KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI INDUSTRI MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH AGROINDUSTRI APEL DI KOTA BATU
Main Article Content
Abstract
Abstrak Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Kegiatan agroindustri memiliki peran penting untuk mendukung sektor pertanian baik dari segi ekonomi maupun sosial. Apel menjadi buah yang khas dari oleh Kota Batu dan telah banyak diolah menjadi berbagai macam produk baik makanan maupun minuman. Produktivitas apel mengalami penurunan yang mayoritas disebabkan faktor non-iklim diantaranya konversi lahan, kendala budidaya, serta harga apel yang menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan tipologi agroindustri apel di Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus pada 47 pelaku agroindustri apel skala industri mikro, kecil, dan menengah di Kota Batu. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri apel di Kota Batu didominasi skala mikro dan kecil, tingkat pendidikan rendah, serta lingkup pemasaran terbatas pada lingkup lokal dan nasional. Pada tipologi klaster industri menunjukkan sebanyak 17,02% tergolong maju, 34,04% tergolong berkembang, dan 48,93% tergolong terbelakang.
Kata kunci: agroindustri; karakteristik; tipologiArticle Details
Authors who publish with the Media Komunikasi Geografi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)