https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/issue/feed Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya 2024-04-12T12:14:58+00:00 Ni Putu Dian Pertiwi dian.pertiwi@undiksha.ac.id Open Journal Systems <p>Wahana Matematika dan Sains merupakan jurnal yang menampung tulisan hasil penelitian atau kajian pustaka dalam bidang MIPA atau pendidikan MIPA yang belum pernah atau tidak dalam sedang proses untuk dipublikasikan pada jurnal lain. Tulisan bisa dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris.</p><p>p-ISSN: 1858-0629</p><p>e-ISSN: 2549-6727</p><p><strong>No Charges for Processing(APcs) and Submission.<span class="Apple-converted-space"> </span></strong></p> https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/59349 Penentuan Jumlah Cluster pada K-Means Cluster Menggunakan Metode Welch Powell (Studi Kasus Kab. Boyolali) 2023-05-02T01:40:54+00:00 Niken Retnowati niken.retnowati28@gmail.com Mariana Windarti niken.retnowati28@gmail.com <p>Algoritma <em>cluster</em> sering digunakan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini tentu akan sangat menentukan kebijakan dari suatu hal. Sehingga peran algoritma <em>cluster</em> sangat penting disini. Algoritma <em>cluster</em> yang paling sering digunakan adalah <em>K-means Cluster</em>. Yang Paling utama dalam <em>K-means cluster</em> tentunya adalah menentukan jumlah <em>cluster</em>. Ada beberapa metode untuk menetukan <em>cluster</em> terbaik salah satunya adalah metode <em>Elbow</em>. Dalam Penelitian ini, Peneliti menentukan jumlah kluster pada <em>K-means Cluster</em> dengan salah satu metode pewarnaan graf yaitu <em>Metode Welch Powell.</em> Penelitian ini mengambil kasus di Kabupaten Boyolali, dimana langkah awal menentukan jumlah warna minimal yang dihasilkan <em>Welch Powell</em> kemudian jumlah warna minimal tersebut digunakan sebagai jumlah kluster dalam <em>K-means Cluster</em>. Kabupaten Boyolali sendiri terdiri dari 19 kecamatan, dari 19 kecamatan inilah berdasarkan peta Boyolali akan dicari warna minimal graf yang bisa digunakan. Selanjutnya warna minimal ini akan dijadikan jumlah kluster pada K-menas Cluster dan di aplikasikan data jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah sekolah, dan jumlah desa yang ada di wilayah Boyolali. Dari <em>welch powell</em> dihasilkan jumlah warna minimum pewarnaan graf adalah 3, sehingga kluster yang diambil adalah 3. Dengan <em>K-means Cluster</em> dan jumlah kluster 3 didapat anggota kluster 1 adalah 16 kecamatan, anggota kluster 2 adalah 2 kecamatan dan anggota kluster 3 adalah 1 kecamatan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : <em>K-means Cluster, Graf, Welch Powell</em></p> 2024-04-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/52154 Optimasi Biaya Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Metode Branch And Cut 2024-02-28T04:11:58+00:00 Elfira - Safitri elfira.safitri@uin-suska.ac.id Sri Basriati sribasriati@uin-suska.ac.id Mohammad Soleh msoleh@uin-suska.ac.id Nikmatul Aufa nikmatulaufa1811@gmail.com <p>Kelapa sawit merupakan tanaman yang menghasilkan produk utama yaitu minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (KPO) yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk menunjang pertumbuhan tanaman kelapa sawit, maka dibutuhkan pupuk agar kebutuhan unsur hara kelapa sawit tercukupi. Tetapi umumnya para petani kurang memperhatikan penggunaan pupuk sehingga menyebabkan kurang optimalnya pemberian jumlah pupuk dan pemborosan biaya yang dikeluarkan untuk pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi optimal dalam menentukan jumlah pupuk agar mendapatkan biaya yang efisien pada perkebunan kelapa sawit di Desa Siabu, Kabupaten Kampar dengan metode yang digunakan adalah metode Branch and Cut yang merupakan penggabungan antara metode Branch and Bound dan metode Cutting Plane sebagai pendekatan model Integer Programming. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh solusi optimal yaitu pemilik perkebunan harus menyediakan pupuk jenis Urea sebanyak 9 karung, pupuk jenis TSP sebanyak 6 karung, pupuk jenis KCL sebanyak 9 karung, pupuk Dolomite sebanyak 8 karung, dan tidak perlu menyediakan pupuk jenis NPK Yaramila Winner agar mendapat biaya minimum sebesar Rp. 11.460.000 untuk setiap hektarnya dalam satu tahun.