Membangun Nasionalisme Melalui Pembelajaran Geografi Berbasis Pengembangan Wilayah

Main Article Content

I Gede Astra Wesnawa

Abstract

Geografi lingkungan sebagai ilmu pengetahuan memiliki objek kajian yang luas, mencakup fenomena geosfer di permukaan bumi yang terdiri dari atmofer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer. Dalam hubungan ini wawasan geografi lingkungan sebagai pemberdayaan sumberdaya wilayah dalam bingkai ke Indonesiaan ketersediaan data dasar sumberdaya alam secara spasial belum optmal, sehingga membawa dampak pada pengenalan dan pemahaman terhadap keberadaan suatu wilayah, yang pada akhirnya terjadi degradasi nasionalisme. Geografi memiliki naluri ilmiah untuk mempelajari gejala geosfer secara utuh menyeluruh dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.  Dengan bekal pengetahuan tentang karakteristik wilayah, merupakan modal dasar dalam membangun nasionalisme. perlu adanya penguatan  internalisasi dan institusionalisasi pendidikan geografi. Penguatan tersebut memerlukan pengetahuan dan kearifan dalam mengatasi keterbatasan dan keangkuhan manusia dalam menyelaraskan dan menyingkap tabir alam. Inovasi dalam proses pembelajaran geografi dalam membangun nasionalisme meliputi: (1) kompetensi seperti pemahaman konsep geografi dan fenomena geosfer, mampu memanfaatkan peta dan berbagai citra penginderaan jauh dengan analisis dan sintesis data spasial, mampu mengenalkan karakteristik wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, (2) materi yang  “membumi” dengan cara mengenalkan bentang alam secara berjenjang dari tingkat lingkungan sekitar, regional dan nasional dan materi yang bersifat dinamis, dan (3) model pembelajaran yang  harus memberikan ruang bagi peserta didik untuk pengenalan objek kajian secara langsung di lapangan dan pengenalan alat survei lapangan.

Article Details

Section
Articles