IbM KELOMPOK TANI LONTAR DI DESA TIANYAR KECAMATAN KUBU
DOI:
https://doi.org/10.23887/jwl.v4i2.9600Abstract
Kecamatan Kubu merupakan sentra lontar di Kabupaten Karangasem, bahkan di Bali. Lebih dari 90% kebun lontar Bali ada di Kecamatan Kubu. Produk lontar yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah nira, daun dan buahnya. Per hektar idealnya lahan ditanami 277 pohon. Produktivitas nira lontar per pohon dengan 5 mayang bisa mencapai 6,7 liter perhari. Pemanenan daun tidak akan mempengaruhi produksi nira bila dipanen tidak lebih dari 1 pelepah per bulan. Demikian besar potensi pertanian lontar tetapi belum dikelola petani dengan optimal. Hasil analisis situasi menunjukkan 1) produktivitas pertanian lontar masih sangat rendah yang disebabkan minimnya lontar yang tumbuh di lahan mereka, lontar tumbuh secara alami tanpa ada upaya budidaya, 2) keterampilan pengolahan produk lontar masih kurang beragam, produk olahan petani yang bernilai ekonomi tinggi hanya berupa gula padat (gule ental) atau gula cair (juruh), 3) pemasaran produk lontar dan olahannya masih dilakukan kepada tengkulak dikarenakan para petani sudah terikat hutang. Beberapa terobosan yang dibutuhkan petani lontar di Desa Tianyar guna mengoptimalkan potensi lontar pada lahannya adalah 1) revitalisasi lontar melalui pembenihan, pembibitan dan penanaman lontar serta pemanenan efektif. Petani diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya lontar sehingga mampu mengelola lahan secara efektif dan berkelanjutan. 2) diversifikasi produk olahan lontar. Petani dilatih dan disiapkan untuk mampu memproduksi minuman probiotik berbahan nira serta membuat anyaman lidi (inka) yang diminati pasar. Untuk realisasi terobosan tersebut, a) revitalisasi dilakukan dengan pembibitan seribu kitrik lontar, penanaman bibit lontar, petani langsung dilatih dan didampingi dalam pembenihan, pembibitan penanaman dan pemeliharaan lontar. b) diversifikasi dilakukan dengan pemberian alat dan sampel bahan untuk produksi minuman probiotik serta anyaman inka seperti panci pastereusasi, inkubator, kompor dan stater bakteri. Para petani dilatih dan didampingi langsung memproduksi minuman probiotik dan inka. Hasil pelaksanaan P2M 1) telah mampu membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya lontar mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan serta pemanenan yang efektif, 2) Telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan kemampuan ipteks terapan dalam mengolah nira menjadi minuman probiotik, 3) telah terbentuk kelompok industri rumah tangga dengan keterampilan membuat anyaman lidi lontar berupa inka serta 4) telah memiliki pengetahuan tentang prosedur pendirian koperasi sebagai langkah inisiasi pembentukan koperasi tani lontar.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the Widya Laksana agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)