Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan

Main Article Content

Inayah Hidayati

Abstract

Wilayah Jawa bagian selatan memiliki sumber daya karst yang cukup besar dan potensial untuk dikembangkan perikanan darat. Pengembangan agribisnis perikanan sangat strategis untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga hingga dimanfaatkan secara ekonomi sebagai sumber mata pencaharian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kegiatan agribisnis perikanan darat. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan metode kualitatif dan data dianalisa secara deskriptif untuk memahami kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial. Daerah penelitian dipilih secara purposive agar menggambarkan situasi dari objek penelitian. Lokasi penelitian merupakan daerah karst di wilayah selatan Jawa seperti daerah Gunungsewu (yang mencakup wilayah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan) dan Gombong Selatan (Kabupaten Kebumen) merupakan lokasi yang potensial untuk pengembangan perikanan darat. Hasil penelitian menunjukkan kelangsungan usaha agribisnis perikanan perlu peran serta dari pemerintah sebagai penentu kebijakan. Pemerintah perlu menumbuhkan kemitraan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan menyerap berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. Pemanfaatan karst untuk agribisnis perikanan darat tentu saja harus berwawasan lingkungan dan menjaga kelestariannya.


 


Article Details

Section
Articles

References

Aartsen, J. V., 1953. Ekonomi pertanian Indonesia. Jakarta: Pembangunan.

Anggita, T. (2013). Dukungan modal sosial dalam kolektivitas usaha tani untuk mendukung kinerja produksi pertanian studi kasus: Kabupaten Karawang dan Subang. Journal of Regional and City Planning, 24(3), 203-226.

BPS. (2014). Persentase penduduk daerah perkotaan menurut provinsi 2010-2035. Diambil kembali dari Badan Pusat Statistik: https://www. bps. go. id/linkTabelStatis/view/id/1276.

Effendi, I., & Oktariza, W. (2006). Manajemen agribisnis perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta, 164.

Fatinaware, A., Fauzi, A., & Hadi, S. (2019). KEBIJAKAN PENGELOLAAN RUANG DAN KEBERLANJUTAN KAWASAN KARST MAROS PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 2(1), 26-37.

Giyarsih, S. R. (2010). Urban Sprawl Of The City Of Yogyakarta, Special Reference To The Stageof Spatial Transformation (Case Study At Maguwoharjo Village, Sleman District). Indonesian Journal of Geography, 42(1), 49-60.

Harahap, F. R. (2013). Dampak urbanisasi bagi perkembangan kota di Indonesia. Society, 1(1), 35-45.

Hermawan, R. (2008). Membangun Sistem Agribisnis. Agroinfo. Yogyakarta.

Jayanti, N. E. (2012). Transformasi spasial koridor surakarta-palur dan surakarta-kartosuro sebagai bagian dari wilayah peri urban kota surakarta.

Kartikasari, D. (2011). “Pengaruh Luas Lahan, Modal, dan Tenaga Kerja Terhadap Hasil Produksi Padi Di Kecamatan Keling Kabupaten Jepara” (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Katherina, L. K. (2018). Dinamika Pertumbuhan Penduduk Kota-Kota di Indonesia. Peneliti Ekologi Manusia Pusat Penelitian Kependudukan LIPI.

Khotimah, Y. K., Supardi, S., & Antriyandarti, E. (2019). Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian Lahan Kering di Pegunungan Karst Gunungkidul. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS (Vol. 3, No. 1, pp. E-50).

Kurniawan, A. (Ed.). (2019). Reforma Agraria dan Dinamika Pergeseran Pola Penguasaan Lahan Sawah di Indonesia. Bukuta CIpta Litera.

Leng, J., Zhou, W., & Xiao, D. (2009). The development status and utilization pattern of ecological fishery in Guizhou Karst areas. Guizhou Agricultural Sciences, (10), 155-157.

Martodireso, S., Martodireso, I. S., & Suryanto, I. W. A. (2002). Agribisnis Kemitraan Usaha Bersama, Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani. Kanisius.

Maulana, Y. C. (2013). Pengelolaan Berkelanjutan Kawasan Karst Citatah-Rajamandala.

Nuraini, F., & Pramono, H. (2013). Kajian Karakteristik Dan Potensi Kawasan Karst Untuk Pengembangan Ekowisata Di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 11(1).

Oktama, R., & Adji, T. N. (2013). Karakterisasi Akuifer Karst Mataair Ngeleng dengan Pendekatan Variasi Temporal Sifat Aliran dan Hidrogeokimia. Jurnal Bumi Indonesia, 3(2).

Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung dan Yogyakarta). Jurnal Aspirasi, 6(2), 105-118.

Priyanti, F. W., & Rizki, M. (2011). Keanekaragaman dan Potensi Flora di Hutan Karst Gombong Jawa Tengah. Berk. Penelit. Hayati Edisi Khusus A, 5, 79-81.

Raharjo, D. (2013). Di Morfologi Dan Klasifikasi Tanah Pada Kawasan Karst Di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Reynaldi, D. T., & Damayanti, A. (2020, July). Distribution pattern of Gunung Sewu karst doline water utilization: a case study of doline in Semanu and Ponjong Sub Subdistrict, Gunungkidul Regency. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 535, No. 1, p. 012004). IOP Publishing.

Rukmana, I. H. R. (2004). Nilam: prospek agribisnis dan teknik budi daya. Kanisius.

Said, S. (2014). Pembentukan Reservoar Daerah Karst Pegunungan Sewu, Pegunungan Selatan Jawa. MTG, 3(1).

Saptutyningsih, E. (2007). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap willingness to pay untuk perbaikan kualitas air sungai Code di Kota Yogyakarta. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 8(2), 171-182.

Setyowati, R. D. N., & Junaidi, R. (2016). Analisis Routing Reservoir dalam Pengembangan Sumber Daya Air Kawasan Karst. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Volume 2, Nomor, 1.

Singkawijaya, E. B. (2019). POTENSI PERIKANAN AIR TAWAR SEBAGAI DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA. JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya, 17(2), 51-64.

Sitorus, S. R. (1985). Evaluasi sumberdaya lahan. Tarsito. Bandung, 3(00).

Suryawan, M. P. (2018). Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dalam Mendukung Pelestarian Subak. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(2), 145-152.

Yusuf, M. (2019). Budidaya Udang di Tuban Pada Masa Drs. Djoewahiri Martoprawiro 1985–1991. Avatara, 8(2).