiksha.ac.id I Ketut Sudita ketut.sudita@undiksha.ac.id <p>Tinjauan <em>Local Genius</em> pada Pembuatan Perahu Tradisional Penangkap Ikan di Pesisir Situbondo dilakukan karena letak geografis Situbondo mayoritas laut sehingga mata pencaharian utama yaitu nelayan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan bertujuan mendeskripsikan 1) mengetahui proses pembuatan, alat dan bahan membuat perahu tradisional penangkap ikan pesisir Situbondo (<em>local Genius</em>) pesisir Keperan di Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo, 2) Mengetahui fungsi setiap bagian perahu tradisional penangkap ikan pesisir Situbondo (<em>local Genius</em>) pesisir Keperan di Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Jenis data primer dan data sekunder yang didapatkan dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,&nbsp; dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi profil Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo, menjelaskan alat dan bahan, serta proses dengan teknik pembuatan perahu tradisional Situbondo. Selain itu juga menjelaskan fungsi pada bagian perahu tradisional penangkap ikan pesisir Situbondo (<em>Local Genius</em>) Pesisir Keperan di Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. <em>Local </em><em>g</em><em>enius</em> merupakan pencipta kebudayaan pribumi dengan modal <em>ethos</em> kerja yang baik. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah proses pembuatan perahu meliputi survei dan pengambilan bahan baku, pembagian batang, pembentukan perahu, penghalusan, penyelesaian, uji kelayakan perahu, dan upacara selametan sebelum digunakan sebagai transportasi laut penangkapan ikan. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan peneliti lain dalam mengembangkan <em>local genius</em> terhadap pembuatan perahu tradisional. Selain itu juga, menjadikan maha karya daerah untuk menunjang perekonomian dan melestarikan kesenian dan budaya. Penelitian ini nantinya dapat dikembangkan menjadi pengelolaan karya masyarakat berupa perahu menjadi sarana pengembangan pariwisata modernisasi namun tidak menghilangkan ciri khas budaya setempat.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong><em> Local Genius</em>, Perahu Tradisional, Pesisir Situbondo.</p> 2024-05-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024