Studi Keruangan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Penghuni Ex-Bantaran Rel Kereta Api di Kecamatan Majalaya

Main Article Content

Septi Sri Rahmawati
Sri Rum Giyarsih
Sudrajat

Abstract

Reaktivasi jalur kereta api di Indonesia sedang digalakkan. Reaktivasi kereta api ini merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan transportasi publik. Saat ini, reaktivasi jalur kereta api di Kecamatan Majalaya yang termasuk segmen Bandung-Ciwidey sedang memasuki tahap inventarisasi lahan. Reaktivasi ini ke depan akan memberikan dampak bagi masyarakat yang bermukim di lokasi tersebut. Masyarakat yang memilih tinggal di lokasi ini pada umumnya beralasan karena tingkat kesejahteraan yang masih rendah. Oleh karena itu, menarik untuk mengkaji kesejahteraan masyarakat ini sehingga menjadi masukan bagi pemangku kepentingan. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis kesejahteraan masyarakat ex-bantaran rel kereta api di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Digunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif pada penelitian ini. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan jumlah sampel 111 kepala rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data primer dari wawancara terstruktur dengan panduan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukan secara umum masyarakat termasuk kategori kesejahteraan sedang. Kepala rumah tangga umumnya usia produktif, tamatan sekolah dasar, jumlah tanggungan rata-rata 4,4 jiwa, warga asli Kecamatan Majalaya, bekerja pada sektor industri, akses pendidikan cukup, keamanan tinggi, akses TIK sedang, transportasi cukup, pelayanan kesehatan cukup, fasilitas kesehatan cukup, perumahan permanen, dan tergolong miskin dengan kedalaman kemiskinan sebesar 13,4%. Secara keruangan, kawasan permukiman ex-bantaran rel di Desa Sukamaju yang berlokasi dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan desa lainnya. Sementara itu, Desa Padamulya memiliki persentase kesejahteraan paling rendah. Penentuan kesejahteraan sangat penting dalam upaya mewujudkan hidup layak bagi seluruh lapisan masyarakat dalam agenda pembangunan berkelanjutan.

Article Details

Section
Articles

References

Abubakar, A., Romice, O., & Salama, A. M. (2019). Slums and prosperity: a complex, dynamic pathway of intervention. International Journal of Architectural Research, 314-330. doi:0.1108/ARCH-02-2019-0041

Amini, E. (2016). An Analysis on Physical-Environmental Quality of Informal Settlements and its Role in The Vitality of Citizens, Case Study: Informal Settlement of Qom City, Sheikhabad Neighborhood. The Turkish Online Journal of Design, Art and Communication - TOJDAC, Special Edition, 2657-2662. doi:10.7456/1060NVSE/071

Apriliyanti, Selvia. (2017). Jurnal Sistem dan Manajemen Industri, Vol 1 No 2 Desember 2017, 68-72.

Average, C. (2019). Low Income Housing Problems and Low Income Housing Solutions: Opportunities and Challenges in Bulawayo. Journal of Housing and the Built. Vol. 34, pp. 927–938.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2018). Survey Sosial Ekonomi Nasional 2018. Jakarta.

Bhakti, D. L. (2018). Rel Kereta Api dan Hunian (Studi Penataan Hunian di Bantaran Rel Kereta Api Kelurahan Jebres). Surakarta: Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BIG (Badan Informasi Geospasial). (2019). Data SHP Kabupaten Bandung. Diakses pada September 20, 2019, from https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web

BPS Kabupaten Bandung. (2022). Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, 2017-2021. Diakses pada Desember 28, 2019, from https://bandungkab.bps.go.id/indicator/12/362/1/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan.html

BPS Kabupaten Bandung. (2019). Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2018. Diakses pada Desember 28, 2019, from https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/126/bankdata/data-statistik-dan-informasi-kemiskinan-kabupaten-kota-tahun-2018-44.pdf

BPS Kabupaten Bandung. (2018). Kecamatan Majalaya dalam Angka Tahun 2018. Tersedia Online: https://bandungkab.bps.go.id diakses pada 15 December 2019.

