Analisis Spasial Arus Retas sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Desa Parangtritis Yogyakarta

Main Article Content

Bachtiar W. Mutaqin
Mulyadi Alwi
Natasya Michelle Adalya

Abstract

Pantai di Desa Parangtritis, Yogyakarta termasuk dalam prioritas pengembangan pariwisata daerah berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 1 tahun 2019 dengan jumlah wisatawan yang mencapai 2,8 juta orang pada tahun 2019. Di sisi lain, data dari BPBD Kabupaten Bantul dan SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis tahun 2009-2015 menunjukkan tingginya jumlah korban arus retas. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya identifikasi dan penyampaian informasi kepada wisatawan terkait dengan keberadaan arus retas di pantai-pantai yang ada di Desa Parangtritis. Identifikasi keberadaan arus retas dilakukan pada dua waktu yang berbeda, yaitu pada musim timur dan musim barat, dengan melakukan interpretasi visual melalui citra satelit dan memperhatikan keberadaan gisik tanduk maupun zona pecah gelombang yang terpotong. Hal tersebut dikarenakan morfologi pantai dapat berubah sebagai respon dari musim yang berdampak pada aktivitas gelombang, arus, dan pasang surut yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi, morfometri, dan morfoaransemen untuk menemukenali keberadaan, tipe, sirkulasi, dan bahaya arus retas di Pantai Parangtritis. Kemunculan 11 lokasi arus retas pada saat bulan Agustus/musim timur lebih tersebar secara merata di sepanjang pantai di Desa Parangtritis dibandingkan dengan 12 lokasi saat bulan April/musim barat. Arus retas di Desa Parangtritis sangat dinamis sehingga perlu adanya upaya diseminasi informasi bahaya arus retas pada wisatawan dan pelaku wisata sebagai salah satu tindakan mitigasi dan pengurangan risiko bencana di Desa Parangtritis.

Article Details

Section
Articles

References

Ballantyne, R., Carr, N., & Hughes, K. (2005). Between the flags: an assessment of domestic and international university students’ knowledge of beach safety in Australia. Tourism Management, 26(4), 617–622. https://doi.org/10.1016/J.TOURMAN.2004.02.016

BPS Kabupaten Bantul. (2020). Kabupaten Bantul dalam Angka 2020.

Branche, C. M., & Stewart, S. (2001). LifeguardReport - A Report of the Working Group.

Brander, R., & MacMahan, J. H. (2011). Future Challenges for Rip Current Research and Outreach. In S. Leatherman & J. Fletemeyer (Eds.), Rip Currents: Beach Safety, Physical Oceanography, and Wave Modeling (p. 310). CRC Press.

Brannstrom, C., Trimble, S., Santos, A., Brown, H. L., & Houser, C. (2014). Perception of the rip current hazard on Galveston Island and North Padre Island, Texas, USA. Natural Hazards, 72(2), 1123–1138. https://doi.org/10.1007/s11069-014-1061-3

Bruijn, J. de. (2005). Rip Current Morphologically Important and a Hazard to Swimmers. Utrecht University, The Netherlands.

Caldwell, N., Houser, C., & Meyer-Arendt, K. (2013). Ability of beach users to identify rip currents at Pensacola Beach, Florida. Natural Hazards, 68(2), 1041–1056. https://doi.org/10.1007/s11069-013-0673-3

Carey, W., & Rogers, S. (2005). Rip Current: Coordinating Coastal Research, outreach, and forecast methodologies to improve public safety. Solutions to Coastal Disasters, 285–296.

Castelle, B., Scott, T., Brander, R. W., & McCarroll, R. J. (2016). Rip current types, circulation and hazard. Earth-Science Reviews, 163, 1–21. https://doi.org/10.1016/J.EARSCIREV.2016.09.008

Drozdzewski, D., Roberts, A., Dominey-Howes, D., & Brander, R. (2015). The Experiences of Weak and Non-Swimmers Caught in Rip Currents at Australian Beaches. Australian Geographer, 46(1), 15–32. https://doi.org/10.1080/00049182.2014.953735

Fenner, P. (2000). Drowning awareness. Prevention and treatment. Australian Family Physician, 29(11), 1045–1049.

Ferrari, M., Carpi, L., Pepe, G., Mucerino, L., Schiaffino, C. F., Brignone, M., & Cevasco, A. (2019). A geomorphological and hydrodynamic approach for beach safety and sea bathing risk estimation. Science of The Total Environment, 671, 1214–1226. https://doi.org/10.1016/J.SCITOTENV.2019.03.378

Hadi, S. (2002). Arus Laut. Institut Teknologi Bandung.

Hartmann, D. (2006). Drowning and Beach-Safety Management (BSM) along the Mediterranean beaches of Israel - A long-term perspective. Journal of Coastal Research, 22(6), 1505–1514. https://doi.org/10.2112/05-0497.1

Helmi, M., Pholandani, Y. H., Setiyono, H., Wirasatriya, A., Atmodjo, W., Widyaratih, R., & Suryoputro, A. A. D. (2020). Intergrated approach of tsunami vulnerability assessment at coastal area of kalianda sub district, south lampung district, lampung Province, Indonesia. International Journal of Scientific and Technology Research, 9(3), 1803–1808.

