PENGEMBANGAN MODEL KONSELING LOGO UNTUK MENCEGAH PEYALAHGUNAAN NARKOBA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA PADA PARA SISWA DI BALI

Authors

  • Kadek Suranata

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v2i1.1416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model konseling logo untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (Napza) pada para siswa di Provinsi Bali. Secara lebih rinci, untuk: (1) mendeskripsikan kecenderungan penyalahgunaan napza para siswa di Bali, (2) mendeskripsikan persepsi siswa terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan napza yang dilakukan di sekolah, (3) mengetahui validitas teoretik rancangan model konseling logo, (4) mengetahui pengaruh model konseling logo terhadap kecenderungan penyalahgunaan napza siswa. Penelitian pengembangan ini dilakukan melalui tujuh langkah pokok, yaitu: (1) research and information collecting, (2) planning, (3) developing preliminary form of product, (4) preliminary field testing and product revision, (5) main field test and product revision, (6) operational field test and product revision dan (7) dessemination implementation and institutionalization. Populasi penelitian terdiri dari pakar dan praktisi bimbingan konseling di sekolah serta para siswa pada SMP,SMA,SMK di Provinsi Bali. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik multistage random sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebanyak 64,15%  dari 332 responden memiliki kecenderungan penyalahgunaan napza pada kategori sedang, 25,10% pada kategori tinggi, dan 10,25% pada kategori rendah, (2) sebanyak 81% siswa mempersepsikan telah dilakukan upaya pencegahan penyelahgunaan napza di sekolah dan 61% diantaranya mempersepsikan upaya pencegahan dilakukan oleh konselor sekolah, (3) uji validitas teoretik menunjukkan model konseling logo memiliki indek validitas yang baik (R sebesar 0,90); (4) terdapat perbedaan penurunan signifikan kecenderungan penyalahgunaan napza siswa yang mengikuti konseling logo dengan yang mengikuti konseling secara konvensional (t sebesar -19,654 p<0,05, dan pada amatan lanjut t sebesar  -14,443 p<0,05). Penelitian akan dilanjutkan pada tahap II dengan fokus pada uji coba efektifitas model pada populasi yang lebih luas.

Downloads

Published

2013-04-01

Issue

Section

Articles