BPS Kabupaten Bandung. (2017). Kecamatan Majalaya dalam Angka Tahun 2017. Tersedia Online: https://bandungkab.bps.go.id diakses pada 15 December 2019.

BPS Kabupaten Bandung. (2016). Kecamatan Majalaya dalam Angka Tahun 2016. Tersedia Online: https://bandungkab.bps.go.id diakses pada 15 December 2019.

BPS Kabupaten Bandung. (2015). Kecamatan Majalaya dalam Angka Tahun 2015. Tersedia Online: https://bandungkab.bps.go.id diakses pada 15 December 2019.

BPS Kabupaten Bandung. (2014). Kecamatan Majalaya dalam Angka Tahun 2014. Tersedia Online: https://bandungkab.bps.go.id diakses pada 15 December 2019.

BPS Kabupaten Bandung. (2013). Kecamatan Majalaya dalam Angka Tahun 2013. Tersedia Online: https://bandungkab.bps.go.id diakses pada 15 December 2019.

Chiodelli, F., & Moroni, S. (2014). The complex nexus between informality and the law: Reconsidering unauthorised settlements in light of the concept of nomotropism. Geoforum, 51, 161–168. doi:10.1016/j.geoforum.2013.11.00.

Corburn, J., & Sverdlik, A. (2017). Slum Upgrading and Health Equity. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14, 342, 1-12. doi:10.3390/ijerph14040342

Das, S., Mitra, A., & Kumar, R. (2017). Do neighborhood facilities matter for slum housing? Evidence from Indian slum clusters. Urban Studies, Vol. 54(8), 1887–1904. doi:10.1177/0042098016634578

Ezeh, A., Oyebode, O., Satterthwaite, D., Chen, Y.-F., Ndugwa, R., Satori, J., . . . Lilford, R. (2017). The history, geography, and sociology of slums and the health problems of people who live in slums. Lancet, 389, 547-559. doi:10.1016/S0140-6736(16)31650-6

Google earth V 6.2.2.6613. 2019. Kecamatan Majalaya 107°45'-107°52'BT dan 6°59'-7°50'LS, Eye alt 617 m. DigitalGlobe 2019. http://www.earth.google.com [10 November 2019].

Han, Y., Song, Y., Burnette, L. B., & Lammers, D. (2017). Spatiotemporal Analysis of the Formation of Informal Settlements in a Metropolitan Fringe; Seoul (1950-2015). Sustainability. Vol. 9, pp. 1-18

Holmes, J., & Argent, N. (2016). Rural Transitions In The Nambucca Valley: Socio-Demographic Change In A Disadvantaged Rural Locale. Rural Study, Vol.48, pp. 129-142.

Johar, M., Soewondo, P., Pujisubekti, R., Satrio, H. K., Adji, Ardi., & Wibisono, I. D. (2019). "Tahukah kamu?": Analisis Set Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (JEPI), Vol. 19, No. 2, pp. 191-208.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 2019. Daftar Permukiman Kumuh Kecamatan Majalaya. Diakses pada September 24, 2019, from http://kotaku.pu.go.id/.

Mahabir, R., Crooks, A., Croitoru, A., & Agouris, P. (2016). The study of slums as social and physical constructs: challenges and emerging research opportunities. Regional Studies, Regional Science, 399-419. doi:10.1080/21681376.2016.1229130.

Mardiana, R., Abidin, Z., & Soelaiman, A. (2014). Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet Rakyat Di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Wy Kanan. JIIA, Vol 2, No. 3, pp. 239-245.

Mukeku, J. 2018. Urban Slum Morphology and Socio-economic Analogies: ACase Study of Kiberia Slum, Nairobi, Kenya. Urbanisation, 3 (1), 17-32. doi:10.1177/2455747118790581.

