NASIONALISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME, POSTSTRUKTURALISME DAN POSTKOLONIALISME

Main Article Content

I Nengah Suastika

Abstract

ABSTRAK


Nasionalisme merupakan jiwa dan semangat yang membentuk ikatan bersama, baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hal pengorbanan demi bangsa dan negara. Namun pasang surut rasa kebangsaan yang ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia mengindikasikan belum mengakarnya nasionalisme pada hati sanubari setiap anak bangsa. Kondisi ini terlegitimasi dengan adanya gerakan sparatisme yang bertujuan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nasionalisme Indonesia hanya bergema ketika ada imprialisme atau ancaman yang datang dari luar saja. Sehingga patut dipertanyakan lebih dalam, apakah nasionalisme Indonesia hanya terbentuk dalam tataran “grand narrasi” yang diikrarkan oleh para pendiri bangsa dan kalangan elit politik saja?. Guna kepentingan politik!. Sementara pondasi dasar yang semestinya dibangun oleh akar rumput tidak memahami hakekat dan makna dasar nasionalisme Indonesia. Bahkan “terkesan” nasionalisme Indonesi belum menemukan “bentuk yang pasti”, yang dapat dijadikan pedoman oleh penyelenggara negara dan generasi penerus bangsa. Sehingga, apa yang didengung-dengungkan oleh “penguasa” tidak sejalan dengan tindakan dan tata laku yang terrefleksikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berkenaan dengan itu, tampaknya perlu kita analisis kembali nasionalisme masyarakat Indoensia berdasarkan perspektif postmodern.

Kata Kunci: nasionalisme, postmodernisme, poststrukturalisme.

Article Details

Section
Articles