Pengembangan Produk "Si Jae" di Banjar Tebuana, Desa Taro, Gianyar

Authors

  • Ni Kadek Yunita Sari Universitas Dhyana Pura
  • Ni Wayan Nursini Universitas Dhyana Pura
  • Natalia Sri Endah K Universitas Dhyana Pura
  • Ni Wayan Deswiniyanti Universitas Dhyana Pura

DOI:

https://doi.org/10.23887/jwl.v11i2.38107

Keywords:

si Jae, Desa Taro, Simplisia, Jahe

Abstract

Peningkatan permintaan Jahe di masa pandemi tidak berdampak signifikan pada petani di Banjar Tebuana, berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan harga rimpang jahe segar di kelompok petani Banjar Tebuana masih lebih rendah dibandingkan harga di pasar tradisional dan modern. Selain itu bentuk rimpang segar memiliki resiko degradasi mutu akibat penyimpanan yang akan semakin menurunkan nilai jualnya. Peluang untuk melakukan kegiatan pascapanen dengan pengembangan produk olahan jahe menjadi suatu produk belum pernah dilakukan. Terkait dengan hal tersebut Mitra mengalami permasalahan antara lain:1)Mitra belum pernah melakukan pengembangan produk dari rimpang jahe segar menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi alat yang dimiliki oleh mitra; 2)Mitra belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan proses pembuatan produk simplisia jahe secara higienis dan sanitasi; 3)Mitra menyatakan bahwa mereka memerlukan pendampingan untuk mendapatkan konsep brand dan desain kemasan dari produk yang dihasilkan. Solusi yang ditawarkan sesuai dengan permasalahan mitra, yaitu: 1)Sosialisasi pengembangan produk Si Jae dan pengadaan alat perajang, pengering dan penepung 2) Pelatihan dan pendampingan proses pembuatan produk simplisia jahe dengan menerapkan konsep higienis dan sanitasi; 3) Pendampingan label dan kemasan produk. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah: Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan terkait permasalahan yang dihadapi mitra. Hasil yang diperoleh dari PKM yaitu Dari hasil kegiatan program kemitraan masyarakat di Banjar Tebuana, Desa Taro dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1)Wawasan mitra tentang simplisia jahe menjadi 100% tahu tentang simplisia jahe pada post-test; Mitra memiliki aset alat perajang, pengering dan penepung dan memiliki keterampilan dalam mengoperasikan alat tersebut; 2)Mitra memiliki keterampilan dalam membuat simplisia jahe rajang dan bubuk dengan menerapkan prinsip higiene sanitasi; 3)Produk simplisia yang dihasilkan memiliki merek dagang Si Jae dan memiliki kemasan pouch dan botol untuk penjualan; 4)Mitra memiliki keterampilan dalam melakukan pelabelan dan pengemasan produk.

Author Biography

Ni Kadek Yunita Sari, Universitas Dhyana Pura

Universitas Dhyana Pura

References

Kotler, P & Keller, K.L. (2012). Marketing Management, 14 th edition, Upper Saddle River, New Jersey: Pearson.

Irwanta, E., Hikmat, A. Zuhud, E. 2015. Keanekaragaman Simplisia Nabati Dan Produk Obat Tradisional Yang Diperdagangkan Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Media Konservasi 20(3):197 -204

Notoatmodjo; Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Sarno. 2019. Pemanfaatan Tanaman Obat (Biofarmaka) Sebagai Produk Unggulan Masyarakat Desa Depok Banjarnegara. Abdimas Unwahas, 4(2). ISSN 2541-1608.

Downloads

Published

2022-08-31

Issue

Section

Articles