Aplikasi SIG untuk Pemetaan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai

Main Article Content

Ria Viviyanti
Tamima Azri Adila
Riki Rahmad

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan terjadi oleh peningkatakan suhu dan Karbon Dioksida, peningkatan suhu dipengaruhi oleh fenomena EL Nino di Indonesia berdampak terhadap musim kemarau yang berkepanjangan sehingga rentan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai berdasarkan parameter-parameter kebakaran hutan dan lahan; (2) Mendeskripsikan Pemanfaatan Penggunaan SIG untuk melakukan pemetaan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai. Data yang digunakan yaitu peta curah hujan Kota Dumai dari tahun 2008-2018 yang diambil dari dua titik stasiun, peta jenis tanah Kota Dumai, dan peta penggunaan lahan Kota Dumai yang diambil dari citra landsat 8, dan di input dengan sofwere ArcGIS 10.4. Secara keseluruhan di Kota Dumai jenis lahan yaitu lahan terbuka (Tegalan, semak) dengan luas 170648753 atau 75,08%, kemudian hutan dengan luas 43606288 atau 19,19%, dan kebun/perkebunan dengan luas 13024469 atau 5,73%. Tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Dumai dengan skor kelas yang digunakan bahwa terdapat 19,20% wilayah di Kota Dumai termasuk kedalam kelas sedang bahaya kebakaran hutan dan lahan, sementara terdapat 80,20% luas wilayahnya termasuk kedalam kelas tinggi bahaya kebakaran hutan dan lahan

Kata kunci : Sistem Informasi Geografis; Pemetaan; Kebakaran Hutan dan Lahan

Article Details

Section
Articles

References

Ajin, R., Loghin, A.-M., Vinod, P., & Jacob, M. (2016). Forest Fire Risk Zone Mapping Using RS and GIS Techniques: A Study in Achankovil Forest Division, Kerala, India. Journal of Earth, Environment and Health Sciences, 2(3), 109–115.

Asterindah, F. S. (2017). Implementasi Kebijakan Pengendalian Kebakaran Hutan dan lahan Gambut di Ogan Komering Ilir. Jurnal Abdimas Mandiri, 7(2), 71–77.

BNPB. (2013). Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

BPS Kabupaten Dumai. (2018). Dumai dalam Angka 2017.

Christiawan, P. I. (2018). Cultural Landscape : A Bridge Between Deforestation And Local Community ? Journal of Landscape Ecology, 11(2), 77–87. https://doi.org/10.2478/jlecol-2018-0008

Cutter, S. L. (1996). Vulnerability to Environmental Hazards. In Progress in Human Geography.

Garbutta, K., Ellulb, C., & Fujiyamab, T. (2015). Mapping Social Vulnerability to Flood Hazard in Norfolk, England. Environmental Hazards, 14(2), 156–186.

Hapsoro, A., & Buchori, I. (2015). Kajian Kerentanan Sosial Dan Ekonomi Terhadap Bencana Banjir (Studi Kasus: Wilayah Pesisir Kota Pekalongan). Tekhnik Perencanaan Wilayah Dan Kota, 4(4), 542–553.

Jawad, A., Nurdjali, B., & Widiastuti, T. (2015). Zonasi Daerah Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabpaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 3(1), 88–97.

LPPM IPB. (2016). Peta dan Model Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Bogor Agriculture Institute.

Mapilata, E., Gandasasmita, K., & Djajakirana, G. (2013). Analisis Daerah Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan Dalam Penataan Ruang di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Globe, 15(2), 178–184.

Putra, A., Retnaningsih, A. T., & Ikhwan, M. (2018). Pemetaan Daerah Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus : Kecamatan Bukit Batu, Kab Bengkalis). Jurnal Kehutanan, 13(1), 55–63.

Rahayu, Y., Mulud, K., & Hijriani, A. (2016). Pemetaan Penyebaran Dan Prediksi Jumlah Penduduk Menggunakan Model Geometrik Di Wilayah Bandar Lampung Berbasis Web-GIS. Journal of Information Systems Engineering And Business Intelligence, 2(2), 95–101.

Ratnaningsih, A. T., & Prastyaningsih, S. R. (2017). Dampak Kebakaran Hutan Gambut terhadap Subsidensi di Hutan Tanaman Industri. Jurnal Kehutanan, 12(1), 37–43.

Rauf, A. (2016). Dampak Kebakaran Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut Kabupaten Aceh Barat Daya terhadap Sifat Tanah Gambut. Jurnal Pertanian Tropik, 3(3), 256–266.

Saputra, R., Sigit, S., & Shandyavitri, T. (2017). Mitigasi Bencana Kebakaran Lahan Gambut berdasarkan Metode Network Analysis Berbasi GIS (Studi Kasus : Pulau Bengkalis). Jurnal FTEKNIK, 4(2), 1–11.

Tata, H. L., Narendra, B. H., & Nawazin. (2017). Tingkat Kerawanan Kebakaran Gambut di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 14(1), 51–71.

Wesnawa, I. G. A., & Christiawan, P. I. (2014). Geografi Bencana. Jakarta: Graha Ilmu.

Widodo, R. B. (2014). Permodelan Spasial Resiko Kebakaran Hutan (Studi Kasus Provinsi Jambi, Sumatera). Jurnal Pembangunan Wilayah Kota, 10(2), 128–138.