Helmi, M., Purwanto, Atmodjo, W., Subardjo, P., & Aysira, A. (2018). Benthic diversity mapping and analysis base on remote sensing and seascape ecology approach at Parang Islands, Karimunjawa National Park, Indonesia. International Journal of Civil Engineering and Technology, 9(11), 227–235.

Hong, X., Zhang, Y., Wang, B., Zhou, S., Yu, S., & Zhang, J. (2021). Numerical study of rip currents interlaced with multichannel sandbars. Natural Hazards, 108(1), 593–605. https://doi.org/10.1007/s11069-021-04696-8

Indrapertiwi, C. (2016). Pengetahuan dan Sikap Wisatawan Remaja DIY Tentang Fenomena Rip Current (Studi Kasus di Obyek Wisata Parangtritis Kabupaten Bantul). Jurnal Riset Daerah, 15(3), 2559–2580.

Kemendagri. (2020). Koordinasi Penyamaan Persepsi Jumlah Pulau di Indonesia Tahun 2020. https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/index.php/2020/09/01/koordinasi-penyamaan-persepsi-jumlah-pulau-di-indonesia-tahun-2020/

KKP. (2019). Menko Maritim Luncurkan Data Rujukan Wilayah Kelautan Indonesia. https://kkp.go.id/brsdm/poltekkarawang/artikel/14863-menko-maritim-luncurkan-data-rujukan-wilayah-kelautan-indonesia

Kusmanto, E., & Setyawan, W. B. (2011). Arus Rip di Teluk Parigi dan Pantai Pangandaran. Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia.

Marfai, M. A., Ahmada, B., Mutaqin, B., & Windayati, R. (2020). Dive Resort Mapping and Network Analysis: Water Resources Management in Pemuteran Coastal Area, Bali - Indonesia. Geographia Technica, 15(2), 106–116. https://doi.org/10.21163/GT_2020.152.11

Mutaqin, B. W. (2017). Shoreline changes analysis in kuwaru coastal area, yogyakarta, Indonesia: An application of the digital shoreline analysis system (DSAS). International Journal of Sustainable Development and Planning, 12(7). https://doi.org/10.2495/SDP-V12-N7-1203-1214

Mutaqin, B. W., Marfai, M. A., Helmi, M., Nurhadi, N., Umarella, M. R., & Munir, M. (2020). How important risk analysis of plastic pollution in coastal area? Case study in Masohi, Central Maluku. E3S Web of Conferences, 200. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202020002014

Mutaqin, B. W., Marfai, M. A., Helmi, M., Rindarjono, M. G., Windayati, R., & Sunarto. (2020). Spatio-temporal mapping of ecotourism activities in Buleleng conservation zone: A methodological review. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 451(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/451/1/012095

Mutaqin, B. W., Yuendini, E. P., Aditya, B., Rachmi, I. N., Fathurrizqi, M. I., Damayanti, S. I., Ahadiah, S. N., & Puspitasari, N. N. A. (2020). Kelimpahan Megabentos Sebagai Indikator Kesehatan Karang Di Perairan Bilik, Taman Nasional Baluran, Indonesia. Jurnal Enggano, 5(2), 181–194. https://doi.org/https://doi.org/10.31186/jenggano.5.2.181-194

Ostrowski, R., Schönhofer, J., Stella, M., Grave, A., Babakov, A., & Chubarenko, B. (2020). South baltic rip currents detected by a field surve. Baltica, 33(1), 11–20. https://doi.org/10.5200/baltica.2020.1.2

Republika. (2020). Kunjungan Wisatawan Bantul Tembus 1,7 Juta Orang Tahun Lalu. https://republika.co.id/berita/qmee1e463/kunjungan-wisatawan-bantul-tembus-17-juta-orang-tahun-lalu

Retnowati, A. (2013). Rip Currents Signatures Zone Detection on Alos Palsar Image At Parangtritis Beach, Indonesia. Rip Currents Signatures Zone Detection on Alos Palsar Image At Parangtritis Beach, Indonesia, 44(1). https://doi.org/10.22146/indo.j.geog,2387

Sherker, S., Williamson, A., Hatfield, J., Brander, R., & Hayen, A. (2010). Beachgoers’ beliefs and behaviours in relation to beach flags and rip currents. Accident Analysis & Prevention, 42(6), 1785–1804. https://doi.org/10.1016/J.AAP.2010.04.020

Susmayadi, I. M., Sunarto, & Marfai, M. A. (2010). Proses Fisik dan Dinamika Kawasan Pesisir: Rip Current, Abrasi, dan Deflasi. In Sunarto, M. A. Marfai, & D. Mardiatno (Eds.), Penaksiran Multi-risiko Bencana di Wilayah Kepesisiran Parangtritis (p. 165). PSBA UGM.

Yulianto, A. (2018). Peringkat Destinasi Dan Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Jurnal Media Wisata, 16(1), 651–661.

Yunus, H. S. (2011). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar.