Kerentanan Sosial Ekonomi terhadap Bencana Banjir di Hilir DAS Citanduy Bagian Barat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat

Main Article Content

Muhammad Rizal Pahleviannur
Ita Kurata Ayuni
Arum Sari Widiastuti
Rokhmatul Umaroh
Hadian Resky Aisyah
Zakiyatul Afiyah
Intan Azzahra
Maulidia Savira Chairani
Nadia Anindya Dhafita
Nabilah Luthfatur Rohmah
Sudrajat Sudrajat
Djati Mardiatno
Rini Rachmawati
Noorhadi Rahardjo

Abstract

Bencana banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Wilayah kecamatan di Kabupaten Pangandaran yang terdampak bencana banjir merupakan wilayah yang berada di bagian barat Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, meliputi Kecamatan Kalipucang, Padaherang, dan Mangunjaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kerentanan sosial dan ekonomi terhadap bencana banjir di Hilir DAS Citanduy Bagian Barat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Guna mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengumpulan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dengan responden berjumlah 30 dari masing-masing desa. Teknik pengambilan data primer dilakukan dengan accidental sampling. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana untuk menilai kerentanan sosial, terdiri atas kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, rasio kelompok umur, dan rasio penduduk disabilitas. Parameter kerentanan ekonomi yang digunakan yaitu rasio penduduk pra-sejahtera dan luas lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan kerentanan sosial tertinggi berada di Desa Sukamaju Kecamatan Mangunjaya, sedangkan kerentanan terendah berada di Desa Banjarharja Kecamatan Kalipucang. Kerentanan ekonomi tertinggi berada di Desa Sukamaju Kecamatan Mangunjaya, sedangkan kerentanan terendah berada di Desa Padaherang Kecamatan Padaherang. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rekomendasi pengurangan risiko bencana banjir terhadap masyarakat berbasis kerentanan sosial dan ekonomi.

Article Details

Section
Articles

References

Afriyanti, R., & Sudrajat, S. (2020). Pemetaan Kerentanan Sosial Ekonomi pada Daerah Rawan Bencana Kekeringan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Universitas Gadjah Mada.

Aisha, M., Miladan, N., & Utomo, R. P. (2019). Kajian Kerentanan Bencana pada Kawasan Berisiko Banjir DAS Pepe Hilir, Surakarta. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 14(2), 205–219.

Amanah, I., Sarwono, S., & Rintayani, P. (2017). Analisis Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam menghadapi Bencana Letusan Gunungapi Wilis sebagai upaya Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 8(1), 32–42.

AQN, H. R., Ernawati, D., & Anggoro, S. D. (2021). Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia di Panti Werdha Hargodedali Surabaya. Hospital Majapahit (Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto), 13(1), 35–45.

Armaya, D. A. B., & Hizbaron, D. R. (2015). Penaksiran Tingkat Kerentanan Sosial terhadp Bahaya Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi (Studi Kasus: Kec. Cangkringan, Kec. Ngemplak, dan Kec,. Kalasan Kab. Sleman). Jurnal Bumi Indonesia, 4(4), 1–10.

Arta, K. S., & Prajayanti, E. D. (2023). Tingkat Kecemaan Lansia di Wilayah Rawan Bencana Tanah Longsor Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 8(1), 84–89.

Astuti, Y. (2016). Persepsi Masyarakat Prasejahtera terhadap Pelaksanaan Kebijakan Distributif melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Universitas Lampung.

Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, (2012).

BNPB. (2023). Data Indeks Bencana Indonesia (DIBI).

Burton, C., Rufat, S., & Eric, T. (2018). Social Vulnerability. In Vulnerability and Resilience to Natural Hazards (pp. 53–81). Cambridge University Press.

Chandra, K. Y., & Fatmariza, F. (2020). Beban Ganda: Kerentanan Perempuan pada Keluarga Miskin. Journal of Civic Education, 3(4), 430–439.

