POTENSI KONFLIK DI DAERAH TUJUAN TRANSMIGRASI (KASUS SAMPIT DAN MESUJI)

Main Article Content

I Made Sarmita

Abstract

Program transmigrasi yang digalakkan oleh pemerintah sebagai salah satu program kebijakan kependudukan tidak selamanya membawa berkah bagi kaum transmigran. Dibalik potensi kehidupan yang lebih terjamin, dalam program ini juga menyimpan potensi konflik yang setiap saat bisa meletus. Artikel ini menguraikan potensi konflik di daerah tujuan transmigrasi disertai dengan beberapa kasus yang telah terjadi. Potensi terjadinya konflik di daerah transmigrasi sangat besar, terjadi karena tidak adanya kesesuaian budaya pendatang dengan budaya lokal, fanatisme kedaerahan, kecemburuan terhadap keberhasilan penduduk pendatang, dan perilaku penduduk pendatang yang menyinggung kebiasaan atau adat-istiadat penduduk lokal. Konflik juga terjadi disebabkan oleh faktor lingkungan utamanya berkaitan dengan teori ketamakan serta teori kemerosotan dan kelangkaan sumberdaya alam. Hasil studi empiris yang dipaparkan memperkuat teori yang sudah ada. Berbenturnya sifat-sifat negatif yang dimiliki masing-masing etnis menjadi akar konflik etnis Madura dengan etnis Sampit. Pada sisi lainnya teori ketamakan menjadi basis timbulnya konflik di Mesuji Lampung.

Article Details

Section
Articles