Pengembangan Sentra Industri Kecamatan Tempuran Berdasarkan Indeks Spesialisasi Dan Konsentrasi Spasial Di Kabupaten Magelang

Main Article Content

Andy Panca Putra
Andri Kurniawan
Sri Rahayu Budiani

Abstract

Keberadaan industri seringkali menjadi kutub pertumbuhan bagi perkembangan wilayah. Upaya pengembangan industri di Kecamatan Tempuran tidak didukung oleh ketersediaan data yang komprehensif mengenai industri kecil dan menengah tersebut. Minimnya ketersediaan data informasi yang komprehensif terkait industri menengah, industri kecil dan rumah tangga di Kecamatan Tempuran dapat menimbulkan permasalahan. Industri-industri yang berkembang di Kecamatan Tempuran tidak berada pada satu kawasan khusus sebagai industrial estate tetapi menyebar pada beberapa desa. Keberadaan industri bercampur dengan fungsi-fungsi lain seperti permukiman, perdagangan dan jasa, serta lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Konsentrasi Spasial sentra industri di Kecamatan Tempuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif untuk mengidentifikasi konsentrasi spasial sentra industri di Kecamatan Tempuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tujuh sentra industri yang teraglomerasi, yakni sentra industri kusen kayu memiliki nilai Indeks Hirschmann-Herfindhal (IHH) terbesar dengan nilai 0,8706, Sentra industri Sangkar Burung dengan nilai Indeks IHH 0,6676, sentra industri tempe dengan nilai Indeks IHH 0,5954, sentra industri Mebel Kayu dengan nilai Indeks IHH 0,5718, sentra industri Besek dengan nilai Indeks IHH 0,4867 dan sentra industri batu bata dengan nilai indeks IHH 0,4375, sedangkan sentra industri yang termasuk kategori dispersi terdapat tiga sentra, yakni, sentra industri Slondok, Sentra Industri Genteng, sentra industri Keranjang Tongkol,

Kata Kunci : Sentra Industri; Indeks Spesialisasi Industri; Aglomerasi Industri

Article Details

Section
Articles

References

Agustina, & Rejekiningsih, T. W. (2011). Spesialisasi Dan Konsentrasi Spasial Industri Kecil Menengah Di Kota Semarang. Universitas Diponegoro.

BPS Kabupaten Magelang. (2018). Kabupaten Magelang dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik

Ferdyansyah, D., & Santoso, E. B. (2013). Pola Spasial Kegiatan Industri Unggulan di Propinsi Jawa Timur (Studi Kasus: Subsektor Industri Tekstil, Barang Kulit, dan Alas Kaki). Jurnal Teknik ITS, 2(1), 37–42.

Krugman, P. (1991). Increasing Returns And Economic Geography. Journal Of Political Economy, 99(3), 483–499.

Pridiatama, R., Kurniawan, A., & Sudrajat. (2019). Karakteristik Dan Tipologi Industri Mikro, Kecil, Dan Menengah Agroindustri Apel Di Kota Batu. Media Komunikasi Geografi, 20(1), 44–55.

Ratnasari, A. (2013). Peranan Industri Kecil Menengah (IKM) Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(3), 71–80.

Setiawan, I. R., & Sudrajat. (2019). Analisis Pola Persebaran Lokasi Perdagangan dan Jasa di Kota Tebing Tinggi. Media Komunikasi Geografi, 20(1), 21–33.

Suhardi, B. (2010). Spesialisasi Dan Konsentrasi Spasial Industri TPT Di Kota Surakarta Dan Karanganyar. In Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Sulastri, R. (2013). Konsentrasi Spasial Industri: Kajian Empirik di Indonesia. Jurnal Polibisnis, 5(1), 35–44.

Triamita, L. (2012). Jurnal Analisis Konsentrasi Regional Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten/Kota di Jawa Timur (Tahun 2004-2010). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FRB, 1(2), 71–80.

Whynne, C., & Hammond. (1979). Elements of Human Geography. London: George Allen & Unwin.