Nassar, D. M., & Elsayed, H. G. (2018). From Informal Settlements to Sustainable Communities. Alexandria Engineering Journal. Vol. 57, pp. 2367-2376.

Patel, A., Crooks, A. T., & Koizumi, N. (2012). Slumulation: An agent-based modeling approach to slum formations. Journal of Artificial Societies and Social Simulation, 15, 2. Diakses pada from http://jasss.soc.surrey.ac.uk/15/4/2.html. doi:10.18564/jasss.2045.

Patel, A., Koizumi, N., & Crooks, A. (2014). Measuring slum severity in Mumbai and Kolkata: A household-based approach. Habitat International, 41, 300-306. doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.habitatint.2013.09.002

Patino, J., & Duque, J. (2013). A Review of Regional Science Applications of Satellite Remote Sensing In Urban Settings. Comput. Environ. Urban Syst, Vol. 37, pp. 1–17.

Rahmawati, S.S. (2020). Kajian Kualitas Permukiman dalam Perspektif Sosial Ekonomi Masyarakat. Tesis. Fakultas Geografi UGM. Tidak dipublikasikan.

Rachmawati, R., Budiarti, C. V., Febrita, D., & Sulistyani, E. (2017). Inclusive Development through Providing Vertical Housing for Low Income Family in Yogyakarta Urban Areas. Forum Geografi, XXXI, 246-257. doi:10.23917 / forgeo.v31i2.5132.

Rahmawati, S.S.. Sudrajat, Giyarsih, S.R. 2020. Analysis of Settlements along Abandoned Railway Tracks in Majalaya Subdistrict, Bandung Regency, Indonesia. Forum Geografi, Vol 34 (1) July 2020: 51-65 DOI: 10.23917/forgeo.v34i1.10924.

Rizal, A., Rosidah, & Fathira, G. 2018. Potret Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan Di Ciganjur Jakarta Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 20, No. 1, pp. 39-44.

Rochmawati, N. F., Riyanto, W. H., & Nuraini, I. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan, Usia, dan Pengalaman Kerja Terhadap Pendapatan Pekerja Wanita Pada Industri Kerajinan Dompet Ida Collection Di Desa Pulo Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Jurnal Ilmu Ekonomi,Vol. II, pp. 399-408

Satterthwaite, D. (2016). “Finding a place in the city; low-income housing sub-markets revisited”, Rethinking Precarious Neighbourhoods: Works, Paths and Interventions, Paris, June, pp. 1-15.

Siregar, N. R., Handaka, A. A., Rostika, R., & Nurhayati, A. (2017). Analisis Tingkat Kesejahteraan Nelayan Buruh Alat Tangkap Gill Net Di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol. 8, No. 2, 112-117.

Sunarti, Esariti, L., & Haulah, L. (2019). Spatial Assessment of Slum Area in Jepara City from Physical and Non-Physical Aspects Perspective. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 1-10. doi:10.1088/1755-1315/313/1/012034

Supriatna, A., & van der Molen, P. (2014). Land Readjustment for Upgrading Indonesian Kampung. a Proposal South East Asia Research, 379-397.

Tanni, T. T., Hasan, M. J., Azad, A. K., & Bakali, B. (2014). State of the Environment in Slum Area: A Case Study on Khora Slum, Khulna. J. Environ. Sci. & Natural Resources, 7(1), 295 - 304. doi:https://doi.org/10.3329/jesnr.v7i1.22187

Tian, L. (2015). Land Use Dynamics Driven by Rural Industrialization and Land Finance in The Peri-Urban Areas of China: “The examples of Jiangyin and Shunde”. Land Use Policy, Vol. 45, pp. 117–127.

Vasudevan, A. (2015). The makeshift city. Towards a global geography of squatting. Progress in Human Geography, 39, 338–359. doi:10.1177/0309132514531471.