</p> <p><strong>Kata kunci</strong><strong>:</strong> <em>Integer Programming</em>, kelapa sawit, metode <em>branch and cut</em>, pupuk</p> 2024-04-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/67257 Performa Reproduksi Indukan Lalat Tentara (Hermetia illucens) pada Media Pemeliharaan yang Berbeda 2024-03-28T06:08:49+00:00 Ni Nyoman Dian Martini dianmartini@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas larva dan performa reproduksi indukan lalat tentara (<em>Hermetia illucens</em>) dengan memanfaatkan media pemeliharaan berupa pelet ikan lele, pelet ayam, serta media campuran (pelet ayam dan limbah sayuran, buah). Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan media pemeliharaan yang tepat dalam budidaya larva calon induk lalat tentara (<em>H. illucens</em>). Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) perlakuan yang berbeda yaitu media kultur menggunakan pelet ayam (PA), media kultur menggunakan pelet ikan lele (PL), media kultur menggunakan campuran limbah sayuran, buah serta pelet ayam (PC). Hasil uji One Way Anova diperoleh hasil nilai probabilitas p (0,000) &lt; α (0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan nilai rata-rata jumlah individu larva yang dihasilkan oleh indukan serangga <em>H. illucens </em>antara perlakuan PL (784 ind./cluster), PC (168 ind./cluster), dan PA (109 ind./cluster). Media kultur menggunakan pakan ikan lele efektif dalam meningkatkan performa reproduksi <em>H. illucens </em>jika dibandingkan dengan media lainnya. Hasil pertumbuhan larva <em>H. illucens</em> terbaik juga diperoleh pada perlakuan media kultur pakan (pelet) ikan lele (PL). Pemeliharaan larva calon indukan <em>H. illucens</em> menggunakan media pakan ikan lele dapat digunakan untuk memperoleh produktivitas larva serta performa reproduksi lalat tentara (<em>H. illucens</em>) yang lebih baik.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>H. illucens</em>, media_kultur, pelet_ikan_lele, pelet_ayam</p> 2024-04-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/77044 Pengembangan Aplikasi Android Kamus Morfologi Tumbuhan Berilustrasi untuk Meningkatkan Penguasaan Istilah Ilmiah 2024-04-04T01:21:23+00:00 Ida Ayu Purnama Bestari purnama.bestari@undiksha.ac.id <p>Biologi adalah ilmu yang kaya istilah ilmiah. Memahami materi biologi tidak cukup menghapal tetapi memahami istilahnya. Kesulitan memahami istilah ilmiah berdampak pada rendahnya hasil belajar mahasiswa di mata kuliah tertentu. Aplikasi android kamus bergambar dikembangkan untuk mata kuliah morfologi tumbuhan sebagai salah satu mata kuliah yang memiliki banyak istilah ilmiah dan merupakan mata kuliah prasyarat dalam botani. Aplikasi android dikembangkan bergambar untuk membantu mahasiswa membayangkan deskripsi istilahnya. Dikembangkan tanpa jaringan internet sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa yang kesulitan sinyal. Aplikasi kamus merupakan aplikasi android sehingga mahasiswa hanya perlu membawa handphone pada saat pengamatan mandiri. Aplikasi android kamus dikembangkan setelah dilakukan uji validasi isi dengan kategori sangat layak. Untuk mengetahui aplikasi android kamus mampu meningkatkan penguasaan istilah ilmiah mahasiswa dilakukan ujicoba pada mahasiswa semester 1. Sebelum diujicobakan aplikasi kamus dilakukan uji kepraktisan pada 16 responden dengan hasil uji kepraktisan pada kategori sangat baik. Ujicoba dilakukan dengan <em>one group pretest and posttest</em> pada mahasiswa semester 1 sejumlah 40 orang di mata kuliah morfologi tumbuhan. Peningkatan penguasaan istilah ilmiah dari indikator hasil belajar mahasiswa yaitu nilai pretest dan posttest. Diperoleh peningkatan nilai rata-rata post test pada 3 kali pelaksanaan pretest dan post test. Hasil kepuasan terhadap aplikasi kamus android 67% sangat puas 31 % puas dan 2% kurang puas karena belum ada fitur <em>autocorrect.