KOSMOLOGI TANAH MASYARAKAT KAJANG DALAM

Authors

  • Sopian Tamrin Program Studi Sosiologi, Universitas Negeri Makassar Makassar, Indonesia
  • Najamuddin Program Studi Sosiologi, Universitas Negeri Makassar Makassar, Indonesia
  • Irwan Nur Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali

Keywords:

Kosmologi, Tanah, Masyarakat Kajang

Abstract

Tradsi Songkabala adalah ritual penolak bala yang masih aktif hingga saat ini di Sulawesi Selatan adalah ritual Andingingi yang dilestarikan oleh Masyarakat Kajang Dalam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna tanah, ritual menjaga tanah, sanksi dan bukti kemanjuran ritual tentang tanah di Masyarakat Kajang Dalam. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan  mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanah disimbolkan sebagai Ibu yang senantiasa memberi penghidupan melalui tumbuhan. Penghargaan atas tanah dilakukan dengan tidak mengeksploitasi apapun yang tumbuh diatas tanah, termasuk hutan kemudian dilembagakan melalui ritual Andingingi. Ritual tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tu Riek A’rakna atau Tuhan. Seseorang yang melukai tanah serupa ia melukai ibunya, sehingga mereka akan menerima sanksi seperti gagal panen, bencana alam dan seterusnya. Ritual ini sangat berperan penting terhadap kelestarian alam masyarakat Kajang Dalam yang memiliki tanah yang subur, mata air yang tidak pernah kering dan belum pernah terkena bencana alam.

References

Alwi, I., Mustansyir, R., & Hadi, P. H. (2017). Natural Disaster Managements In Indonesia: Perspective of Local Wisdom and Heidegger Hermeneutics. Al Albab, 6(1), 79–96.

Husain. (2013). Pemetaan Wilayah Rawan Banjir di Kota Manado menggunakan Sistem Informasi Geografis. Universitas Sam Ratulangi.

Irman. (2021). Songkabala: Tradisi Menolak Bencana Masyarakat Islam Desa Minasa Upa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. 5(2), 85–101.

Jackson, G. (2021). Perceptions of disaster temporalities in two Indigenous societies from the Southwest Pacific. International Journal of Disaster Risk Reduction, 57.

Kamaluddin, A. (2020). Tradisi Bodho Puli di Desa Karangnongko Nalumsari Jepara (Studi Analisis Makna Filosofis). IAIN Kudus.

Kemendikbud. (2017). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Lestari, E. (2019). TA: KAJIAN STRATEGI MITIGASI BENCANA TSUNAMI DAN KESIAPSIAGAAN PUBLIK DI DESA PANGANDARAN. Institut Teknologi Nasional.

Makmur, M. H. (2021). Songkabala Rite: Disaster Mitigation Based On Lokal Wisdom In Coastal Makassar Community, Icosshtech.

Nahak, H. M. (2019). Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1).

Rahmah, N. (2021). Kearifan Lokal: Pengertian, Fungsi, Karakteristik, Dimensi, Bentuk Dan Contohnya. https://www.pengadaanbarang.co.id/2021/03/Kearifan-Lokal.Html

Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Rismawaty. (2014). Tradisi Songkabala Di Desa Sanrobone Kabupaten Takalar. Jurnal Rihlah, 2, 114–131.

Sabri, M. (2015). Tasbih dan Bakul: Studi Antropologi Agama tentang Songkabala. Sosioreligius, 1(2).

Suarmika, P. E., Arnyana, I. B. P., & Suastra, I. W. (2022). Reconstruction Of Disaster Education: The Role Of Indigenous Disaster Mitigation For Learning In Indonesian Elementary Schools. Elsevier: International Journal Of Disaster Risk Reduction.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R &. D. Alfabeta.

Sumarto. (2019). Budaya Pemahaman dan Penerapannya. Jurnal Literasiologi, 1(2).

Suparmini, & Setyawati, S. (2014). Mitigasi bencana berbasis kearifan lokal masyarakat Baduy. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(1).

Downloads

Published

2022-08-05