EKSISTENSI BUDAYA KAWIN TUNGKU DI KALANGAN PEMUDA MANGGARAI KECAMATAN CIBAL NUSA TENGGARA TIMUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA

Authors

  • Maria Muda Mai Meria Lapak Universitas Pendidikan Ganesha
  • Luh Putu Sendratari Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gusti Made Arya Suta Wirawan Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpsu.v3i2.39079

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, penyebab pemuda Manggarai Kecamatan Cibal khususnya di Dusun Wela, Gapong, Longko dan Golonggrong menolak adanya budaya kawin tungku, mengetahui perubahan dan eksistensi dari budaya kawin tungku, dan mengetahui aspek apa saja dari budaya kawin tungku yang bisa dijadikan seebagai sumber beajar Sosiologi. Penelitia ini mengguunakan metode deskrpptif Kualitatif. Kawin tungku adalah budaya lokal dari masyarakat Manggarai, dimana budaya ini adalah budaya perkawinan sedarah. Tujuan dari kawin tungku padda masyarakat Manggarai adalah melanggengkan hubungan keluarga agar tidak putus. Dari penelitian tersebut adapun hasil yang ditemukan adalah Gereja melarang adaya tungku dipicu beberapahal yaitu meninjau dari segi kesehatan dan ajaran Gereja.sebagian besar masyarakat juga mengatakan bahwa aturan Gereja sangat berpengaruh bagi eksistensi budaya tungku ini. Point yang kedua ditemukan bahwa budaya kawin tungku ini mengalami perubahan yaitu Perubaan Prosesi pada budaya tungku dan Perubahan Nilai selain itu dijelaskan pula faktor pemicu perubahan tersebut serta Eksistensi dari budaya ini sudah menurun dikalangan pemuda di Dusun Wela, Gapong, Longko dan Golonggrong. Dari hal tersebut peneliti mengeksplor hal apa saja yang bisa dijadikan dari penelitian budaya kawin tungku yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar sosiologi SMA kelas XII yaitu terkait perubahan sosial pada sebuah kebudayaan.

 

References

Mulayana, Dedy dkk. 2001. Komunikasi Antar Budaya. Bandung, Cv Pustaka Setia.

Daniel, Endang. Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Cultur Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Ryan Prayogi. Jurnal Humanika, Vol. 23, No. 1 Tahun 2016.

Santoso.Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam Dan Hukum Adat. Dalam Jurnal Yudisia, Vol. 7, No. 2 Tahun 2016.

Permana, I Nengah Narendra.2019. Persepsi Pelajar Dan Carapenanggulangan Fenomena Seks Bebas di kalangan Pelajar Sekolah Menengahatas (Sma) Di Kota Singaraja.Skrispsi (tidak diterbitkan) Prodi Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha.

Fahlefi, Delfin Reza. 2020. Pola Interaksi Sosial Pengemudi Transportasi Online grab di Kota Singaraja Sebagai Sumber Belajar Sosiologi Di Sma. Skripsi (tidak diterbitkan) Prodi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha.

Faran, Gabriel Adirusman. 2017. Dilematika Antara Perkawinan Tungku Dengan Aturan Perkawinan Katolik Roma Di Manggarai. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.

Lon, S. Yohanes. Perkawinan Tungku Cu (Cross-Cousin Marriage) Di Manggarai: Antara Adat Dan Agama. volume 7, nomor 1 Tahun 2020.

Haryanti, Tuti. Hukum Dan Masyarakat. Vol. X No. 2, Desember 2014.

Ndajak, E Fransiskus. 2017. “Makna Perkawinan Adat Bagi Masyarakat Manggarai”. Tersedia Pada http://e-journal.uajy.ac.id/14702/1/HK117191.pdf(diakses pada tanggal 14 Juli 2020)

Faran, G Adirusman, dkk.2017. Dilematika Antara Perkawinan tungku dengan Aturan Perkawinan Katolik Roma di Manggarai.Tersedia pada https://adoc.pub/dilematika-antara-perkawinan-tungku-dengan-aturan-perkawinan.html(diakses Pada tanggal 14 Juli 2020).

Susial, I. 2016. Pendekatan Kualitatif Untuk Riset Pemasaran. Tersedia pada http://journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/view/1413 (diakses pada tanggal 18 Juli 2020).

Komnas Perempuan. 2011. “Pemaksaan Perkawinan”. Tersedia pada https://www.komnasperempuan.go.id/file/pdf_file/Pemetaan%20dan%20Kajian/KTP%20Budaya/01_KTP%20Budaya_Pemaksaan%20Perkawinan.pdf(diakses Pada tanggal 17 Juli 2020).

kompasiana. 2020. “Masikah budaya manggarai relevan dengan masa kini”. Tersediapadahttps://www.kompasiana.com/gui/5f0c9b6fd541df22a6166eb3/masihkah-budaya-manggarai-relevan-dengan-masa-kini?page=all (diakses pada tanggal 17 Juli 2020).

Pos Kupang.Com, Ruteng. 2014. “Budaya Lokal Manggarai Ditinggalkan”. Tersedia padahttps://kupang.tribunnews.com/2014/08/14/budaya-lokal-manggarai ditinggalkan(diakses pada tanggal 17 Juli 2020)

Miftah, A. Harisul. 2018. “afa’ah dan Perubahan Sosial”tersedia padahttps://core.ac.uk/download/pdf/267964855.pdf (diakses pada tanggal 17 Juli 2020).

Nabila, Putri. Dampak Perubahan Sosial Budaya Dalam Pendidikan.Tersedia pada https://www1media.acehprov.go.id/uploads/perubahan_sosial_budaya.pdf . (diakses pada tanggal 05 Februari 2021)

Rosliya, Waode. 2016. Budaya atau Kebudayaan. Tersedia pada http://digilib.iainkendari.ac.id/134/3/BAB%20II.pdf (diakses pada tanggal 10 Februari 2021)

Umayyah, U. 2015. Konsep Budaya dan Kebudayaan. Tersedia pada http://etheses.uin-malang.ac.id/1192/6/11410125_Bab_2.pdf (diakses pada tanggal 10 Februari 2021

Prasetya, Vianey. 2016. Potret Sejarah Manggarai dalam Sejarah Nusantara Sebuah Studi Literatur. Tersedia pada laman (https://www. Floresa. com)

Purwasi, Joani Hesti. 2014. Perubahan Sosial. Klaten: PT. Cempaka Putih

Wahyuni. Perubahan system nilai dan budaya dalam pembangunan. Volume 6, nomor 2, tahun 2011.

Rahman, Margareta Aulia. Nilai, Norma, dan Keyakinan Remaja dalam menyebarkan informasi sehari-hari di Media Sosial. Vol. 4, nomor 1, Tahun 2019.

Zainuddin, M. Perubahan Sosial dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan. Vol. 7, No. 3, Tahun 2008.

Widianti, Wida. 2009. Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas XII IPS. Bandung: Habsa Jaya Bandung.

Downloads

Published

2021-08-31