Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi
Main Article Content
Abstract
Berdasarkan regulasi Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Sebuah wilayah perlu memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dengan persentase minimal 30% dari total luas kota yang tersedia. Kota Bekasi merupakan salah satu wilayah yang saat ini dalam upaya meningkatkan luas ruang terbuka hijau. berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota Bekasi yang diproyeksikan untuk 2011-2031. Kota Bekasi perlu menyediakan ruang terbuka hijau seluas 6710 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang terbuka hijau yang tersedia di kota Bekasi agar dapat memenuhi persyaratan penataan ruang yang mewajibkan setiap wilayah memiliki ruang terbuka hijau. Data yang digunakan adalah citra satelit Landsat 8, RDTR serta RTRW Kota Bekasi. metode analisis yang digunakan adalah indeks vegetasi dan overlay. hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat sebaran vegetasi di Kota Bekasi pada tahun 2021 mengalami penurunan untuk kategori tinggi dengan luas wilayah 6.889 ha khususnya di Bekasi bagian barat. Persentase RTH eksisting di Kota Bekasi juga mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga 2021 sebesar 8% atau 1.728 ha pada Januari 2021 dan luas RTH yang telah dioptimalkan peruntukannya untuk penataan ruang baru mencapai 2,42% atau seluas 525 ha dengan tipe RTH yang dominan yaitu RTH Kota dan RTH TPU. Persentase ini menunjukkan bahwa belum terjadi peningkatan luas ruang terbuka hijau yang signifikan sejak rancangan RTRW Kota Bekasi diterbitkan pada tahun 2011. overlay antara peta RDTR Kota Bekasi dan RTRW Kota Bekasi dapat membantu untuk mengetahui ruang terbuka hijau yang telah dibangun dengan rancangan awal penyusunan ruang terbuka hijau.
Article Details
Authors who publish with the Media Komunikasi Geografi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Ahmad, F., Arifin, H. S., & Dahlan, E. N. (2012). Analisis Hubungan Ruang Terbuka Hijau dan Perubahan Suhu di Kota Palu. Jurnal Hutan Tropis, 13(2), 173–180.
Arifin & Sutami. S (2014) Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. RADIAL. 27-31
Balqis, N., Syahadat, R. M., & Ameliawati, P. (2018). Analisis Perubahan Indeks Kerapatan Vegetasi Dengan Metode Analisis Normalized Difference Vegetation Index (Ndvi) Di Kota Batu Berbasis Sistem Informasi Geografis (Gis) Dan Pengindraan Jauh. Mintakat: Jurnal Arsitektur, 19(2), 59–67.
https://doi.org/10.26905/mintakat.v19i2.2356
BPS Kota Bekasi. (2020). Kota Bekasi dalam Angka 2020. BPS Kota Bekasi, 346. http://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0A
Cahya, D. L., Widyawati, L. F., & Ayodhia, F. W. (2016). Evaluasi ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bekasi. Jurnal Planesa, 7(1), 1–9.
Febrianti, N., & Sofan, P. (2014). Ruang Terbuka Hijau Di Dki Jakarta Berdasarkan Analisis Spasial Dan Spektral Data Landsat 8. Deteksi Parameter Geobiofisik Dan Diseminasi Penginderaan Jauh , Seminar Nasional Penginderaan Jauh, April, 498–504.
Hatulesila, J. W., Mardiatmoko, G., & Irwanto. (2019). Analisis Nilai Indeks Kehijauan (Ndvi) Pada Pola Ruang Kota Ambon, Provinsi Maluku. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil, 3(1), 55–67. https://doi.org/10.30598/jhppk.2019.3.1.55
Indraputra.A & Hidayati I.N (2016) Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh untuk Pemetaan Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Tingkat Kenyamanan di Sebagian Kota Semarang. Jurnal Bumi Indonesia, 1-10.
Mantalean, V. (2020). Ruang Hijau Menipis , Wali Kota Bekasi Mengaku Akan Evaluasi Model Hunian.https://megapolitan. diakses 5 Februari 2021 dari http://www. kompas.com/read/2020/01/29/13392811/ruang-hijau-menipis-wali-kota-bekasi-mengaku-akan-evaluasi-model-hunian.html
Maysitha, M., & Ariffin, A. (2019). Evaluasi Tingkat Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bekasi (Studi Kasus: Taman Kota Bekasi). Jurnal Produksi Tanaman, 7(4), 690–697. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/1105
Muta’ali, L. & Purnamasari, S. (2012). Kajian Spasial Ruang Publik Perkotaan Untuk Aktivitas Demonstrasi Mahasiswa di Kota Makassar. Jurnal Bumi Indonesia, 29-36.
Noviyanti, I. K., & Roychansyah, M. S. (2019). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dengan Ndvi Menggunakan Citra Satelit Worldview 2 Di Kota Yogyakarta. Majalah Ilmiah Globe, 21(2), 63. https://doi.org/10.24895/mig.2019.21-2.950
Pambudi, B. P., Sungkawa, D., & Jupri. (2015). Optimalisasi pemanfaatan taman kota oleh masyarakat kota bekasi. Jurnal Gea UPI.
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumaan, Perdagangan dan Industri oleh Pengembang di Kota Bekasi.
Phanderson, A., Herwindiati, D. E., & Mulyawan, B. (2018). Sistem Pendeteksi Perubahan Lahan Hijau Di Jabodetabek. Computatio : Journal of Computer Science and Information Systems, 2(1), 91. https://doi.org/10.24912/computatio.v2i1.1480
Ramadhan, I. N. (2018). Analisis ketersediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau perkotaan dalam meningkatkan persepsi masyarakat Kota Bekasi:Bandung. UIN Sunan Gunung Djati.
Sanjoto, T. B. (2013). Perubahan Kerapatan Vegetasi Daerah Aliran Sungai Bodri Berdasarkan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Geografi UNNES, Vol 10, 1–13.
Shani, M. Fauzan & Andri (2015) Kajian Keterjangkauan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan di Kota Sukabumi. Jurnal Bumi Indonesia, 1-8.
Sitanggang, G. (2011). Kajian Pemanfaatan Satelit Masa Depan: Sistem Penginderaan Jauh Satelit LDCM (LANDSAT-8). Berita Dirgantara, 11, 47–58.
Sitorus, S. R. P., Leonataris, C., & Panuju, D. R. (2012). Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Dan Perkembangan Wilayah Di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 14(1), 21. https://doi.org/10.29244/jitl.14.1.21-28
Tucker, C. J. (1979). Red and photographic infrared linear combinations for monitoring vegetation. Remote Sensing of Environment, 8, 1–24.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
WHO. (2016). Urban green spaces : a brief for action. 1–24.
Widiastuti,F (2012) Analisis Ruang Terbuka Hijau dan Kecukupunnya Terhadap Jumlah Penduduk di Kota Bekasi: Bogor. Intstitut Pertanian Bogor
Yunhai, C.,S. Peijun, L.Xiaoning, C.Jing. (2006). A combined approach for estimating vegetation cover in urban/suburban environments from remotely sensed data. Computer & Geosciences, 32. 1299-1309.