Danianti, R. P., & Sariffuddin, S. (2015). Tingkat Kerentanan Masyarakat terhadap Bencana Banjir di Perumnas Tlogosari, Kota Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 3(2), 90–99.

Eristiawan, R. R., & Suharini, E. (2021). Kajian terhadap Dampak dan Adaptasi Warga dalam Menghadapi Banjir di Kecamatan Periuk Kota Tangerang Tahun 2020. Geo-Image, 10(2), 128–139.

Hizbaron, D. R., Sudibyakto, H. A., & Ayuningtyas, E. A. (2021). Kajian Kapasitas Masyarakat Lembaga Pemerintah dan Swasta dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Yogyakarta. UGM PRESS.

Josiana, G. R., & Hizbaron, D. R. (2019). Kajian Kerentanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pesisir terhadap Erosi Pantai di Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY. Jurnal Bumi Indonesia, 8(2).

Maryanti, S., Lestari, E., Putri, W., Wardani, A. R., & Haris, F. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan Masyarakat terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor di Kelurahan Giritirto Kecamatan Wonogiri.

Nabillah, R., Setiawan, I., & Waluya, B. (2020). Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami di Pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 4(2), 96–112.

Naz, F., & Saqib, S. E. (2021). Gender-based Differences in Flood Vulnerability Among Men and Women in the Char Farming Households of Bangladesh. Natural Hazards, 106, 655–677.

Nurillah, S., Maulana, D., & Hasanah, B. (2022). Manajemen Mitigasi Penanggulangan Bencana Banjir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon di Kecamatan Ciwandan. JDKP Jurnal Desentralisasi Dan Kebijakan Publik, 3(1), 334–350.

Pahleviannur, M. R. (2022). Penentuan Prioritas Pilar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pena Persada.

Pahleviannur, M. R., & Hafida, S. H. N. (2022). Determination of Priority Pillars of Safe School Facilities in Supporting the Realization of Disaster-Safe Education Unit (SPAB) Program in Public High School 1 Karangdowo, Klaten District, Central Java Province. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 6(1), 17–25.

Prayogi, W. A., & Asyiawati, Y. (2021). Kajian Kerentanan Pantai terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir Pangandaran. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 89–98.

Rahmaningtyas, N., & Setyono, J. S. (2015). Tingkat Kerentanan Sosial Wilayah Kabupaten Wonogiri. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 4(4), 653–665.

Rahmat, P. N., & Giyarsih, S. R. (2014). Penilaian Kerentanan Fisik, Sosial dan Ekonomi Dusun-Dusun di Sekitar Kali Putih terhadap Banjir Lahar Gunungapi Merapi. Universitas Gadjah Mada.

Ruddin, F., Nurhabibi, P., & Saputra, B. (2022). Persepsi Risiko Bencana Pada Mahasiswa di Kota Padang Ditinjau dari Pengalaman dan Variabel Demografis. Jurnal Kawistara, 12(2), 229–242.

Siregar, J. S., & Wibowo, A. (2019). Upaya Pengurangan Risiko Bencana pada Kelompok Rentan. Jurnal Dialog Dan Penanggulangan Bencana, 10(1), 30–38.

Sultana, N. (2022). Understanding the Economic Dimensions of Women’s Vulnerability during Cyclones: The Bangladesh Perspective. International Journal of Disaster Risk Reduction, 70, 102730.

Suprapto, H., Murti, S. H., & Widayani, P. (2021). Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi unuk Lokasi Industri Pabrik Semen. Jurnal Swarnabhumi, 6(2), 143–156.

Tamtomo, A. Y., & Priyana, Y. (2020). Analisis Kerentanan Sosial dan Ekonomi terhadap Bencana Banjir Sungai Dengkeng di Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yusoff, S., & Yusoff, N. H. (2021). Building Social Resilience after the 2014 Flood Disaster. Pertanika Journal of Social Sciences & Humanities, 29(3).