IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL UNTUK PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA WISATA BOTI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.23887/jmpp.v7i3.85444Keywords:
Implementasi, Kearifan Lokal, Pariwisata Berkelanjutan, Desa Wisata BotiAbstract
Penelitian ini meneliti implementasi kearifan lokal untuk pariwisata berkelanjutan di Desa Wisata Boti, Timor Tengah Selatan. Desa Boti memiliki potensi besar untuk pariwisata berkelanjutan karena memiliki kearifan lokal yang kuat, seperti tradisi, seni budaya, dan sistem nilai yang unik. Penelitian ini menemukan bahwa kearifan lokal seperti ume kbubu (rumah adat), tradisi, seni budaya, dan sistem nilai gotong royong dapat menjadi aset penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Implementasi kearifan lokal dapat memberikan manfaat, seperti melestarikan budaya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam implementasi kearifan lokal untuk pariwisata berkelanjutan di Desa Boti, seperti kurangnya sumber daya manusia, pengetahuan tentang pariwisata berkelanjutan, dan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata. Penelitian ini menyarankan peningkatan kapasitas masyarakat, pengembangan infrastruktur, dan penguatan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata untuk mengatasi tantangan ini.
References
Aliansyah, H., & Hermawan, W. (2021). Peran sektor pariwisata pada pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Jawa Barat. Bina Ekonomi, 23(1), 39–55. https://doi.org/10.26593/be.v23i1.4654.39-55
Arifin, P., & Ardhiansyah, N. N. (2020). Penerapan komunikasi pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan desa wisata berbasis kearifan lokal di Yogyakarta. Jurnal Nomosleca, 6(1). https://doi.org/10.26905/nomosleca.v6i1.3958
Ihalauw, J. J., Sugiarto, D., Damiasih, H., Hendratono, T., Christiansen, R., & Herawan, T. (2023). Metode penelitian kualitatif untuk pariwisata.
Indriani, S. S., & Zen, M. (2020). Nilai budaya kearifan lokal dalam melestarikan lingkungan Cimanggu Kecamatan Ngamprah Bandung Barat. Metacommunication: Journal of Communication Studies, 5(1), 93-103. https://doi.org/10.20527/mc.v5i1.8150
Jiménez, M., Ruiz-Chico, J. A. R., & López, J. A. (2020). A bibliometric analysis of sports tourism and sustainability (2002–2019). Sustainability, 12(7), 2840. https://doi.org/10.3390/su12072840
Junaid, I. (2020). Implementasi pariwisata berkelanjutan di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jurnal Pariwisata Terapan, 3(2), 110. https://doi.org/10.22146/jpt.46518
Musadad, R., Rahayu, P., Pratama, E., & Wahyuni, E. (2019). Pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen, 2(1), 73–93. https://doi.org/10.5281/zenodo.3236350
Nugraha, H. (2020). Pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal (studi kasus masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat) [Tesis doktoral, Kajian Pariwisata].
Pitay, R., & Mirasusan, A. (2020). Fungsi Oko Mama sebagai simbol komunikasi budaya dalam membangun hubungan sosial masyarakat Suku Boti di Kecamatan Ki’e Kabupaten Timor Tengah Selatan [Tesis sarjana, Universitas Katolik Widya Mandira].
Suddin, R., & Simon, A. (2017). Strategi pengembangan wisata berkelanjutan pada kawasan Suku Boti di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur [Tesis doktoral, Universitas Brawijaya].