</em></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Aplikasi android, kamus morfologi tumbuhan, istilah ilmiah, ilustrasi</em></p> 2024-04-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/57176 Pengembangan E-Modul Pembelajaran IPA Berbasis Mind Mapping Terintegrasi Konteks Budaya Lokal untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP 2023-05-02T04:51:31+00:00 putu agus putra dwipayana agusputradpynart@gmail.com I.N Suardana agusputradpyn@gmail.com I.N Tika agusputradpyn@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan menghasilkan E-modul IPA SMP kelas VII berbasis <em>mind mapping </em>terintegrasi konteks budaya lokal yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengakomodasi model ADDIE <em>(Analyse, Design, Development, Implementation, and Evaluate). </em>Data yang dikumpulkan dalam bentuk data kualitatif dan kuantitatif melalui kuisioner validitas ahli, kepraktisan guru dan siswa, serta tes hasil belajar siswa. Uji efektivitas dilakukan dengan rancangan <em>pre-experimental one group pre-test-post-test design. </em>Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu (1) E-modul dikemas dengan <em>mind mapping </em>terintegrasi konteks budaya lokal yang dilengkapi ilustrasi fenomena alam sekitar, budaya Bali, video, audio, dan kuis interaktif. (2) E-modul IPA sangat valid dari segi materi dengan koefesien validasi Gregory 1,00, sangat valid dari segi media dengan nilai rata-rata 95,00, sangat valid dari segi bahasa dengan nilai rata-rata 99,20. (4) E-modul sangat praktis oleh guru dan peserta didik dengan nilai rata-rata berturut-turut 94,61 dan 91,89. (5) E-modul dinyatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai &lt;<em>gain score&gt;</em> 0,53 kualifikasi sedang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa E-modul IPA berbasis <em>mind mapping </em>terintegrasi konteks budaya lokal dinyatakan valid, praktis, dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong><em>: </em>E-modul, Hasil Belajar, <em>Mind Mapping</em>, Konteks Budaya Lokal. </p> 2024-04-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/67409 Penggunaan Model STAD Berbantuan Media Bianglala terhadap Pemahaman Konsep Matematika pada Siswa SD 2023-08-21T22:43:17+00:00 Dwi Dian Andriyani dwidianandriani.1399@gmail.com Siti Masfuah dwidianandriani.1399@gmail.com Lovika Ardana Riswari dwidianandriani.1399@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD berbantuan media Bianglala terhadap pemahaman konsep matematika pada materi luas bangun datar kelas IV SD 01 Kalipucang Wetan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu Pre-Exprerimental Design dengan one group pretest-postest. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Kalipucang Wetan dengan populasi 27 siswa kelas IV SDN 01 Kalipucang Wetan. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan jenuh. Adapun teknik pengumpulan data yaitu tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan uji normalitas data dan uji paired t-test untuk uji hipotesis penelitian. Hasil uji paired sample t-test menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 &lt; 0,05, maka H<sub>o</sub> ditolak dan H<sub>a</sub> diterima. Sedangkan hasil tiap indikator yaitu: (1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari dengan skor 61,23 meningkat menjadi 78,15; (2) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut dengan skor 80,86 meningkat menjadi 90,30; (3) Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma dengan skor 52,22 meningkat menjadi 87,41; (4) Kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang telah dipelajari dengan skor 42,59 meningkat menjadi 68,15; (5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika dengan skor 41,11 meningkat menjadi 62,59. Dari hasil tersebut diketahui terdapat peningkatan dalam pemahaman konsep siswa. Pemahaman konsep yang diajarkan dengan model student teams achievement division lebih berpengaruh dibandingkan dengan menggunakan model konvensional, hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran siswa saling berdiskusi bantu-membantu untuk menyelesaikan tugas bersama. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya ada pengaruh model STAD berbantuan Bianglala terhadap pemahaman konsep matematika kelas IV SDN 1 Kalipucang Wetan.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong>: STAD, Bianglala, Pemahaman Konsep Matematika</p> 2024-04-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024