Pengintegrasian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kaja-Kelod ke dalam Pembelajaran IPS sebagai Upaya Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Siswa SMP Negeri 1 Gianyar

Main Article Content

Anak Agung Gede Agung Darmawan
I Gede Astra Wesnawa
Ida Bagus Made Astawa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar yang mengintegrasikan nilai-nilai peduli lingkungan yang terkandung dalam kearifan lokal Kaja-Kelod dalam pembelajaran IPS di SMP dan menganalisis dampak pengintegrasian tersebut terhadap sikap peduli lingkungan siswa. Penelitian dirancang sebagai Penelitian Pengembangan menggunakan Model 4-D yang dimodifikasi menjadi tiga tahap. Uji coba suplemen  bahan ajar yang dilakukan pada tahap Develop menggunakan Kelas VIII-B. Pengumpulan data primer menggunakan metode Wawancara, observasi, dan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan menggunakan metode pencatatan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga makna kearifan lingkungan yang terkandung dalam kearifan lokal Kaja-Kelod, yaitu arah, zonasi dan tata letak. Nilai-nilai kearifan Lokal Kaja-Kelod yang berkearifan lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam bahan ajar untuk materi “Pengaruh konservasi lahan pertanian ke industri dan permukiman terhadap perubahan ruang dan interaksi antarruang”. Penggunaan bahan ajar IPS yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Kaja-Kelod dalam pembelajaran IPS terbukti dapat meningkatnya sikap peduli lingkungan siswa sebesar 34% (dari rata-rata nilai 51,33 menjadi 85,33) dan secara signifikan teruji dengan t hitung > t tabel (32,781 > 1.98729).

Article Details

Section
Articles

References

Astawa, I. B. M. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berkearifan Lokal Suplemen dalam usaha mewujudkan Insan Berkearifanlingkungan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional Riset Inovatif III, Tahun 2015. Hal. 33 -39.

Atmaja, J. (2003). Perempatan Agung (Catuspatha). Denpasar: CV. Bali Media Adhikarsa.

Budhiari, N. M. D. S. & Buchori, I. (2015). Eksistensi Konsep Nilai “Luan dan Teben” sebagai Pembagian Ruang pada Level Makro Berdasarkan Nilai Tradisional Bali di Wilayah Selatan Kabupaten Badung. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Volume 11 (1): 28-41 Maret 2015. Biro Penerbit Planologi Undip. Hal. 28 – 41.

Dinas Kehutan Provinsi Bali. (2009). Hutan dan Kehutanan Provinsi Bali. Denpasar: Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Bali.

http://aniendriani.blogspot.co.id/2011/03/faktor-mempengaruhi-sikap-sosial.html, diakses pada 22 Juli 2019 pada pukul 11.49 WIB

Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013 SMP/MTs Mata Pelajaran IPS. Jakarta: Pusat Kurikulum Kemendikbud.

Kemendikbud. (2014). Ilmu Pengetahuan Sosial: Buku Guru untuk SMP/MTs Kelas VIII, Edisi Revisi. Jakarta: Kemendikbud.

Lasmawan, I W. (2010). Menelisik Pendidikan IPS Dalam Perspektif Kontekstual-Empiris. Singaraja: Mediakom Indonesia Press Bali.

Lestawi, I N. (2020). Orasi Ilmiah Guru Besar IHDN Denpasar: Kajian Kaja-Kelod sebagai Budaya Adiluhung Bali (Kajian Tattwa, Susila, Upacara). Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.

Nugroho, L. A. (2018). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan Literasi Ekologi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas. Jurnal Konseling dan Pendidikan

Susanto, A. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Suwarma, A. M. (2001). Epistemologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri

Tim PPLH Universitas Udayana. (2009). Laporan Penelitian Pencemaran Wilayah Perairan Bali (belum diterbitkan). Denpasar: PPLH Universitas Udayana.